SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog "Nafiri Sion"... blog yang berisi Pengajaran Kabar Penganten Kristus... hanya untuk berbagi informasi dan sharing tentang Kebenaran Firman Tuhan... Tuhan Yesus memberkati

Kedudukan Wanita Menurut Alkitab

KEDUDUKAN WANITA
MENURUT ALKITAB


KEJADIAN 1:27

“Maka dijadikan Allah akan manusia itu atas petanya, yaitu atas peta Allah dijadikannya ia, maka jadilah mereka itu laki-laki dan perempuan”.


Ini adalah salah satu pengajaran yang perlu kita ketahui. Supaya tidak terjadi penyalah gunaan hak wanita dalam pergaulan baik ditengah masyarakat maupun didalam Gereja. Dan Tuhan melalui RohNya memberikan petunjuk tentang kedudukan wanita ini didalam Kebenaran Firman Tuhan.

Kita memperhatikan bahwa wanita atau perempuan dikenal dalam Firman Tuhan sebagai penolong, perhatikan Firman Tuhan dalam Kejadian 2:18 : “Dan lagi berfirmanlah Tuhan Allah demikian : Tiada baik manusia itu seorang-orangnya, bahwa Aku hendak memperbuat akan dia seorang penolong yang sejodoh dengan dia”.

Dalam Kejadian 1:27 dinyatakan bahwa Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan. Jadi nyata bahwa dikatakan manusia kalau laki-laki dan perempuan menjadi satu dalam istilah sekarang menjadi satu dalam pernikahan menurut Alkitab dan dalam Kejadian 2:18 nampak jelas bahwa wanita adalah penolong bagi laki-laki. 

Hal ini harus diperhatikan yaitu penolong yang sejodoh, berarti ada juga penolong yang tidak sejodoh. Sebab itu menjadi suatu nasehat bagi anak-anak Tuhan dalam mencari jodoh harus berhati-hati dengan memperhatikan Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 4:4-5 :
“Sehingga masing-masing kamu tahu memilih isteri sendiri didalam hal yang kudus dan hormat”, Ayat4
“bukannya didalam keinginan hawa nafsu, seperti orang kafir yang tiada mengenal Allah”. Ayat 5

Satu contoh cara mencari jodoh perhatikan Eliezer yang mencari jodoh untuk Ishak dalam Kejadian 24, yaitu dengan cara usaha,  doa dan tanda.

Perhatikan baik-baik bahwa penolong yang sejodoh berarti berdiri sama dengan laki-laki, bukan Penolong yang ada dibawah laki-laki (pria). Karena Hawa (perempuan) berasal dari tulang rusuk Adam (laki-laki) dengan memperhatikan Kejadian 2:21-24. Keadaan ini berjalan terus meskipun manusia telah jatuh ke dalam dosa, perhatikan Kejadian 3:16-17. Kita melihat bahwa hukuman bukan hanya berlaku bagi perempuan tetapi juga kepada laki-laki karena mereka sedaging adanya.

Dan perempuan sebagai penolong harus tunduk kepada suaminya dan menurut perintah suami tetapi dengan syarat tidak bertentangan dengan Firman Tuhan dengan memperhatikan Kolose 3:18-19.

Jadi ada batas yaitu tunduk kepada suami yang patut dalam Tuhan, bukan semua perintah suami dituruti seperti robot, tetapi tunduk kepada suami kalau tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Supaya hak isteri (perempuan) tidak dijajah oleh laki-laki. Sebab itu perhatikan Epesus 5:28.

Penolong dalam arti penolong laki-laki atau suami oleh karena itu suami harus memimpin dan memelihara istrinya. Laki-Laki (suami) tidak boleh memandang rendah perempuan (isteri) dan tidak boleh memperlakukan dia sebagai budak seperti dalam kehidupan orang kafir.

