TORAT DAN ANUGERAH
Yahya 1 : 17
“Karena torat sudah
diberi oleh Musa,tetapi anugerah dan kebenaran sudah didatangkan oleh Yesus
Kristus”.
(Alkitab
Terjemahan Lama)
Dalam
ayat ini Rasul Yahya menuliskan bahwa Hukum Torat
sudah diberi oleh Musa tetapi Tuhan Yesus datang membawa hukum
yang baru yaitu Anugerah dan Kebenaran.
Perubahan hukum ini telah dinubuatkan dalam Yermia 31:31-33 sebagai berikut :
“Bahwa sesungguhnya hari
akan datang demikian Firman Tuhan, apabila Aku mendirikan perjanjianKu kepada
orang isi rumah Yerusalem dan orang isi rumah Yehuda”. Ayat 31
“Bukan seperti
perjanjian yang sudah kudirikan dengan nenek moyangnya tatkala Aku memegang
tangannya akan menghantar mereka itu keluar dari negeri Mesir, maka perjanjian
itu dirombaknya sebab itu kutolak akan mereka itu”. Ayat 32
“Maka inilah
perjanjian yang akan kububuh dengan isi rumah Israel kemudian daripada hari ini
demikianlah Firman Tuhan. Bahwa Aku akan memberikan hukumKu didalam betinnya
dan menyuratkan dia dalam hatinya, maka Akulah baginya akan Allah dan mereka
itu bagiku akan umat”. Ayat 33
Sebenarnya
hukum Torat dengan segala syaratnya adalah hukum yang kekal (syariat Torat adalah
cara menjalankan hukum Torat dan peraturannya) yang nampak dalam Kitab Imamat,
akan tetapi Torat dengan segala syariatnya telah dirombak oleh Umat Israel,
seperti yang telah disuratkan dalam Yermia
31:31-33.
Sehingga Tuhan mengadakan hukum-hukum yang baru menggantikan hukum yang lama
ini dan ini terwujud setelah Tuhan Yesus datang ke dunia mengajar dan memberitakan hokum yang baru melalui 4 Injil.
Dimana hukum Torat diganti dengan hukum Anugerah dan Kebenaran dan mulai
dipraktekkan pada Zaman Gereja. Oleh karena itu perhatikan Lukas 16:16 :
“Adapun hukum Torat dan
surat segala nabi tetap sehingga sampai pada zaman Yahya, kemudian daripada itu
dimasyurkan kerajaan Allah, dan tiap-tiap orang berebut-rebut masuk
kedalamnya”.
Inilah
yang dimaksudkan dengan Hukum Anugerah dan Kebenaran seperti apa yang dimaksud
dengan Yahya 1:17 dimana setiap
mereka itu harus lahir baru daripada air dan Roh berdasarkan Yahya 3:1-7.
Untuk
mengetahui perbedaan dan persamaannya antara hukum Torat dan hukum Anugerah dan
Kebenaran. Kita harus kembali pada pembahasan tentang hukum Torat.
HUKUM TORAT
KELUARAN 20:1–17
Dalam
ayat-ayat ini tertera tentang 10 hukum Torat. Adapun 10 hukum Torat ini terbagi
atas 4 bahagian kasih yaitu :
- Kasih Agape - Hukum I sampai hukum IV berbicara tentang kasih kepada Allah
- Kasih Storge - Hukum V yaitu menghormati ibu bapa adalah berbicara tentang kasih hubungan darah.
- Kasih Philia - Hukum VI sampai hukum IX yaitu kasih terhadap sesama saudara seiman (sesama manusia).
- Kasih Eros - Hukum X yaitu kasih yang bersifat hawa napsu yang tak boleh dipraktekkan kepada sesama manusia.
Jadi
10 hukum Torat ini terbagi atas 4 kasih akan tetapi dalam Perjanjian Baru hanya terbagi
atas 2 (dua) bagian kasih yaitu :
1.
Kasih Agape
2.
Kasih Philia
Perhatikan dalam Matius 22:37-40 :
“Maka
kata Yesus kepadanya : Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan
sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal
budimu”. Ayat 37
“Inilah
hukum yang besar dan yang terutama”.
Ayat
38
“Dan
hukum yang kedua bersama dengan itu, demikian : Hendaklah engkau mengasihi sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri”. Ayat 39
“Pada
kedua hukum ini bergantung segenap kitab Torat dan kitab segala nabi”. Ayat 40
Jadi pada kedua hukum kasih ini
bergantung segala kitab Torat dan ketetapan segala Nabi yang hanya sampai pada
Zaman Yahya Pembaptis.
Adapun kedua hukum
ini terbagi sebagai berikut :
I. Hukum I – IV Kasih Agape yaitu kasihilah Tuhan Allahmu dengan sebulat-bulat
hatimu.
II.
Hukum V – X Kasih Philia yaitu kasih
kepada sesama manusia seperti dirimu sendiri.
Jadi
kasih Storge dan kasih Eros sudah leyap dan diganti dengan kasih Philia yang
dalam 10 hukum itu terpisah karena mempunyai pengertian tersendiri. Sebab dalam
Perjanjian Baru kasih Storge seringkali menghalangi kita dalam melaksanakan
pekerjaan Allah. Karena kita seringkali mengasihi orang tua
lebih daripada Pekerjaan Tuhan.
Oleh
karena itu dikatakan barang siapa yang mengasihi orang tuanya lebih daripadaKu
tiadalah berlayak kepadaKu, dalam Matius 10:37. Karena kasih Storge ini besar pengaruhnya
dalam hubungan keluarga dan
seringkali mengakibatkan kita tidak dapat melaksanakan pekerjaan Allah.
“Siapa yang mengasihi bapanya atau ibunya lebih
daripadaku, tiada ia berlayak kepadaku, dan siapa yang mengasihi anaknya
laki-laki atau anaknya perempuan lebih daripadaku, tiada ia berlayak padaku”.
Oleh
karena itu kasih Storge ini dimasukkan dalam kasih Philia karena orang tua,
suami, istri dan anak-anak adalah sesama manusia yang tak boleh diistimewakan.
Hubungkan ini dengan Rum 9:1-4
(keluargaku dan bangsaku) dan hubungkan ini dengan Matius 26:19-20 dan Markus
16:16-20.
Demikian
juga kasih Eros telah dihapuskan dan digabungkan dalam kasih Philia. Karena
kasih ini tidak diizinkan beroperasi dalam pelayanan karena merusak kesucian.
Itu sebabnya dikatakan bahwa barang siapa melihat seorang perempuan dan muncul
keinginannya, maka sudahlah ia berzinah walaupun belum berbuat secara nyata,
perhatikan Matius 5:28 :
“Tetapi Aku ini berkata
kepadamu, bahwa tiap-tiap orang yang memandang seorang perempuan serta bergerak
syahwatnya, sudahlah ia berzinah dengan dia didalam hatinya”.
Artinya
hanya melihat saja belum berbuat itu sudah dosa dan
merupakan suatu peperangan yang dahsyat sehingga Rasul Paulus katakan dalam Galatia 5:16 :
“Tetapi demikian inilah
kataku : Berjalanlah kamu dengan Roh, niscaya kehendak tabiat duniawi tiada
akan kamu genapkan”.
Jadi
memperhatikan 2 hukum ini sebenarnya lebih ketat daripada 10 hukum Torat.
Karena 10 hukum berbuat dahulu baru dikenakan hukum sedangkan hukum Anugerah
dan Kebenaran pandang saja lalu timbul keinginan itu adalah dosa.
PENGERTIAN TENTANG
10 HUKUM
Ada
pelajaran yang mengatakan / membedakan antara Torat Tuhan dengan Torat
Musa. Itu sebabnya menurut pendapatnya bahwa
yang berjalan terus adalah Torat Tuhan dan yang disudahkan oleh Tuhan Yesus
Kristus adalah Torat Musa.
