Renungan Natal
BAGAIMANA KITA MERAYAKAN NATAL ?
Natal adalah suatu masa raya yang paling meriah dimana
setiap umat kristen merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru
Selamat dunia. Memasuki bulan Desember kita sudah bisa merasakan suasana Natal
dan melihat berbagai kesibukan umat kristen di seluruh dunia mempersiapkan diri
untuk merayakan Natal. Lagu-lagu Natal mulai berkumandang dimana-mana baik
melalui radio maupun televisi. Rumah-rumah sampai pusat-pusat perbelanjaan
mulai dipenuhi dengan pernak-pernik dan hiasan natal. Dan sangat menarik adalah
adanya Pohon Terang atau Pohon Natal dengan berbagai macam ukuran dan
hiasan-hiasan yang sangat indah. Peristiwa ini biasanya sudah mulai terlihat
diberbagai gereja sepanjang bulan Desember bahkan sampai memasuki bulan
Januari.
Meskipun demikian ada juga sebagian gereja yang tidak
turut merayakan hari yang penuh dengan sukacita itu dengan alasan bahwa Tuhan
Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember dan didalam Alkitab tidak
pernah disebutkan hari dan tanggal kelahiranNya.
Itu sebabnya kita kita akan melihat kembali peristiwa
kelahiran Tuhan Yesus Kristus didalam Alkitab, dimana tercatat ada beberapa
saksi yang melihat dan menyambut peristiwa besar itu dengan cara yang
berbeda-beda.
- Yusup dan Maryam menyambut kelahiran Tuhan Yesus dengan penuh sukacita, Lukas 2:17.
- Gembala-gembala dipadang Efrata setelah mendengar berita dari malaekat Tuhan, mereka segera menuju ketempat Tuhan Yesus dilahirkan dengan penuh sukacita mereka memuji dan menyembah Tuhan, Lukas 2:8-20.
- Orang-orang Majus datang dari benua sebelah Timur membawa persembahan emas, kemenyan dan mur, Matius 2:1-12.
- Bintang Timur menuntun orang-orang majus sampai ketempat Tuhan Yesus dilahirkan, Matius 2:9.
- Malaekat Gabriel menyampaikan kepada Maryam bahwa dia akan melahirkan seorang Juru Selamat, Lukas 1:26-38.
- Malaekat Gabriel memberitakan kepada gembala-gembala di padang Efrata, Lukas 2:10-20.
- Raja Herodes mendengar kabar dari orang Majus dan hal itu dibenarkan oleh kepala Iman dan ahli Torat, Matius 2:1-8.
- Kepala Iman dan ahli Torat membenarkan kabar tentang kelahiran Tuhan Yesus berdasarkan nubuat nabi Mikha, Matius 2:4-6, Mikha 5:1.
Apabila kita memperhatikan kesaksian-kesaksian tersebut
diatas, maka dapat kita bagi dalam 3 bagian, yaitu :
- Malaekat Gabriel adalah kesaksian dari Surga.
- Bintang Timur adalah kesaksian dari Langit.
- Yusup dan Maryam, gembala-gembala, orang Majus, raja Herodes, KEPALA Imam dan ahli Torat adalah kesaksian di Bumi.
Jadi dengan memperhatikan ketiga macam kesaksian
tersebut, membuktikan bahwa Tuhan Yesus Kristus benar-benar telah dilahirkan kurang
lebih 2000 tahun yang lalu di Betlehem sebuah kota kecil yang terletak sekitar
9 km sebelah selatan Yerusalem.
Itulah sebabnya umat Kristen diseluruh dunia merayakan
kelahiranNya.
Mengenai tanggal 25 Desember yang ditetapkan sebagai hari
Natal, memang pada awalnya adalah merukapan hari perayaan orang kafir
memperingati hari kelahiran dewa matahari. Dimana di Eropa memasuki tanggal 25
Desember, siang hari menjadi lebih panjang dibandingkan malam hari, sehingga
orang-orang pada masa itu memperingatinya sebagai hari kelahiran dewa matahari.
Kebiasaan ini akhirnya juga mulai masuk dalam gereja.
Sehingga memasuki abad yang keempat Gereja mulai mengambil tindakan untuk
menggeser perayaan kelahiran dewa matahari itu kemudian menetapkan sebagai hari
peringatan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Jadi tanggal 25 Desember bukanlah
tanggal dan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus, tetapi merupakan tanggal yang
disepakati dan ditetapkan oleh Gereja pada masa itu untuk merayakan Natal.
Pemerintahan dunia juga mengakui dan menetapkan bahwa
tanggal 25 Desember adalah sebagai hari Raya bagi umat Kristen di seluruh dunia
untuk merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat Dunia.
Perlu kita perhatikan bahwa pemerintah adalah wakil Allah di dunia, Roma 13:1-7
dan Titus 1:17.
Masih ada satu hal lagi yang menjadi kontroversi
dikalangan orang percaya yaitu tentang Pohon Terang atau Pohon Nata. (Baca :
Arti Pohon Terang).
Sekarang kita akan memperhatikan tentang kesaksian
manusia dalam penyambutan dan tanggapannya yang berbeda-beda.
- Yusup dan Maryam, gembala-gembala dan orang Majus, mereka menyambut kelahiran Tuhan Yesus dengan penuh sukacita dan datang memuji menyembah Tuhan. Ini terlihat dalam kehidupan orang percaya (gereja) yang menyambut kelahiran Tuhan Yesus dengan penuh sukacita kemudian merayakannya secara rohani. Sehingga Tuhan berkenan dan mereka merasakan damai sukacita dalam persekutuan mereka dengan Tuhan. Bahkan sering kali dalam ibadah Natal, waktu masuk dalam doa dan penyembahan Tuhan memperlihatkan melalui karunia penglihatan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu Tuhan Yesus dilahirkan. Sehingga membawa sukacita dan damai sejahtera seperti pengalaman Yusup dan Maryam, gembala-gembala dan orang Majus.