Dengan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus maka perempuan mendapat kedudukan yang sama dengan laki-laki, perhatikan Firman Tuhan dalam Galatia 3:28 : Maka tiada lagi orang Yahudi atau orang Gerika, tiada lagi abdi atau orang merdeka, tiada lagi laki-laki atau perempuan; karena kamu ini sekalian menjadi satu di dalam Kristus Yesus.
Dalam ayat tersebut kedudukan wanita dalam Kristus Yesus adalah sama dengan laki-laki tetapi bukan berarti bahwa hak laki-laki sama dengan hak perempuan. Laki-laki menjadi kepala dan memerintah dan perempuan sebagai penolong. Tetapi hak yang sama diberikan dalam hal memperoleh mahkota keselamatan, seperti dimaksud oleh Rasul Paulus dalam 2 Timotius 4:6-8.

Perhatikan kata  "Kepada Sekalian Orang"  termasuk pada pengertian pria dan wanita juga perhatikan Firman Tuhan dalam   1 Korintus 11:12.

Dimana didalam Sorga tersebut nampak persamaannya sehingga kedudukan wanita tidak dibawah laki-laki. Seperti laki-laki menghormati wanita jangan jadikan wanita sebagai budak tetapi sederajat dengan laki-laki.

Itu sebabnya dunia akhir zaman ini wanita juga dapat menempati kedudukan dalam bidang pemerintahan dan swasta memangku jabatan yang dulunya hanya dipegang oleh pria tetapi sekarang dapat dijabat oleh kaum wanita. Tetapi wanita harus sadar jangan sampai dengan kedudukan tersebut tidak mengindahkan suami lagi sebagai kepala rumah tangga sehingga menghujat dalam Firman Allah (melanggar ketentuan Firman Allah), sebab wanita itu dijadikan daripada laki-laki seperti yang dimaksud dalam Kejadian 2:23.

Oleh karena itu wanita adalah bagian yang lemah dan laki-laki bagian yang kuat, sebab itu laki-laki harus melindungi wanita perhatikan 1 Petrus 3:7.
Dalam ayat tersebut nampak sebagai berikut :
  1. Suami harus duduk bersama istrinya dengan budi pekerti yang baik
  2. Memberi hormat kepadanya dan membela dia karena istri adalah pihak yang lemah yang perlu pelayanan dan perlindungan serta pembelaan

Jadi berarti tugas laki-laki ialah melindungi istri dan suami harus mengasihi istrinya, serta jangan menyakiti dia. Suami yang melawan terhadap perintah Tuhan maka doanya akan tergendala. Sedangkan Firman Tuhan katakan bahwa dua orang yang bersehati didunia ini berdoa kepada Tuhan doanya didengar Tuhan bahkan kalau berkenan akan dikabulkan oleh Tuhan perhatikan Matius 18:19.

Dua orang yang bersehati didunia ini pertama-tama ditujukan kepada suami dan istri yang sedaging adanya. Sebab itu suami istri harus sehati sejiwa dan sepakat. Kemudian menunjuk kepada teman hamba Tuhan, seperti Tuhan menyuruh murid-muridNya keluar masuk kampung membawa Kabar Kesukaan (Injil) berdua (dua-dua orang) dan sehati perhatikan Lukas 10:1.

Hal inipun juga untuk Sidang Jemaat supaya bersehati dalam Tuhan jangan lagi ada perceraian perhatikan 1 Korintus 12:25 bertitik tolak dari dua orang, baik pria dengan pria, baik pria dengan wanita atau wanita dengan wanita.

Wanita adalah sebagian dari pada kemuliaan laki-laki perhatikan Firman Tuhan dalam 1 Korintus 11:7.

Disinilah letaknya perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sekarang kita bertanya dimanakah letaknya kemuliaan perempuan? Alkitab menjawab yaitu dalam kehidupan sopan santun. Perhatikan baik-baik terutama ditujukan kepada hamba-hamba Tuhan apa yang terjadi apabila perasaan malu dari pada perempuan sudah tidak ada maka akhirnya mereka menuju pada kebinasaan.

Pada zaman Gereja Pertama (Gereja Hujan Awal) melalui Rasul Paulus oleh petunjuk Tuhan supaya wanita-wanita membatasi diri perhatikan 1 Timotius 2:9-10.