Mengambil pengertian dalam Rum 10:4 :
“Karena Kristus penyudah
Torat, menjadi kebenaran bagi tiap-tiap orang percaya”.
Dalam Pengertian mereka tentang Rum 10:4 ini yang disudahkan adalah
Torat Musa bukan Torat Tuhan.
Untuk
mengetahui mana Torat Tuhan dan mana Torat Musa perhatikanlah keterangan
dibawah ini :
¨ Torat I
(pertama) yang diterima oleh Nabi Musa berdasarkan Keluaran 32:15-16 :
“Maka
Musapun berpalinglah dirinya, lalu turun dari atas bukit serta dengan dua loh
batu assyahadat itu dalam tangannya, maka kedua loh batu itu bersuratan sebelah
menyebelah, yaitu bersuratan atas bawahnya”. Ayat 15
“Maka
kedua loh batu itupun perbuatan Allah adanya dan suratannyapun suratan Allah
sendiri, terukir dalam loh batu itu”. Ayat 16
Berisi suratan
sebelah menyebelah dan diukir pada kedua loh batu adalah suratan Allah sendiri
yang berisi 10 hukum yang terdapat dalam Keluaran
20:1-17.
Tetapi karena Harun dan umat Israel yang ditinggalkan oleh Musa telah membuat
Patung Lembu Emas dan menyembah patung. Tatkala
Nabi Musa nampak perbuatan itu maka bangkitlah amarah
Musa, lalu dicampakkannya ke-2 loh batu itu dari tangannya, dipecahkannya
dikaki bukit itu Keluaran 32:17-19 :
“Arakian
apabila terdengarlah Yusak akan bunyi suara orang banyak itu ramai bersorak,
maka katanya kepada Musa : Ada sorak orang berperang dalam balatentara”. Ayat 17
“Tetapi
kata Musa : Bukan ini bunyi sorak kemenangan dan bukan suara orang alah,
melainkan kedengaranlah kepadaku bunyi orang menyanyi ramai-ramai”. Ayat 18
“Hata,
apabila dihampirinya tempat orang banyak serta terlihatlah ia akan anak lembu
dan akan orang ramai-ramai itu, maka bernyalalah amarah Musa, lalu
dicampakkannya kedua loh batu itu dari dalam tangannya, dipecahkannya pada kaki
bukit itu”. Ayat 19
Torat ini adalah
berasal dari suratan Allah sendiri telah dipecahkan dikaki bukit berarti tak dapat dipakai lagi.
¨ Torat ke
II (kedua) Keluaran 34:1, 28 yang
suratannya sama dengan suratan pertama.
Keluaran
34:1, 28 :
“Arakian,
maka firman Tuhan kepada Musa : Pahatkanlah akan dirimu dua loh batu seperti
yang dahulu itu, maka Aku akan menyurat padanya segala perkataan yang telah ada
pada loh batu dahulu, yang telah kaupecahkan itu”. Ayat 1
“Maka
Musa adalah disana serta dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam
lamanya, tiada ia makan roti dan tiada ia minum air, maka disuratkannya segala
firman perjanjian, sepuluh firman itu, diatas loh batu itu”. Ayat 18
Dan kedua loh batu
ini yang berisi 10 hukum dan inilah yang disimpan di Peti Perjanjian yang
dibaca oleh Nabi dan Imam-imam pada setiap hari Sabat.
Dalam
pengertian rohaninya bahwa Torat yang pertama dipecahkan dikaki bukit karena
dosa umat Israel adalah berbicara tentang Tuhan Yesus Kristus yang disalibkan
karena dosa umat manusia /dosa isi
dunia mengenapi nubuatan dalam Yesaya
53:5 :
“Tetapi ia sudah kena luka
karena sebab kesalahan kita dan diangkutnya segala penyakit kita, tetapi pada
sangka kita bahwa disengsarakan dan dipalu dan direndahkan Allah akan dia”.
Dan
dalam Yahya
1:29 :
“Pada keesokan harinya ia
nampak Yesus datang kepadanya, lalu
katanya : “Lihatlah Anak Domba Allah, yang mengangkut dosa isi dunia”.
Sedangkan
Torat yang kedua itulah Firman yang harus disimpan dalam loh hati manusia
sebagai Tabernakel Allah yang hidup sehingga itu menjadi kehidupan.
Dalam
2 Tawarikh 34:14 :
“Setelah diangkat oranglah
segala uang yang telah dibawa masuk kedalam rumah Tuhan, maka didapati oleh
Imam Hilkia akan kitab Torat Tuhan bekas tangan Musa”.
Jadi
memperhatikan penjelasan tentang Torat I dan Torat II bahwa Torat Allah sama
dengan Torat Musa karena isinya sama. Oleh sebab itu dikatakan Kitab Torat
Tuhan bekas tangan Musa.
Itu
sebabnya Rasul Yahya menyuratkan dalam Yahya
1:17 disebut Torat Musa atau diberi oleh Musa tetapi
itu Torat Tuhan karena itu diterimanya dari Tuhan lalu disampaikannya kepada umat Israel.
Yahya 1:17 : “Karena Torat
sudah diberi oleh Musa, tetapi anugerah dan kebenaran sudah didatangkan oleh
Yesus Kristus”.
Jelaslah
disini bahwa Torat Tuhan dan Torat Musa itu telah digenapkan
berdasarkan Rum 10:4 bandingkan
dengan Lukas 16:16. Oleh karena itu
Hukum Torat berlaku sampai pada zaman
Yahya Pembaptis dan telah digenapkan
oleh Tuhan Yesus Kristus diatas kemuncak bukit Joljuta dan digantikan dengan
hukum Anugerah dan Kebenaran.
Lukas 16:16 : “Adapun hukum
Torat dan surat segala nabi-nabi tetap sehingga sampai pada zaman Yahya,
kemudian daripada itu dimasyurkan kerajaan Allah, dan tiap-tiap orang
berebut-rebut masuk kedalamnya”.
Adapun
10 hukum itu adalah Firman Allah dan mewakili Tuhan Yesus Kristus sebelum
datang dan sesudah Tuhan Yesus Kristus datang yaitu Firman yang menjelma
menjadi daging maka Hukum Torat itu selesai.
Contoh tentang
utusan :
Presiden
Amerika Serikat bermaksud untuk datang di Indonesia. Sebelum ia datang dia
mengirim utusan yang berkuasa penuh atas nama Presiden Amerika Serikat. Sesudah rampung keseluruhannya maka Presiden Amerika berangkat ke Indonesia. Maka tugas utusan itu selesai, karena seluruh
perjanjian / pembicaraan
diambil alih oleh Presiden Amerika Serikat
dan keputusan-keputusan yang diambil alih oleh Presiden itu adalah sah.
Demikianlah
contoh tentang Hukum Torat beralih kepada Hukum Anugerah dan Kebenaran.
Perhatikan
bahwa hukum Torat itu adalah Firman, tetapi itu hanya berlaku sampai pada Zaman
Yahya Pembaptis, tetapi setelah Tuhan Yesus Kristus datang Hukum Torat ke Hukum Anugerah dan Kebenaran adalah 4 Injil. Itu sebabnya dalam Kolose 2:16-17 bahwa Perjanjian Lama
itu bayang-bayang segala perkara tetapi wujudnya adalah Kristus.
Kolose 2:16-17 : “Sebab itu jangan
seorangpun boleh menyalahkan kamu didalam hal makanan atau minuman atau didalam
masa raya atau bulan baharu atau hari Sabbat”. Ayat 16
“yang menjadi suatu bayang
segala perkara yang akan datang, tetapi wujudnya itulah Kristus”. Ayat 17
Oleh
karena itu dalam Perjanjian Baru terutama dalam suratan Rasul Paulus memberikan
penjelasan tentang Hukum Torat itu perhatikan :
Rum 3:20 : “Karena
dengan melakukan hukum Torat tiada seorangpun dibenarkan, sebab dari dalam
Torat itu datang pengenalan dosa saja.