- Herodes menerima kelahiran Tuhan Yesus tetapi dalam hatinya ada rencana yang jahat untuk membunuh bayi Yesus. Hal seperti ini juga nampak di akhir zaman ini banyak orang kristen yang menyambut dan menerima kelahiran Tuhan Yesus Kristus tetapi secara munafik. Mereka merayakan Natal dengan cara-cara duniawi yang tidak berkenan kepada Tuhan.
-
Pesta pora dan makan minum sehingga memboroskan harta benda
-
Dansa dansi dari malam sampai pagi
-
Berjudi dan mabuk-mabukan
Tanda disadari mereka telah
membunuh bayi Yesus secara tidak langsung dan telah mendukacitakan hati Tuhan.
Seperti sidang jemaat Pergamus yang Tuhan tegur dalam Wahyu 2:14-17. Sidang
jemaat ini sudah dibentuk melalui pengajaran Rasuli tetapi mulai terpengaruh
dengan pelajaran Bileam yaitu pelajaran yang mencampur adukkan Firman Tuhan
dengan adat istiadat kafir, mencampur adukkan penyembahan kepada Tuhan dengan
penyembahan berhala. Dalam Bilangan 25:1, kerena pengaruh dari pelajaran Bileam
mengakibatkan umat Israel bersekutu dengan orang Moab. Mengakibatkan murka
Tuhan datang kepada umat Israel.
Sidang jemaat Pergamus adalah
gambaran kehidupan gereja Tuhan di akhir zaman. Demikian pula
pelajaran-pelajaran Bileam tanpa disadari juga sudah masuk dalam kehidupan
gereja Tuhan di akhir zaman.
Dansa-dansi dan tari-tarian yang
juga termasuk dalam pelajaran Bileam adalah sebagai alat iblis yang dipakai
oleh gereja tipe Pergamus untuk memenangkan orang dunia, karena orang-orang
duniawi suka pada dansa-dansi dan tari-tarian. Gereja tipe Pergamus ini mulai
mengijinkan hal-hal seperti ini masuk dalam ibadah gereja. Dan sering kali ini
terjadi pada waktu menyambut hari Natal dan Tahun Baru. Mereka memperingati
hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus dengan datang beribadah kepada Tuhan tetapi
setelah selesai ibadah kemudian dilanjutkan dengan acara “bebas” yang
dimeriahkan dengan dansa-dansi dan tari-tarian. Sehingga menimbulkan hawa nafsu
daging akhirnya terjadi perzinahan. Hal ini sangat mendukacitakan hati Tuhan.
(Baca Pengungkapan Rahasia Kitab Wahyu tentang Nasehat Tuhan Yesus kepada
sidang jemaat Pergamus yang telah diungkapkan Tuhan melalui Vision).
Tetapi biarlah kita meneladani
orang-orang Majus yang membawa persembahan kepada Tuhan berupa emas, kemenyan
dan mur. Berbicara tentang mempersembahkan kehidupan kita, baik Tubuh, Jiwa dan
Roh sebagai persembahan yang sejati. Seperti nasehat rasul Paulus dalam Roma
12:1-2. Sehingga saat kita mempersebahkan kehidupan kita sepenuhnya kepada
Tuhan, maka Tuhan akan membawa kita untuk memahami apa yang menjadi kehendak
Tuhan dan yang berkenan kepada Tuhan.
- Kepala-kepala imam dan ahli Torat tahu bahwa telah dinubuatkan dalam Mikha 5:1 tentang kelahiran Tuhan Yesus di Betlehem, tetapi mereka bermasa bodoh dan tidak memperdulikannya. Demikian juga ada sebagian orang kristen yang tahu bahwa Tuhan Yesus telah dilahirkan di Betlehem kurang lebih 2000 tahun yang lalu seperti yang tertulis dalam Alkitab, tetapi mereka bermasa bodoh dan tidak mau merayakannya dengan alasan bahwa Tuhan Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember karena tidak dinyatakan hari kelahiranNya dalam Alkitab. Sehingga mereka tetap bermasa bodoh dan tidak perduli seperti halnya kepala-kepala imam dan ahli torat.
Tetapi apabila anak mereka
berulang tahun, mereka merayakan dengan pesta yang sangat meriah. Sementara
hari kelahiran Tuhan Yesus yang datang kedalam dunia untuk menjadi Juru Selamat
dunia tidak mereka perdulikan dan tetap bermasa bodoh.
Itu sebabnya kalau kita
memperhatikan pelayanan Tuhan Yesus, tantangan pertama datang dari
kepala-kepala imam dan ahli-ahli Torat. Mereka tidak mengakui bahwa Tuhan Yesus
adalah Mesias. Mereka mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah anak Yusup seorang
tukang kayu dari Nasaret. Demikian juga diakhir zaman ini mereka akan menghina
dan merendahkan apabila ada orang-orang percaya yang merayakan Natal dengan
penuh sukacita dan bersungguh-sungguh.
Semoga kita bisa merayakan Natal dengan cara yang
berkenan kepada Tuhan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan dalam pimpinan Roh
Kudus.
Tuhan Yesus memberkati...
videonya sangat menghibur.....terima kasih
BalasHapus