Hal inipun berlaku pada ujung akhir zaman ini dimana Gereja Tuhan (Gereja Penganten) akan disempurnakan. Sebab di zaman sekarang dimana kita hidup perhatikan saja kehidupan dan cara berpakaian dari pada kaum wanita (tidak semua wanita), yakni :
  1. Memakai pakaian laki-laki, Rum 1:26-32, demikian sebaliknya laki-laki memakai pakaian wanita.
  2. Merokok.
  3. Berolah raga seperti laki-laki contoh sepak bola dan lain-lain.
  4. Meniru cara laki-laki seperti potong rambut, memakai kumis dan lain-lain. Wanita-wanita Kristen yang suka meniru cara-cara dunia hampir-hampir tidak ada perasaan malu lagi, perhatikan Yesaya 3:16-26.
  5. Melamar laki-laki, bahkan rela kawin dengan suami orang lain rela dimadu, meskipun kehidupan sehari-harinya seperti makan, minum dan pakaian ditanggung sendiri tidak dibebankan kepada suami atau pada laki-laki perhatikan Yesaya 4:1.

Keadaan ini akan semakin menjadi-jadi sebagaimana tanda-tanda akhir zaman mendahului kedatangan Tuhan untuk menjemput GerejaNya (orang-orang saleh). Orang beriman kembali pada zaman Sodom dan Gomora

Perhatikan Firman Tuhan dalam Yesaya 3:19 :
“dan segala cumbul dan segala pontoh dan segala perada terbang”. (Terjemahan Lama)

Yang dimaksudkan adalah pakaian wanita yang seperti gelas yang tembus pandang dan dapat dipandang oleh laki-laki dan yang membangkitkan hawa nafsu. Seperti Izebel menggoda Yehu, seperti Delila menggoda Simson. Demikian ini akan terjadi bahkan sudah banyak terjadi di akhir zaman ini.

Dalam Yesaya 3:16-26 perhatikan bahwa perhiasan dari pada perempuan Sion. Karena perempuan Sion mengatas-ataskan dirinya (sombong) sebab itu Tuhan mencabut perhiasan mereka dan Tuhan menjadikan mereka suatu tamasya secara rohani. Hal ini untuk membayangi Gereja Tuhan pada umumnya, khususnya kaum wanita yang sudah beroleh Anugrah-Anugrah Rohulkudus (Karunia-Karunia Rohulkudus) sebagai perhiasan Rohani kemudian meninggikan diri, maka Tuhan akan cabut perhiasan-perhiasan rohaninya (Karunia-Karunia Rohulkudus) sebab itu perhatikan nasehat Firman Tuhan dalam Yakub 4:6.

Tuhan tidak menghendaki kesombongan baik pria maupun wanita. Apalagi yang sudah memperoleh Karunia Rohulkudus yang bagaikan perhiasan-perhiasan pada kaum wanita atau perhiasan pada penganten perempuan. Perhatikan juga teguran Tuhan kepada orang-orang  Parisi/ahli Torat, menjadi teguran bagi kita hamba-hamba Tuhan di akhir zaman ini.

Dalam Yesaya 3:9 dinyatakan bahwa wanita-wanita itu bermuka tebal artinya tidak ada perasaan malu lagi wanita berdempet-dempetan dengan lelaki sesuka hatinya dan di akhir zaman nampak lebih merajalela dengan adanya tari-tarian, dansa-dansi dan sebagainya yang menimbulkan perzinahan / percabulan perhatikan Yesaya 3:12 dimana keadaan seperti ini tidak ditegur oleh pemimpin umat Israel pada waktu itu, bahkan dibiarkan saja dan ada yang merestuinya.

Paulus menuliskan dalam 1 Korintus 7:1 : “Menjawab segala pertanyaan dalam suratmu itu maka biarlah laki-laki jangan menyentuh perempuan”.

Tetapi sekarang sebaliknya, wanita suka menyentuh laki-laki dan merayu laki-laki. Sebagai penggenapan Yesaya 4:1. Perhatikan bahwa tatkala Adam dan Hawa jatuh dalam dosa karena makan buah pengetahuan baik dan jahat maka pertama-tama kali perasaan malu timbul sehingga waktu Tuhan datang mereka bersembunyi dan menutup tubuh mereka yang telanjang dengan daun pohon ara perhatikan Kejadian 3:1-24. Tetapi di akhir zaman mereka yang berbuat dosa, muka mereka menjadi tebal tidak ada perasaan malu lagi, bahkan wanita-wanita berpakaian perada terbang makin menjadi-jadi, malahan muncul Kaum Hippies dan Free Sex dan munculnya di negara-negara yang paling maju sehingga terlibatnya banyak orang-orang Kristen.