Jadi
nampak disini bahwa kita tidak dapat dibenarkan oleh Hukum Torat di Zaman
Anugerah dan Kebenaran ini sehingga Rasul Paulus menyuratkan dalam Galatia 2:21 : “Maka tiadalah
aku menolak Anugerah Allah, karena jikalau kebenaran itu datang dengan jalan
torat, maka Kristus mati itu sia-sialah saja”.
Bahkan
dikatakan syariat Torat menjadi suatu pelatih membawa kita kepada Kristus
supaya kita dibenarkan oleh iman Galatia
3:24 : “Dengan hal yang
demikian syariat Torat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada
Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman”.
Oleh
karena itu dikatakan dalam Galatia 5:4 : “Maka kamu yang hendak dibenarkan oleh Torat itu
sudah bercerai daripada Kristus, kamu sudah terkeluar daripada Anugerah Allah”.
Sedangkan
dikatakan dalam Epesus 2:8 kita
diselamatkan oleh Anugerah dan hal itu bukan lagi daripada Torat dan
syariatnya.
Epesus 2:8 : “Karena dengan
anugerah itu kamu diselamatkan oleh sebab iman, maka itu bukannya pekerjaan
kamu, melainkan karunia Allah”.
Oleh
karena itu memperhatikan Galatia 5:4
ini. Kalau kita dibenarkan oleh Torat maka kita bercerai daripada Kristus dan
sudah keluar daripada Anugerah Allah.
Orang
yang melakukan Hukum Torat di Zaman Anugerah dan Kebenaran ini/gereja ini
diumpamakan suami istri, kalau suaminya sudah meninggal, terlepaslah perempuan
ini daripada hak suaminya, tetapi jikalau perempuan itu berlakikan orang lain
sebelum suaminya meninggal maka perempuan itu berzinah. Hukum Torat telah disudahkan seperti suami istri yang
suaminya sudah meninggal. Tetapi kalau di Zaman Anugerah ini dia masih memakai Hukum Torat itu sudah disamakan
perempuan berzinah perhatikan Rum 7:1-7.
Oleh
karena itu harus diambil ketegasan kalau memegang Hukum Torat dengan syariatnya
dia dibenarkan asalkan dia melakukan semestinya 1 Timotius 1:8, tetapi ia tercerai daripada Kristus dan
AnugerahNya.
1 Timotius 1:8 : “Tetapi kita
mengetahui bahwa syariat Torat itu baik, jikalau orang menjalankan dia dengan
sepatutnya”.
Itu
sebabnya dalam 1 Timotius 1:17 : “Hendak
menjadi pendeta Torat walaupun mereka itu tiada mengerti barang yang
dikatakannya atau yang disungguhkannya dengan yakin”.
Oleh
sebab itu Rasul Paulus menegur pendeta-pendeta Torat supaya apabila mengajar
yang sebenarnya karena Hukum Torat itu yang benar dan syariatnya asalkan
melakukan sebagaimana yang dimintakan oleh Hukum Torat itu.
Rasul
Paulus adalah seorang ahli agama, seorang ahli Torat seperti yang disuratkannya
dalam Galatia 1:13-14 dan Pilipi 3:4-6 terutama dalam ayat 6
tetapi hal kebenaran didalam syariat Torat aku tiada bercela. Tetapi setelah
dia menerima Anugerah dan Kebenaran maka yang menjadi keuntungan sekarang
menjadi kerugian ayat 7-9 yang sebaliknya menggantungkan diri dalam Anugerah
Allah.
Galatia 1:13-14 : “Karena kamu
sudah mendengar kehidupanku yang dahulu didalam agama Yahudi, bahwa aku
terlampau sangat menganiayakan sidang jemaat Allah serta membinasakan dia”.
Ayat
13
“dan majulah aku didalam
agama Yahudi lebih daripada kebanyakan orang yang sebaya dengan aku, sebab
teramat sangat usaha atas segala adat istiadat nenek moyangku”. Ayat 14
Pilipi 3:4-6 : “Walaupun aku ini
boleh juga berharap akan perkara yang lahir. Jikalau barang seorang yang lain
menyangka boleh berharap akan perkara yang lahir, maka terlebih pula aku ini”. Ayat 4
“yang disunatkan pada
delapan hari umurku, berasal daripada Israel, daripada suku bangsa Benyamin,
seorang Ibrani keturunan orang Ibrani, tentang hal syariat Torat, aku seorang
Parisi,”
Ayat 5
“tentang hal usaha aku
menganiayakan sidang jemaat, tentang hal kebenaran yang didalam syariat Torat
aku tiada bercela”. Ayat 6
v H A R I
Sekarang
kita akan masuk pada pembahasan tentang hari yang menjadi pertentangan.
Dalam
Keluaran 20:8-11 dikatakan ingatlah
hari Sabat, karena itu adalah hari Tuhan dimana kita patut berbakti kepadaNya.
Setiap orang yang melanggar hari Sabat akan dikenakan hukum. Jadi pada hari
Sabat mulai jam 6 (hari Jumat) sampai jam 6 sore berikutnya, maka dilarang
mengerjakan barang apapun juga, baik diri sendiri, istri, anak laki-laki, anak
perempuan, hamba laki-laki dan perempuan, binatangmu, orang dagang yang ada
pada pintu gerbangmu dan lain lagi dengan syarat-syarat seperti mengadakan
perjalanan tidak boleh lebih dari 2 mil pada hari Sabat yang caranya tertentu
seperti dalam Kisah Rasul 1:12 :
Setelah itu kembalilah
rasul-rasul itu ke Yeruzalem daripada gunung yang bernama Bukit Zaitun yang
dekat dengan Yeruzalem, sejauh perjalanan yang halal pada hari Sabbat.
Dan
setiap orang yang melanggar hari Sabat akan dikenakan sangsi dan anggapan
daripada sebahagian orang bahwa setiap orang yang melanggar hari Sabat tidak
selamat/tidak masuk sorga. Sedangkan kalau sampai 2, 3 kali berbuat salah
dianggap berbuat dosa kepada Tuhan dan dia harus membawa korban yang ditentukan
oleh Kitab Imamat.
Hari
Sabat adalah hari yang ke-7 dimana hari ini harus disucikan karena adalah hari
Tuhan. Jadi berbakti pada hari Sabat itu tidak salah karena itulah hari Tuhan.
Tetapi pada zaman Kristus hari Sabat itu tidak lagi diutamakan dan seringkali
Tuhan berbuat hal-hal yang mengakibatkan murid-muridNya melanggar hari Sabat
perhatikan Markus 2:23-28, Matius 12:1-28, Lukas 6:1-5 dimana
murid-muridNya berjalan melalui ladang-ladang gandum bersama dengan Tuhan lalu
memetik gandum sehingga Tuhan mengatakan dalam Markus 2:27-28 :
“Dan lagi katanya kepada
mereka itu : hari Sabbat itu diadakan karena manusia, bukannya manusia diadakan
karena hari Sabbat”. Ayat 27
“Sebab itu Anak manusiapun
adalah Tuhan atas hari Sabbat juga”. Ayat 28
Juga
Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat perhatikan Yahya 5:6-17 dimana Tuhan menyembuhkan
orang buta dan timpang pada hari Sabat, juga dalam Lukas 17:10-17 Tuhan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit
bulan selama 18 tahun.
Kebajikan
Tuhan pada hari Sabat ini mengakibatkan Dia dianiaya dan disengsarakan. Itu
sebabnya Tuhan menempelak dalam Yahya
5:15-17:
“Maka pergilah orang itu
serta mengabarkan kepada orang Yahudi, bahwa yang menyembuhkan dia itu Yesus”. Ayat 15
“Maka itulah sebabnya orang
Yahudipun menganiayakan Yesus, karena Ia memperbuat perkara itu pada hari
Sabbat”.