Perhatikan tugas seorang perempuan dalam  1 Korintus 2:15 :
"Tetapi ia akan diselamatkan oleh sebab memperanakkan anak-anak, jikalau ia bertekun didalam iman dan kasih kedudukan serta siuman”.

Perihal biak (memperanakan anak-anak) adalah anugerah Tuhan dengan memperhatikan Mazmur 127:3 : "Bahwasanya anak-anak itulah bahagian pusaka dari pada Tuhan dan perihal hal biak itulah Anugrah Allah”.
Karena memenuhi perintah Tuhan dalam Kejadian 1:27-28 dan Kejadian 3:15-16. Tetapi sekarang banyak wanita-wanita yang tidak mau menjadi ibu rumah tangga dan melahirkan anak laki-laki dan perempuan menurut kodrat Tuhan. Mereka mencegah kehamilan dengan cara yang kotor yang Tuhan sangat benci dengan cara merubah ciptaan Tuhan yaitu :
  1. Merubah alat kelamin mereka.
  2. Merubah buah dada mereka.
  3. Merubah alat kandungan mereka dengan jalan operasi sehingga tidak lagi mengandung berarti menentang Firman Tuhan dalam Kejadian 1:28 dan Mazmur 127:3 dan 1 Timotius 2:15 barangsiapa yang coba merubah Firman Tuhan tentu akan berhadapan dengan kursi pengadilan Kristus, perhatikan 2 Korintus 5:10 dan Wahyu 20:11. Bukankah Tuhan yang menciptakan manusia dan bukankah Tuhan yang empunya kita, juga yang empunya rahim bahkan tiada perkara yang mustahil kepada Tuhan karena Tuhan berkuasa membuka rahim dan menutup rahim, perhatikan Firman Tuhan sebagai contoh mengenai Sarah, Hana dan Elizabeth yang mandul lalu Tuhan membuka rahim mereka karena permintaan dan doa perhatikan Kejadian 16:1-2, Kejadian 18:9-14. 21:2-5 (Sarah), 1 Semuel 1:5, 17-20 (Hana), Lukas 1:37, 36 (Elizabeth).

Memang di akhir zaman ini muncul program-program Keluarga Berencana (KB) yang menjadi program pemerintah karena kelebihan penduduk dan areal tanah yang semakin sempit baik untuk tempat tinggal dan pertanian, untuk mencegah kelaparan, kesakitan dan inilah yang menyebabkan munculnya program pemerintah. Sehingga wanita dibatasi melahirkan dengan berbagai-bagai cara, bahkan dimandulkan dengan cara operasi atau memakai alat-alat pencegah kehamilan seperti pil, spiral dan lain sebagainya yang seringkali membawa efek samping.

Masyarakat tunduk karena pemerintah adalah wakil Allah seperti apa yang dimaksud dalam Rum 13:1-7 dan Titus 3:2. Hal ini untuk umum termasuk wanita kristen yang berada dalam wilayah hukum negara dimana dia berdomisili dan inipun tidak dipaksakan dibeberapa negara, tetapi dinegara lain merupakan peraturan dan jika dilanggar akan didenda.

Hal ini sebenarnya melanggar Firman Allah ada yang mempergunakan Firman Tuhan dalam Matius 19:12 yang terbagi atas 3 bagian.
  1. Dikembirikan sejak dari rahim/perut ibunya (mandul sejak dari lahir)
  2. Kembiri yang dikembirikan orang, dimandulkan oleh orang lain yang dikenal sekarang dengan sebutan masuk dalam KB.
  3. Mengembirikan dirinya sendiri atau memandulkan diri sendiri atau tidak mau kawin.

Ayat tersebut di atas inilah yang dipakai oleh kebanyakan orang tetapi sebenarnya dalam arti rohani bukanlah demikian karena kembiri yang dimaksudkan itu oleh karena Kerajaan Sorga. Tetapi akhir zaman ini telah dipakai untuk membatasi kehamilan kelahiran atau tidak mau jadi ibu lagi walaupun telah melalui perkawinan yang sah (menurut Alkitab).

Dalam zaman Rasul Paulus banyak wanita Kristen berbuat kesalahan sehingga ditegur melalui Firman Tuhan dalam Titus   2:3-7 sebagai berikut :

A.   Titus. 2:3-7
  1. Menfitnah orang (suka membawa mulut)
  2. Mabuk air anggur
  3.  Tidak mengasihi sesamanya
  4.  Tidak menyayangi anaknya
  5.  Tidak dapat menahan dirinya (dikendalikan oleh hawa nafsu)
  6.  Tidak hidup suci
  7.  Malas memelihara rumah tangganya
  8.  Memerintah suaminya (bertanduk)

B.    Dalam 1 Timotius. 2:9-15 sebagai berikut :
  1. Harus memakai pakaian yang patut.
  2. Harus hidup sopan
  3. Harus siuman
  4. Jangan dengan rambut yang beranyam
  5. Jangan memakai mutiara dan mas dan pakaian yang indah atau mahal harganya. Tuhan tidak suka ada yang pamer dalam beribadat (jangan terjadi persaingan)
  6. Melakukan perbuatan yang baik
  7. Belajar dengan senyap dan merendahkan diri
  8.  Tidak diizinkan mengajar laki-laki atau memerintah laki-laki
  9. Harus jadi ibu yang sejati dengan melahirkan anak menurut kodrat Tuhan.

Apabila wanita-wanita berbuat perkara yang dimaksud pada bagian A tersebut diatas akan menjadi hujat kepada Firman Allah perhatikan Titus 2:5.

Apabila wanita-wanita (istri) berbuat perkara yang seperti apa yang dimaksud pada bagian B tersebut di atas akan membawa berkat dan tidak menjadi hujat kepada Firman Allah. Oleh karena itu melalui Rasul Paulus, Tuhan menegur Sidang Jemaat di Pulau Kerete yang digembalakan oleh Titus dan juga teguran buat Sidang Jemaat Epesus yang digembalakan oleh Timotius.

Adapun Sidang Jemaat Pulau Kerete dan Sidang Jemaat Epesus tidak ada lagi, tetapi sifat dari pada Jemaat di Epesus dan Pulau Kerete muncul diakhir zaman ini yang lebih modern lagi sesuai dengan perkembangan dan pengetahuan modern. Itu sebabnya menjadi perhatian bagi hamba-hamba Tuhan, kalau wanita-wanita masih suka berbuat perkara-perkara seperti tersebut pada bagian A diatas suruh mereka (wanita-wanita) diam (berdiri sendiri) dalam sidang perhatikan 1 Korintus 14:34-35 mengajarpun Tuhan tidak diizinkan apalagi kalau bernubuat yang digerakkan oleh Roh dalam penyembahan berdasarkan 1 Korintus 14:26-33.

Adapun sifat yang baik bagi perempuan (isteri) yaitu suka berdiam diri perhatikan 1 Korintus 2:12. Perempuan (istri) yang banyak bicara, membawa kemalangan yang besar dalam rumah tangga perhatikan Amsal Solaiman 21:9-19.

Dalam 1 Petrus 3:1-6 dimana Rasul Petrus menyuratkan persyaratan seorang istri yang baik adalah sebagai berikut :
  1. Tunduk kepada Suami sendiri saja, dengar-dengaran kepada suami dalam segala perkara tetapi yang berpatutan dalam Tuhan.
  2. Tidak suka membantah suami kalau tindakan atau nasehat suami itu benar
  3. Berkelakuan yang suci dan takut akan Allah
  4. Tidak menghiasi diri secara lahiriah, dengan memakai rambut yang beranyam memakai barang hias atau memakai pakaian yang indah-indah.
  5. Melainkan sifat yang baik pada bathin itulah perhiasan  yang tidak binasa disertai lemah lembut dan pendiam
  6. Menghiasi diri dengan tidak berlebih-lebihan dan tunduk kepada suaminya saja.