Ayat 16
“Maka jawab Yesus kepada
mereka itu : Bapaku bekerja sampai sekarang ini, dan Akupun bekerja juga”. Ayat 17
Oleh
karena itu di zaman Kristus hari Sabat itu tidak diistimewakan lagi sehingga
pada zaman gereja rasul-rasul berbuat demikian dimana hari Sabat tidak
diutamakan lagi sehingga dalam Rum
14:5-6 sebagai berikut :
“Maka ada juga yang
membedakan hari yang satu lebih daripada hari yang lain, tetapi yang lain
mensifatkan tiap-tiap hari itu sama saja. Hendaklah masing-masing yakin didalam
hatinya sendiri”. Ayat 5
“Siapa yang memegang hari
itu, biarlah dipegangnya karena Tuhan, dan siapa yang makan itu, biarlah ia
makan karena Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah, dan siapa yang tiada
mau makan itu, biarlah ia tiada mau makan karena Tuhan, dan mengucap syukur
kepada Allah juga”. Ayat 6
Dan
barang siapa yang memegang hari itu karena Tuhan tidak seorangpun melarangnya
baik hari Sabat, hari Minggu, hari Senin dan seterusnya dia berbakti kepada
Tuhan, selalu diperkenankan oleh Tuhan asalkan berbakti sungguh-sungguh bukan
bersifat munafik seperti orang parisi dan ahli Torat.
Dalam
Ulangan 11:1 dimana didalam ayat ini
berbakti kepada Tuhan pada segala hari, bukan saja pada hari Sabat tetapi setiap hari.
“Maka sebab itu hendaklah
kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dan melakukan kebaktian kepadanya dan
segala hukumnya dan syaratnya dan undang-undangnya pada segala hari”. Ulangan 11:1
Dalam
Imamat 23:35-39 dikatakan pada hari
yang pertama adalah perhimpunan yang
suci menunjuk hari Minggu (hari ke-8).
Memang
dalam Perjanjian Lama hari Sabat adalah hari yang diistimewakan tetapi hari
yang lain kita tidak boleh berbakti. Itu sebabnya Rum 14:5-6 menguatkan Ulangan
11:1, Imamat 23:35-39.
Hari
apapun dapat dipakai untuk berbakti asalkan berbakti dengan sungguh-sungguh dan
jangan berbakti pada hari Sabat saja, tetapi kalau berbuat kebajikan pada hari
Sabat dianggap melanggar hari Sabat dan menganiayakan orang yang tidak
melakukan hari Sabat. Sabat artinya perhentian.
Kalau
kita berbakti pada hari Sabat dan kita dalam salah satu penyakit dan sesudah
kita berbakti penyakit itu meninggalkan kita maka itulah ibadat yang
sesungguhnya, tetapi kalau kita kembali membawa penyakit itu bukan Sabat.
Contoh
tentang perempuan yang berpenyakit bulan selama 18 tahun, setiap hari Sabat
keluar masuk kaabah tetapi tidak ada kesembuhan.
Setelah
diterangkan masalah Sabat ini nyatalah soal berbakti itu bukan saja lagi pada
hari Sabat. Masalah yang penting adalah menetapkan salah satu hari dipakainya
untuk dipakainya berbakti kepada Tuhan asalkan dipakainya karena Tuhan dengan
sungguh-sungguh itu berkenan kepada Tuhan tidak lagi terikat pada hari Sabat,
sebab Allah tidak lagi menilik hari, tetapi hanya menilik kesungguhan kita
berbakti kepadaNyawalaupun bukan hari Sabat.
Dalam
Wahyu 1:10 dikatakan pada hari Tuhan
aku digerakkan oleh Roh dan kudengar dari belakangku suatu suara yang besar
seperti bunyi sangkakala.
Yang
dimaksud pada hari Tuhan adalah hari
Minggu karena Tuhan bangkit penuh kemenangan pada hari Minggu (hari
pertama) sehingga disebutkan hari Tuhan.
Itu
sebabnya pada hari Minggu banyak umat Tuhan berbakti karena Tuhan bangkit pada
hari Minggu yang merupakan hari kemenangan dan bukan berbakti karena hari
tetapi karena Tuhan. Tetapi orang yang berbakti pada hari Sabat menunjuk bahwa
orang yang berbakti pada hari Minggu itu adalah menyembah hari Matahari, karena hari Matahari itu dalam bahasa Inggris adalah
Sunday yaitu hari Matahari.
Hari
Sabat dalam bahasa Inggris disebut Saturday. Satur asal kata dari Saturnus
yaitu berbintang Saturnus. Jadi mereka juga menyembah bintang Saturnus. Apabila
datang kepada kedua hari ini maka kita nampak disini kedua-duanya salah.
Dalam
3 kesaksian di langit yaitu matahari, bulan, bintang menunjuk pula 3 kesaksian
disorga dan dibumi yaitu :
@ Matahari ® Bapa ® Air
@ Bulan ® Anak à Darah 1 Yahya 5:6-8
@ Bintang à Rohulkudus à Roh
Itu
sebabnya orang yang berbakti pada hari Minggu biarlah ia berbakti karena Tuhan.
Tuhan adalah Matahari Kebenaran perhatikan ! Mazmur 84:12, Maleakhi 4:2.
“Karena Tuhan Allah bagaikan
matahari dan perisai : Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan,
tiada Ia akan menahankan kebajikan daripada orang yang berjalan dengan tulus
hatinya”. Mazmur 84:12
“Akan tetapi bagi kamu yang
takut akan namaku akan terbit matahari kebenaran dan dibawah kepaknya akan ada
penyembuhan, maka kamu akan keluar dan beramai-ramai seperti anak-anak lembu
yang tambun”. Maleakhi 4:2
Dan
disini nampak ada persekutuan dengan Tuhan yang heran seperti apa yang
dimaksudkan dalam 1 Korintus 14:26-33, asalkan tidak menyem bah hari, tetapi
menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh pada hari itu. Beitu juga orang yang
berbakti pada hari Sabat, kalau mereka itu berbakti dengan sungguh-sungguh maka
Rohulkudus bekerja aktif dalam kebaktian mereka sehingga pula terjadi
persekutuan dengan Tuhan yang haran seperti dalam 1 Korintus 14:26-33. Apalagi pada waktu Zaman Rohulkudus sudah tentu
Rohulkudus bekerja dengan aktif dalam
kebaktian mereka tetapi kalau mereka itu lebih mengutamakan hari daripada Tuhan
maka Tuhan tidak bekerja.
Satu
contoh bahwa para Rasul-rasul Hujan Awal terutama Rasul Petrus, Yakub dan Yahya
sebagai Rasul-Rasul orang Yahudi berdasarkan Galatia 2:8-9. Mereka melakukan ibadat pada hari Sabat mengikuti
orang Yahudi (orang yang bersunat), tetapi mereka itu penuh dengan Rohulkudus
sehingga memiliki 9 karunia Rohulkudus dalam 1 Korintus 12:8-11.
Perhatikan
! Kisah Rasul 3:1-11 dimana
pekerjaan Petrus disertai dengan kuasa dan berbagai-bagai tanda ajaib.
Kalau
kita beribadat pada hari Sabat, tetapi tidak ada persekutuan dengan Tuhan apa
gunanya.
Jadi
dengan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, berbakti pada hari Sabat dengan
hari Minggu sama saja asalkan kita berbakti pada salah satu hari ini
benar-benar kita merasakan persekutuan dengan Tuhan nampak dalam 1 korintus 14
itu berjalan.
v M A K A N A N
Dalam
10 hukum tidak terdapat jangan makan ini dan itu hanya syariat dalam Imamat 11 dan itu khusus bagi umat
Israel yaitu orang-orang yang bersunat. Dalam Imamat 11 ini dijelaskan binatang apa yang patut dimakan dan yang
tidak boleh dimakan, juga dalam Ulangan
14.