Perhatikan kehidupan Sarah, ibu dari pada segala orang yang beriman dimana Sarah tak lantang mulutnya tetapi lapor pada suaminya Ibrahim apa yang menjadi keberatannya. Tidak berjalan kesana kemari menceritakan kepada orang lain sehingga tidak membawa bencana perhatikan Kejadian 21:9-19. Perempuan (istri) harus suka menurut jangan suka membantah suami, karena Tuhan benci kepada istri yang suka membantah suami apalagi kalau suami dipihak yang benar perhatikan kedudukan perempuan / istri dalam  1 Korintus 11:3.

Hawa Jatuh karena lebih suka mendengar suara atau perkataan iblis daripada Adam suaminya. Hawa suka berjalan sendiri seharusnya waktu iblis mencobai dia (Hawa) maka dia harus kembali pada Adam sebagai kepala rumah tangga. Istri yang baik budi, sopan dan siuman serta tunduk kepada suaminya saja dan sadar akan tanggung jawabnya perhatikan Amsal Solaiman 31:10-29 sebagai berikut :
  1. Mendapatkan istri yang berbudi lebih besar harganya dari pada harga makanan. 
  2. Hati lakinya berharap padanya sehingga tiada kekurangan yang baik. 
  3. Mengisi kebutuhan rumah tangganya dalam kebutuhan yang diperlukan seperti bulu kambing berbicara pakaian untuk menutup tubuh dan rami untuk dibuat tikar, tempat tidur dan tempat duduk. 
  4. Seperti kapal saudagar mendatangkan bekalnya  dari jauh. 
  5. Bangun sebelum fajar menyingsing untuk mengatur pekerjaan dan memberi makan kepada orang seisi rumahnya terutama melayani suami dan anak-anaknya juga dayang-dayang dalam rumah kalau ada dan mengatur pekerjaan mereka. 
  6. Menghendaki suatu bendang untuk ditanami pohon anggur sebagai penambah penghasilan keluarga. 
  7. Diikatnya pinggangnya dengan kuat dan dikuatkannya tangannya artinya bekerja keras tidak kenal lelah. 
  8. Pada malam hari tiada terpadam pelitanya seakan-akan siang malam tidak berhenti bekerja. 
  9. Suka menolong orang miskin dan yang berkekurangan melalui jiwa sosial (suka menolong orang yang dalam kesusahan dan kepicikan). 
  10. Tidak takut hujan salju karena dalam rumahnya berpakain dua lapis menyediakan pakaian lebih dari cukup untuk suami anak-anaknya dayang-dayangnya. 
  11. Maka dibuatnya bagi dirinya perhiasan permadani dan pakaiannya daripada kain halus yang ungu warnanya dan menghiasi dirinya dengan pakaian yang patut. 
  12. Lakinya dikenal orang dalam pintu gerbang apabila ia duduk serta dengan orang tua-tua artinya mengangkat suaminya dimuka umum karena kelakuannya. 
  13. Patuh dan sopan menjadi pakaiannya dan gemar akan hari yang kemudian berarti dia memikirkan masa depan kehidupan rumah tangganya dan anak-anak mereka sehingga bekerja keras membantu suami. 
  14. Memperhatikan/mengamat-amati kelakuan isi rumahnya tiada ia makan rezeki dengan malas. 
  15. Anak-anaknya naik pangkat dan dia dipuji oleh suaminya karena bertanggung jawab terhadap kewajibannya dalam rumah tangga.
Jadi istri yang baik dan rajin serta bertanggung jawab dalam rumah tangganya dan tahu menempatkan diri dalam pergaulan masyarakat di akhir zaman ini diberi gelar Ibu Teladan.

Rasul Paulus tidak sentimen atau membenci wanita,  tetapi Rasul Paulus menghormati Tuhan. Rasul Paulus menempelak wanita-wanita di Korintus, Pulau Krete dan Epesus untuk menyelamatkam mereka. Pada zaman Rasul Paulus banyak wanita-wanita di Korintus dan Epesus yang beroleh karunia Rohulkudus. Mula-mula mereka bersungguh-sungguh sehingga Tuhan curahkan Rohnya dan karunia-karunia Rohulkudus kepada mereka. Sidang Jemaat Korintus adalah Sidang yang sangat subur rohaninya oleh karena pekerjaan Rohulkudus sehingga menjadi perhatian semua orang oleh karena itu Rasul Pulus berusaha keras untuk menertibkan keadaan Sidang Jemaat Korintus seperti petunjuk Tuhan kepadanya Rasul Paulus melalui suratannya melarang perempuan mengajar berbicara dalam sidang karena terjadi hal-hal yang tidak diingini yang mendatangkan hujat atas Firman Allah yakni :

  1. Mereka (wanita) tidak hidup suci (suka bertukar suami) sehingga diberi peraturan bahwa boleh cerai kalau tidak sejalan lagi tetapi tidak boleh cari laki-laki lain dan bagi lelaki tidak boleh mencari istri lagi berarti perkawinan harus dijaga dan hanya maut yang menceraikan perhatikan 1 Korintus 7. 
  2. Istri-istri/perempuan di Korintus kurang dengar-dengaran pada suami mereka suka bertindak, dan hal ini bertentangan dengan Firman Tuhan yang benar, ingat !  Bahwa rumah tangga adalah sidang kecil dimana istri harus tunduk kepada suaminya, Epesus 5:22-33, kemudian meningkat kedalam Sidang Jemaat dimana Tuhan menjadi kepalanya.

Dalam Kisah Rasul 2:16-18 dimana difirmankan bahwa akhir zaman Roh Tuhan dicurahkan kepada segala manusia (atas segala gereja) dimana dikatakan bahwa anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat orang muda-muda akan melihat beberapa penglihatan dan hamba Tuhan laki-laki perempuan akan bernubuat. Perempuan diizinkan bernubuat dalam sidang asalkan hidupnya berpadan dengan Injil yang ia telah terima, tetapi kalau melakukan perkara-perkara yang bertentangan dengan Firman Allah, tak usah bernubuat karena akan menjadi olokan orang, dan nubuat walaupun benar dari Tuhan akan diragukan orang karena mereka melihat dari pada peri kehidupan daripada perempuan yang bernubuat. Empat orang anak perawan Guru Injil Pilipus diberi karunian untuk bernubuat dan tidak dilarang karena hidup mereka berkenan kepada Tuhan dan manusia, perhatikan Kisah Rasul 21:8-9.

Dalam penggembalaan yang memimpin adalah laki-laki bukan perempuan. Rasul-Rasul Hujan Awal seorangpun tidak ada diantara mereka yang perempuan. Ada memang dalam Alkitab kedudukan wanita ada yang sampai Nabiah perhatikan Lukas 2:36.

Tetapi dalam tugas pelayanan sangat terbatas karena yang memimpin upacara adalah pria (laki-laki) perhatikan pelayanan Kaabah bahwa setiap tahun pada hari Grafirat maka Imam Besar masuk kedalam Kamar Maha Suci mengadakan Grafirat buat dirinya sendiri keluarganya dan untuk kaumnya.

Dalam Perjanjian Lama tidak ada wanita yang jadi Imam Besar. Juga dalam Perjanjian Baru tidak ada wanita jadi Rasul, untuk mengerti kedudukan wanita dan pria perhatikanlah dan bacalah dengan cermat 1 Korintus 11. Tetapi dalam hal mendapat mahkota pria dan wanita sama tetapi dalam tugas pelayanan melayani Sidang Jemaat ada perbedaanya bukankah perempuan itu penolong saja ?

Tanpa lelaki tak ada perempuan, demikian juga tanpa Tuhan tidak ada Sidang Jemaat. Nanti di Sorga tidak ada lagi perempuan semuanya akan menjadi seperti Yesus, semuanya akan diubahkan dan berkelamin laki-laki perhatikan Epesus 4:13.

Kita sama dengan Kristus bukan berarti sederajat dengan Kristus tetapi sama dengan laki-laki dalam pengertian bahwa Sorga nanti semuanya menjadi sama dengan Kristus. Kristus adalah laki-laki perhatikan Matius 1:21.

Tuhan memberkati..
 

3 komentar:

  1. Istri yang baik merupakan kemurahan Tuhan yang tidak ternilai.

    BalasHapus
  2. Sangat tersentuh semoga apa yang saya baca dapat menjadi pedoman dalam hidup saya sebagai perempuan nasrani

    BalasHapus
  3. Sangat tersentuh semoga apa yang saya baca dapat menjadi pedoman dalam hidup saya sebagai perempuan nasrani

    BalasHapus