Tetapi
orang-orang yang memakai Sabat memaksakan orang-orang yang tidak memakai Sabat
supaya melakukan Imamat 11 dan Ulangan 14 dan menuduh orang-orang yang
tidak memakai Sabat itu karena makan segala jenis binatang tanpa membedakan
mana yang dimakan (halal) dan haram akan dibinasakan kelak berdasarkan Yesaya 66:17 yang berbunyi:
“Yaitu orang yang menyucikan
dirinya dan membersihkan dirinya didalam taman-taman, dan mengikut satu yang
ditengah-tengahnya, orang yang makan babi dan pelbagai barang yang keji dan
lagi tikuspun, maka bersama-sama mereka itu akan dihapuskan, demikianlah firman
Tuhan”.
Kendatipun
dikatakan dalam Kejadian 9:3-4 :
“Maka segala binatang yang
bergerak, yaitu yang hidup, itu akan menjadi makananmu, sekalian itu telah
kuberikan kepadamu, demikianpun segala tumbuh-tumbuhan yang hijau”. Ayat 3
“Tetapi daging dengan
jiwanya, yaitu dengan darahnya, janganlah kamu makan dia”. Ayat 4
Jadi
nampak disini segala yang hidup dan bergerak menjadi makanan seluruh keturunan
Adam dan Hawa.
Adapun
Imamat 11 dan Ulangan 14 berlaku khusus untuk umat Israel yang memegang hukum
Torat, karena tatkala mereka di Mesir, mereka telah menyembah berhala dan
mempersembahkan binatang-binatang korban persembahan berhala menurut adat Mesir
sehingga muncul Imamat 11 dan Ulangan 14 yang tadi-tadinya mereka itu
makan berdasarkan Kejadian 9:3-4.
Apabila
berbicara tentang Yesaya 66:17, ini
menunjuk kembali pada 1000 tahun Masa Damai dimana adanya perdamaian antara
manusia dan binatang dan tidak ada lagi penyembelihan dan dalam 1000 tahun Masa
Damai manusia akan berbuah-buah (ingat kembali akan Taman Eden).
Oleh
karena itu dikatakan dalam Rum 14:2-3 :
“Sebab ada orang yang yakin
boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya itu makan
sayur-sayuran saja”. Ayat 2
“Biarlah orang yang makan
itu jangan meringankan orang yang tiada makan, dan biarlah orang yang tiada
makan itu jangan menyalahkan orang yang makan, sebab Allah telah menerima dia”.
Ayat
3
Dan dalam Rum 14:20 :
“Janganlah merusakkan perbuatan Allah oleh sebab makanan. Segala
makanan itu memang suci, tetapi salahnya bagi orang yang makan itu dengan
syak”.
Oleh karena itu
Rasul Paulus mengatakan dalam Rum 14:17
yang berbunyi :
“Karena kerajaan Allah itu bukannya hal makan minum, melainkan
kebenaran dan sejahtera dan kesukaan didalam Rohulkudus”.
Jadi makanan itu
tidak membawa kita kepada Allah. Oleh karena itu jangan mempersalahkan orang
yang makan dan tiada makan biarlah masing-masing menentukan sikapnya. Akan
tetapi dalam pengertian yang disampaikan oleh Rasul Paulus itu bagi yang
memengang Hukum Torat dan tidak menerima dengan senang hati sehingga Rasul
Paulus menyurat dalam 1 Timotius 4:1-5 :
“Tetapi
Roh itu berkata dengan nyata, bahwa pada akhir zaman beberapa orang akan gugur
daripada iman, sebab berpaling kepada penguasa, yang menyesatkan orang, dan
kepada beberapa pengajaran setan-setan,” Ayat 1
“oleh
keadaan orang munafik yang memberitakan dusta, yang didalam perasaannya seperti
diselar dengan besi hangat”. Ayat 2
“sambil
melarangkan menikah dan memantangkan berbagai-bagai jenis makanan yang
dijadikan Allah, supaya diterima dengan syukur oleh orang yang beriman dan yang
mengetahui akan hal yang benar”. Ayat 3
“Karena
sekalian yang dijadikan Allah itu baik, dan satupun tiada patut terbuang,
jikalau ia itu diterima dengan syukur”. Ayat 4
“karena
itulah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa”. Ayat 5
Oleh karena itu
yang menjadi heran bagi kita ialah apabila kita makan, lalu kita muntahkan
kembali, itulah haram bagi kita. Tetapi suatu makanan yang kita makan yang
tidak dimuntahkan yang memberikan kekuatan bagi tubuh maka itulah halal bagi
kita asalkan sebelum dimakan harus didoakan terlebih dahulu.
Jadi 1 Timotius 4:1-5 menguatkan kembali Kejadian 9:3-4. Yang aneh orang
yang memegang Hukum Torat adalah suatu
pelanggaran yang tidak disangka-sangka. Contohnya adalah sebagai berikut :
1.
Itik itu tidak boleh dimakan berdasarkan
peraturan menurut syarat-syarat Torat tetapi telurnya seringkali dimakan,
seringkali dipakai untuk membuat kue.
2.
Tidak boleh makan udang tetapi terasi udang
boleh dimakan manusia.
3.
Kerupuk udang juga mereka makan.
Sedangkan dalam
syarat Torat menyentuh barang-barang najis ini adalah dosa apalagi kalau daging
sapi dimakan. Hal ini bukan untuk umum yang berbuat tetapi ada sebahagian yang
melakukannya, meskipun mereka tahu ini tidak
boleh. Itu sebabnya untuk menghindari semuanya dengan munculnya memegang
hari Sabat, mereka tidak makan daging lagi, tetapi makan sayur-sayuran saja
seperti apa yang tersebut diatas dengan berpegang pada Rum 14:1 :
“Adapun orang yang lemah imannya itu kamu sambutlah, tetapi bukannya
dengan maksud berbalah-balah didalam hal yang waham”.
Tetapi ini agak
bertentangan dengan Imamat 11 dan Ulangan 14. Adapun keputusan ini dapat
dipuji apabila benar dilakukan, tetapi apabila pergi ke suatu perjamuan makan
dan timbul keinginan ia sudah berdosa dalam
hatinya dan ini merupakan perkembangan buruk didalam rohaninya. Pada
hari sabat, bahwa segala binatang harus berhenti, tetapi ada beberapa orang
yang melanggar peraturannya yang memakai binatang untuk menarik gerobak untuk
ke kaabah.
Seringkali juga
mereka bekerja pada hari Sabat, mencuci pakaian, masak dan lain-lain, sedangkan
dalam peraturannya tidak boleh bekerja pada hari Sabat.
v Segala tumbuh-tumbuhan yang hijau menjadi
makananmu
Tumbuh-tumbuhan
yang hijau ini dijadikan Allah untuk dimakan. Ada yang berbentuk pohon-pohonan
dan ada yang berbentuk sayur-sayuran. Tumbuh-tumbuhan yang hijau ada yang
diproses, dicampur dengan beberapa tumbuhan yang baru boleh dimakan, ada yang
langsung dimakan atau diminum. Ada tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan makanan
yang harus diproses terlebih dahulu baru dimakan atau diminum. Ada yang memang
minuman keras atau air anggur. Dalam Perjanjian Lama hal itu banyak dilarang
karena Tuhan tidak mau kalau sampai berlebih-lebihan minum sehingga mabuk
karena orang yang mabuk itu adalah orang yang memalukan dirinya, seringkali
mengeluarkan kata-kata yang buruk, sehingga menjadikan perkelahian atau
pertengkaran. Tuhan Yesus Kristus minum air anggur, bahkan pula membuat air anggur
pada pesta di negeri Kana untuk pesta perkawinan dalam Yahya 2.
Itu sebabnya
dikatakan jangan mabuk karena orang yang mebuk / pemabuk tidak akan mewarisi
Kerajaan Sorga. Itu sebabnya Rasul Paulus katakan kepada Timotius minumlah air
anggur sedikit karena perutmu yang berulang-ulang sakit 1
Timotius 5:23 :
“Janganlah engkau minum air sahaja, melainkan minumlah anggur sedikit,
karena perutmu dan kelemahanmu yang berulang-ulang”.
Anggur mengandung
alkohol yang rendah untuk memanaskan tubuh dan untuk menguatkan, tetapi harus
diminum dengan batas tertentu jangan sampai meng-akibatkan kita mabuk. Minuman
keras sebenarnya tidak boleh diminum karena alkoholnya tinggi yang cepat
memabukkan kita, dianjurkan jangan diminum, tetapi kalau anggur tidak ada karena
memanaskan dan menguatkan tubuh dapat saja diminum dengan ketentuan jangan
sampai mabuk. Sebab dalam Ulangan 14:26
dikatakan air anggur pedas, minuman pedas termasuk minuman keras yang dapat
diminum.
“Maka disanapun hendaklah kamu memberikan uang itu akan ganti segala
barang yang kesukaan hatimu, akan ganti lembu dan kambing dan air anggur dan
minuman pedas dan akan ganti segala yang kesukaan hatimu, maka begitu hendaklah
kamu makan ramai-ramai dihadapan hadirat Tuhan, Allahmu, dan bersuka-sukaanlah
serta dengan segala orang isi rumahmu”. Ulangan 14:26
Ada hal-hal yang
aneh, mereka katakan tidak boleh minum tuak karena mengakibatkan mabuk, tetapi
tuak yang direndam beberapa hari menjadi cuka dicampurnya dengan
tumbuh-tumbuhan yang lain untuk mengasamkan lalu mereka minum dengan cuka. Cuka
dalam obat-obatan banyak mengandung alkohol tinggi yang akibatnya memanaskan
tubuh dan menyembuhkan penyakit.
Ada juga yang
melarangkan jangan minum kopi dan teh karena mengandung racun yang merusak
tubuh. Hal ini tidak ada dalam Firman Allah, hanya hasil daripada kedokteran
tetapi tidak ada pelarangan Alkitab. Sedangkan kopi dan teh dalam tubuh ada
beberapa kegunaannya dan ini terserah dari oknum tersebut tidak menjadi
permasalahan apakah dia minum atau tidak. Orang yang minum kopi dan teh bukan
penghalang untuk masuk dalam Kerajaan Sorga, Rum 14:17.
Ada sebahagian
berpendapat bahwa merokok itu tidak baik. Ada yang berpendapat bahwa merokok
itu merusak tubuh dan biasa mengakibatkan batuk kering dan penyakit kanker.
Tetapi ada pula sebahagian berpendapat bahwa merokok itu adalah untuk
memanaskan tubuh dan sebagai alat pergaulan.
Merokok itu adalah
hal yang tidak baik karena dianggap bukan suatu makanan yang menyenangkan Yesaya 53.
Dalam Ayub 20:12-15 :
“Sebab
rasa kejahatan itu sedap pada mulutnya, ditaruhnya akan dia dibawah lidahnya”. Ayat 12
“Disayangnya
akan dia dan tiada dibuangnya, melainkan ditaruhnya pada sama tengah langitan
mulutnya”. Ayat13
“Bahwa
makanannya akan berubah didalam perutnya menjadi racun dan menjadi bisa ular
beludak didalamnya”. Ayat 14
“Barang
yang sudah ditelannya itu akan dimuntahkannya kembali, Allah juga yang akan
mengeluarkan dia dari dalam perutnya”. Ayat 15
Disini dikatakan diisap kemudian dikatakan pula barang
yang dimuntahkan itu adalah haram, Matius
15:18 : “Tetapi barang
apa yang keluar dari dalam mulut, itulah datang dari dari dalam hati, maka
itulah yang menajiskan orang”.
Rokok seringkali menimbulkan
pertengkaran dalam keluarga karena mengambil sebahagian daripada hasil karyanya
yang sebenarnya menjadi kebutuhan semua keluarga tetapi karena rokok sehingga
hasilnya itu dipakai sendiri.
Ada yang berpendapat bahwa lebih baik tidak makan
daripada tidak merokok sehingga dia tidak dapat mengendalikannya, yang
mengakibatkan pertengkaran dalam keluarga dan orang yang demikian telah terkena
kecanduan.
Contoh : Kalau dia
adalah seorang buruh biasa yang mendapat Rp 1.000,00 setiap hari dan diambilnya
Rp 200,00 untuk rokok jadi sisanya Rp 800,00 dan kalau mereka termasuk keluarga
besar dimana dia dikaruniakan sampai 8 orang anak dan seorang istri dan dirinya
sendiri jadi jumlahnya sama dengan 10 orang.
Dan apabila diambilnya sebahagian
daripada penghasilannya untuk membeli rokok, maka hal inilah yang mengakibatkan
pertengkaran dalam rumah tangga disebabkan belanja tidak cukup.
Oleh
karena itu kebiasaan merokok harus dihilangkan / dihentikan karena tidak ada
gunanya dan menjaga kebutuhan rumah tangga dan soal belanja.
Penjelasan tentang
Torat dan syariatnya sampai disini karena yang lain dmasukkan kedalam pelajaran
yang lain.
ANUGERAH DAN KEBENARAN
Adapun Anugerah dan
Kebenaran itu berintikan 4 Injil karena itulah yang dibawakan oleh Tuhan Yesus
Kristus dan Anugerah dan Kebenaran ini bersumber dari Yahya 3:1-7, 16.
Dari Zaman Torat
memasuki Zaman Anugerah dan Kebenaran ditandai dengan Baptisan Air. Yahya Pembaptis dilahirkan spesial untuk membaptiskan
orang dan mengakhiri Kitab Torat dan Kitab Segala Nabi dan Tuhan Yesus Kristus
adalah pembuka jalan memasuki Zaman Anugerah dan Kebenaran Lukas 16:16, Matius 3:1-7, Yesaya 40:3, Yahya 1:23, Yahya 1:17
dengan 4 Injil adalah materi yang dipergunakan memasuki Zaman Anugerah dan
Kebenaran yang disebut Zaman Rohulkudus atau Zaman Gereja.
Pada waktu Tuhan
Yesus Kristus mati di kayu salib dan dikuburkan dan bangkit dari antara orang
mati dengan penuh kemenangan.
Tuhan Yesus Kristus
waktu masih bersama-sama dengan murid-muridNya memberikan bahan-bahan kepada
murid-muridNya yang dipergunakan untuk memasuki Zaman Rohulkudus ini dalam
pembentukan Gereja Pertama Kisah Rasul
1:2-3 :
“Hingga
kepada hari Ia dinaikkan, yaitu lepas daripada Ia memberi hukum kepada
rasul-rasul yang sudah dipilihnya itu dengan kuasa Rohulkudus”. Ayat 2
“Maka
kepada mereka itu juga Ia menyatakan Dirinya kemudian daripada sengsaranya pula
dengan beberapa kenyataan bahwa Ia hidup, yaitu tatkala Ia kelihatan kepada
mereka itu selang empat puluh hari lamanya, dan memberitakan dari hal kerajaan
Allah”. Ayat
3
Pada Zaman Anugerah
atau Zaman Rohulkudus maka praktek daripada Anugerah dan Kebenaran sepenuh oleh
para rasul Tuhan dan murid-muridNya yang lain oleh karena pekabaran ditekankan
harus dilahirkan baru daripada air dan Roh. Dilahirkan baru daripada air
adalah berbicara tentang Baptisan Air Yahya 3:5a, sedangkan dilahirkan
daripada Roh adalah berbicara Baptisan Roh Yahya
3:5b sebagai ayat pendukung adalah Matius
3:11.
“Maka jawab Yesus : Sesungguh-sunggunya Aku berkata kepadamu : Jikalau
barang seorang tiada diperanakkan daripada air dan Roh maka tiada boleh ia
masuk kedalam kerajaan Allah”. Yahya
3:5
“Sungguhpun aku ini membaptiskan kamu dengan air, supaya kamu bertobat,
tetapi Orang yang datang kemudian daripadaku, Ialah lebih berkuasa daripadaku,
maka tiadalah berlayak aku menjadi pengangkat kasutnya, Ialah akan membaptiskan
kamu dengan Rohulkudus dan api”. Matius
3:11
Yahya Pembaptis
membaptiskan dengan air Matius 3:11a,
Tuhan Yesus Kristus membaptiskan dengan Rohulkudus dan api Matius 3:11b. keduanya daripadaKu. Inilah yang disebutkan lahir
baru daripada air dan Roh sebagai contoh adalah Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 3:13-17 kemudian perhatikan Kisah Rasul 1:5 :
“Karena Yahya membatiskan orang dengan air, tetapi kamu ini akan
dibaptiskan dengan Rohulkudus didalam sedikit hari lagi”.
Pada hari
Pentakosta bahwa Baptisan Roh itu terwujud dimana ± 120
orang murid Tuhan dibaptiskan dengan Rohulkudus, dengan tanda mereka
berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa menurut ilham Roh Kisah Rasul 2:1-4, Kisah Rasul 1:5. Inilah tanda daripada Baptisan Roh dan ini dilakukan
oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri berdasarkan Kisah Rasul 2:33 :
“Setelah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah serta menerima daripada
Bapa Perjanjian Rohulkudus, dicurahkannya Roh itu seperti yang kamu ini lihat
dan dengar itu”.
Apabila kita sudah
dilahirkan baru daripada air dan Roh
barulah kita diperkenankan masuk dalam Kerajaan Sorga Yahya 3:5 dan kita menjadi rumah
Rohulkudus 1 Korintus 3:16 yang
berbunyi :
“Tiadakah kamu ketahui bahwa kamu Rumah Allah dan Roh Allah diam
didalam kamu ?”
Dan kita menjadi
milik Kristus serta kita menjadi anak Allah Rum 8:9, 14-16 :
“Tetapi
kamu ini bukannya didalam tabiat duniawi, melainkan didalam Roh, yaitu jikalau
Roh Allah diam didalam dirimu. Jikalau barang seorang tiada menaruh Roh Kristus
bukannya ia milik Kristus”. Ayat 9
“Karena
seberapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, maka itulah anak-anak
Allah”. Ayat 14
“Karena
bukannya kamu menerima roh perhambaan pula akan takut, melainkan kamu sudah
menerima Roh menjadi anak angkat, yang didalamnya kita menyeru : Abba, ya
Bapa”.
Ayat 15
“Maka
Roh itu sendiri menyaksikan beserta dengan Roh kita, bahwa kita ini anak-anak
Allah”. Ayat 16
Oleh karena itu penting sekali kita dilahirkan baru daripada air dan Roh
menurut kebenaran Firman Allah dan perhatikan pula Rum 8:1-2 dikatakan orang yang hidup didalam Yesus Kristus artinya
bukan hidup dalam tabiat duniawi melainkan dalam Roh tidak ada penghukuman,
karena hukum Roh yang mengaruiakan hidup didalam Tuhan Yesus Kristus yang
membebaskan kita daripada hukum dosa dan
maut.
Rum
8:1-2 :
“Maka
oleh sebab itu sekarang tiadalah lagi hukuman keatas orang yang didalam Kristus
Yesus”. Ayat 1
“Karena
hukum Roh yang mengaruniakan hidup didalam Kristus Yesus sudah memerdekakan aku
daripada hukum dosa dan maut itu” Ayat 2
Jadi kalau kita
sudah lahir baru daripada air dan Roh maka kita telah merdeka daripada hukum
dosa dan maut, berarti jika kita mati berarti keselamatan kita dijamin sehingga
mati. Itulah untung karena itu teramat baik Pilipi 1:21, 27-29, 2 Korintus 5:1-8, Wahyu 14:13, Alkatib 4:2,
Mazmur 116:15.
“Karena kepadaku hidup itu Kristus, dan mati itu untung”. Pilipi
1:21
“Maka kudengar suatu suara dari langit berkata : Suratkanlah seperti
yang demikian ini : Berbahagialah segala orang yang sudah mati, yaitu mati
didalam Tuhan daripada sekarang ini. Bahkan kata Roh itu, mereka itu akan
berhenti daripada segala kelelahannya, karena segala perbuatannya mengikut
menyertai mereka itu”. Wahyu
14:13
“Maka sebab itu akupun memuji hal segala orang mati, yang sudah putus
nyawa itu, terlebih daripada orang yang hidup, yang lagi hidup sampai
sekarang”. Alkatib
4:2
“Bahwa amat indahlah pada pemandangan Tuhan matinya segala kekasihnya”. Mazmur 116:15
Lahir baru daripada
air dan Roh penting sebab kalau kita sudah lahir baru daripada Air dan Roh,
jika mati sebentar Gereja Tuhan disempurnakan, kita selamat, hanya bukan
penganten Kristus, tetapi sebagai anak-anak Allah. Sebab apabila Gereja Tuhan
disempurnakan harus melalui pertunangan 2
Korintus 11:2, lalu akan menikah dengan Tuhan melalui Kegerakan Besar atau
Hujan Akhir yang dijumpai penguraiannya dalam Wahyu 6:1-11 dan Daniel
9:27, Yoel 2:23-24 dan diwahyukan dalam Wahyu 12:1-2, maka mereka yang hanya sampai pada kanak-kanak rohani
diancam oleh Matius 24:19b dengan
kata “Wai” artinya “Celaka” yakni pada saat Tuhan Yesus Kristus datang untuk
mengangkat GerejaNya (sempurna tubuh, jiwa dan Roh Wahyu 12:1-2, 6, 14) dan perhatikan ayat 17.
Kalau dalam Yahya 3:1-7 dikatakan menjadi anak
Allah/milik Allah Rum 8:9, 14-16
akan tetapi dalam Kisah Rasul 2:37-38:
“Setelah
didengarnya demikian, maka pedihlah hati orang sekalian, lalu berkatalah orang
itu kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain itu : “Hai tuan-tuan dan
saudarasekalian, apakah yang wajib kami perbuat ?” Ayat 37
“Maka
kata Petrus kepada mereka itu sekalian : “Hendaklah kamu bertobat dan berbaptis
masing-masing kamu dengan nama Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu, lalu
kamu akan beroleh anugerah Rohulkudus”. Ayat 38
Nampak disini bukan
saja dilahirkan baru daripada air dan Roh tetapi lebih daripada itu yakni beroleh Anugerah Rohulkudus.
Beroleh
Anugerah Rohulkudus adalah akibat daripada lahir baru daripada air dan Roh,
kemudian didewasakan Rohani sehingga bertunangan dengan Tuhan Yesaya 54:5, Yesaya 62:5, Yermia 2:2,
Epesus 5:22-23, Wahyu 12:1-2.
“Karena Chalikmu itulah suamimu, Tuhan serwa sekalian alam itulah
namanya, dan Yang Mahasuci orang Israel itulah Penebusmu, maka disebut akan Dia
kelak Allah semesta alam sekalian”. Yesaya 54:5
“Karena seperti seorang teruna beristerikan seorang anak dara,
demikianpun engkau akan diperisterikan oleh Dia, yang menyembuhkan dikau dan
seperti seorang mempelai laki-laki bergemar akan mempelai perempuan demikianpun
Allahmu kelak bergemar akan dikau”. Yesaya 62:5
“Pergilah engkau, berserulah sampai kedengaran kepada segala orang isi
Yerusalem, bunyinya : Demikianlah firman Tuhan : Bahwa Aku lagi ingat akan
rindumu tatkala engkau muda, akan kasihmu tatkala engkau penganten, tatkala
engkau mengikut Aku dipadang Tiah, yaitu dipadang tekukur”. Yermia 2:2
Epesus
5:22-23 :
“Hai
segala isteri orang, hendaklah kamu tunduk kepada suamimu seperti kepada Tuhan”. Ayat 22
“karena
suami itu menjadi kepala kepada isteri, seperti Kristus juga menjadi kepala
kepada sidang jemaat, maka Ialah yang menyelamatkan tubuh itu”. Ayat 23
Wahyu
12:1-2:
“Maka
kelihatanlah dilangit suatu alamat yang besar, yaitu seorang perempuan bersalut
dengan matahari, dan bulan ada dibawah kakinya, dan dikepalanya bermakotakan
dua belas bintang”. Ayat 1
“Adalah
ia itu mengandung dan berteriak sebab sakit dan sengsara hendak beranak”. Ayat 2
Anugerah Rohulkudus
penting direbut karena kita diselamatkan oleh Anugerah oleh sebab iman, maka
itu bukan pekerjaan kita bahkan dikatakan bahwa kita melakukan semuanya Epesus 2:7-16.
Berbicara tentang Anugerah Allah adalah
bertitik tolak daripada lahir baru daripada air dan Roh dan kalau berbicara
tentang Anugerah Rohulkudus bahwa itu penting sesudah kita dilahirkan daripada
air (menerima Baptisan Air) dan lahir baru daripada Roh (menerima Baptisan Roh)
Kisah Rasul 2:1-13, 33, maka kita
menuju pada Anugerah Rohulkudus dan inilah yang membawa kita pada pendewasaan
rohani sehingga kita memperoleh karunia yang rohani setuju dengan 1 Korintus 12:1, 4-6 yaitu :
1.
Karunia Rohulkudus, 1 Korintus 12:4, 8-11
2.
Karunia Jawatan Tuhan, 1 Korintus 12:5, 28-30
3.
Berbagai-bagai perbuatan ajaib atau Kasih
atau Buah-buah Rohulkudus, 1 Korintus
12:6, 1 Korintus 13:1-13, Galatia 5:22-23.
Ketiga karunia ini
adalah bahagian daripada Anugerah-anugerah Rohulkudus yang membawa kita
disempurnakan sehingga mengetahui karunia dari sorga serta mengetahui segala
kuat kuasa zaman yang akan datang Ibrani
6:1-5, 1 Tesalonika 5:23-24 yang
berbunyi :
“Maka
Allah sendiri yang pohon sejahtera itu menguduskan kitanya kamu dengan
sempurnanya, dan segenap roh dan nyawa dan tubuh kamu terpelihara dengan tiada
bercacat cela pada masa kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus”. Ayat 23
“Maka
Allah yang memanggil kamu itu setia, dan Ialah juga akan menyempurnakan itu”. Ayat 24
Untuk mengetahui
semuanya ini perhatikan Pelajaran 7 Tingkat Iman yang dibandingkan dengan
Pelajaran Tabernakel. Tetapi sayang sekali banyak Hamba-hamba Tuhan yang
menolak Hukum Torat dan segala syariatnya dan menerima Anugerah dan Kebenaran tetapi
dalam pelaksanaannya benar-benar tidak mengikuti maksud daripada Zaman Anugerah
dan Kebenaran.
Contoh :
1.
Ada Hamba-hamba Tuhan yang mengajarkan
bahwa untuk mencari keselamatan berpengang pada Yahya 3:16 dalam arti yang sempit, dimana mereka katakan bahwa
cukup percaya pada Tuhan berarti selamat. Baptisan Air dianggap oleh
mereka hanya simbol dan oleh karena itu mereka tidak membaptiskan orang seperti
yang telah diperbuat oleh Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 3:13-17. Baptisan Air bukan simbol, tetapi itu teladan yang
ditinggalkan Kristus dimana setiap orang yang menerima Dia harus dibaptis
perhatikan Yahya 13:15, 1 Korintus 11:1,
Yahya 8:31, 14:12. Seharusnya waktu masih kanak-kanak cukup diserahkan
seperti Tuhan Yesus Kristus waktu masih bayi Lukas 2:21-22, 34, dan Tuhan Yesus Kristus pula telah memberikan
contoh dalam Markus 10:13-16, Matius
19:13-15 dan Lukas 18:15-17,
bahkan Baptisan Air adalah tandanya kita menjadi murid Tuhan dan inilah komando
Kristus dalam Matius 28:19-20, Markus
16:15-20.
Mereka
tidak membaptiskan orang mencontohi Tuhan Yesus Kristus tetapi dengan jalan
percik dan berpegang dalam Yehezkiel
36:25, sedangkan maksud daripada ayat ini adalah Tuhan yang memercik dengan
air suci berbicara tentang Roh atau Firman yang dapat menyucikan kita
perhatikan Rum 15:16, Yahya 15:3
bandingkan dengan 1 Petrus 3:21. Baptisan Air tidak
menyucikan tetapi Baptisan Air adalah lari daripada murka Allah Matius 3:5-8 dan jalan keampunan dosa Kisah Rasul 2:38. Ada juga membaptis
orang dibawah bendera bertentangan dengan Matius
3:13-17.
2.
Ada juga mengatakan cukup saja hanya sampai
pada Baptisan Air, tetapi Baptisan Roh mereka tidak terima. Mereka berpendapat
bahwa tatkala mereka dibaptis dalam air juga mereka telah menerima Rohulkudus
seperti apa yang dimaksud dalam Matius
3:16-17, mereka lupa pada Kisah
Rasul 1:5 :
“Karena Yahya membaptiskan orang dengan air,
tetapi kamu ini akan dibaptiskan dengan Rohulkudus didalam sedikit hari lagi”.
Dan
dalam Kisah Rasul 2:1-13, 33 adalah
kenyataan daripada Baptisan Rohulkudus yaitu kita berkata-kata dengan
berbagai-bagai bahasa Kisah Rasul 2:4
dan perhatikan Kisah Rasul 1:8
bandingkan dengan Yahya 7:37-39.
3.
Ada pula
yang melakukan Yahya 3:3-7
yaitu dilahirkan baru daripada air dan Roh, tetapi ingat hal ini hanya sampai
pada kanak-kanak rohani dan sifat kanak-kanak rohani ini adalah 1 Korintus 3:1-4, 6:1-7, Epesus 4:14,
Ibrani 5:11-14.
Dan
apabila Gereja Tuhan disempurnakan maka dengan sendirinya gereja kanak-kanak
rohani akan diancam oleh Matius 24:19b
yaitu “Wai” artinya “Celaka”.
4.
Ada juga yang menerima Karunia Rohulkudus
tetapi hanya mengakui beberapa karunia Roh saja seperti :
- Karunia Iman
- Karunia Mujisat
- Karunia Kesembuhan
- Karunia Lidah
- Karunia Nubuat
- Karunia Mengertikan Makna Lidah
Mereka
inilah yang diancam Amsal 30:5-6, Wahyu
22:18-19.
5. Ada juga yang hanya mengakui buah-buah
Rohulkudus Galatia 5:22-23, tetapi
menolak Karunia Rohulkudus. Ada juga yangmengatakan yang penting buah-buah Roh?
Kasih tetapi dia sendiri tidak berisi Roh.
Ada juga
yang masih kanak-kanak rohani.
Sebab itu
memperhatikan semuanya ini maka ada kesimpulannya sebagai berikut :
I.
Mereka yang memegang Hukum Torat lakukan
itu dengan sepatutnya menurut peraturannya pasti selamat. 1
Timotius 1:8, Maleakhi 4:4, Rum 7:12, Rum 2:13.
II. Mereka yang memegang Anugerah dan Kebenaran
lakukan ini dengan sungguh-sungguh sehingga benar-benar Anugerah Allah sempurna
dalam kehidupannya Epesus 2:8, Kisah
Rasul 2:38, 41, Rum 16:14, Rum 4:15, Epesus 2:15.
Tuhan Yesus memberkati
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
BalasHapusUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