Sedikitkah saja orang
yang diselamatkan ?
Lukas 13 : 22 – 30
Tuhan Yesus memanggil 12 Rasul dan 70 orang murid untuk bersama-sama dengan Tuhan memberitakan kabar kesukaan. Pelayanan Tuhan Yesus selama 3 tahun dalam memberitakan kerajaan Surga sampai kematianNya di Golgota ditetapkan dengan berbagai tanda ajaib dan mujizat, perhatikan Kisah Rasul 10:38. Inilah yang dimaksud oleh Rasul Paulus bahwa Kerajaan Surga bukan berwujud atas perkataan melainkan atas kuasa, 1 Korintus 4:20. Sehingga orang -orang datang dan mencari Tuhan untuk mendapatkan kelepasan tubuh maupun jiwa.
Ayat 22 “Maka berjalanlah Yesus dari sebuah negri ke sebuah negri dan kampung–kampung mengajar serta melangsungkan perjalannya ke Yerusalem”.
Menjadi kebiasaan Tuhan setelah memberitakan kabar kesukaan ke berbagai tempat, kemudian Tuhan Yesus kembali ke Yerusalem. Yerusalem adalah kota Malkisedik yang menunjuk kepada Tuhan Yesus sendiri. Yerusalem artinya Kota Damai. Yerusalem merukapan kota pusat perjuangan yang sangat menentukan. Karena disini pula tempat Ahli-ahli Torat, kaum Herodiani dan orang-orang Saduki.
Ayat 23 “Maka berkatalah seorang kepadaNya :” ya Tuhan. Sedikitkah sahaja orang yang beroleh selamat?” Maka katanya kepada mereka itu:
Ayat 24 ”Usahakanlah dirimu masuk daripada pintu yang sempit, karena Aku berkata kepadamu : Banyaklah orang yang ingin masuk, tetapi tiada dapat”.
Salah seorang yang bersama-sama dengan Tuhan bertanya : “Sedikitkah saja orang yang beroleh selamat ?”. Mengapa murid ini bertanya kepada Tuhan demikian ?
Memperhatikan pelayanan Tuhan Yesus yang sungguh-sungguh dan banyak menghadapi pergumulan luar biasa dalam memberitakan kabar kesukaan. Seringkali Tuhan Yesus berdoa dan berpuasa, bahkan berdoa semalam-malaman. Dan murid-murid Tuhan harus mengikuti teladan yang sama, perhatikan 1 Korintus 11:1. Belum lagi kehidupan yang harus menjadi surat yang terbuka, 2 Korintus 3:3–4.
Pelayanan yang harus menjadi surat terbuka dan harus menerima tantangan, olokan dan nistaan. Tantangan justru banyak dialami oleh Tuhan dari orang-orang yang ada di dalam rumah sembahyang. Terutama dari 3 golongan yaitu orang-orang Parisi, Saduki dan Herodiani yang bersatu melawan Tuhan Yesus.
Itulah sebabnya murid Tuhan ini bertanya : Sedikitkah saja orang yang beroleh selamat ?
Kemudian Tuhan Yesus memberikan jawaban kepadanya : Usahakanlah dirimu masuk daripada pintu yang sempit, karena Aku berkata kepadamu banyaklah orang yang ingin masuk tetapi tiada dapat.
Tuhan tidak mengatakan bahwa memang hanya akan ada sedikit orang yang selamat atau banyak yang akan diselamatkan. Tetapi Tuhan berkata : Berusahalah atau berjuanglah masuk dari pintu yang sempit. Hubungkan dengan Firman Tuhan dalam Matius 7:13-14.
Banyak orang yang ingin masuk dalam kerajaan Surga melewati pintu yang sempit ini tetapi tidak dapat. Salah satu contoh dalam Alkitab tetang orang kaya yang datang kepada Tuhan mencari keselamatan. Tetapi pada waktu Tuhan menyuruhnya untuk menjual segala harta bendanya kemudian mengikut Tuhan, maka berduka citalah dia. Tuhan tidak menghendaki orang yang datang kepada Tuhan terikat dengan kekayaannya. Perhatikan Lukas 12:34.
Demikian juga murid-murid Tuhan memberitakan kabar kesukaan, Tuhan memberikan perintah kepada mereka :
1. Jangan membawa pundi–pundi
2. Jangan membawa kasut 2 pasang
3. Jangan membawa pakaian 2 helai
4. Jangan berpidah–pindah makan
Sehingga benar-benar harus menyangkal diri dan rela menerima tantangan dan olokan. Dengan kata lain bahwa sungguh sempit jalan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Membutuhkan usaha dan perjuangan.
Itu sebabnya Tuhan juga berkata bahwa banyak orang yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih dan lebih sedikit lagi yang setia. Karena kemanusiaan kita harus disalibkan bagaikan kayu penaga pada Mezbah Korban Bakaran yang dijepit tembaga luar dan dalamnya.
Itu sebabnya Rasul Paulus mengatakan seperti orang yang di hukum mati, perhatikan 1 Korintus 4:9 dan 2 Korintus 6:4-10.
Merupakan peperangan antara Roh dengan kedagingan. Itu sebabnya untuk dapat melewati Pintu yang Sempit itu bukan dengan kekuatan manusia tetapi oleh Roh Tuhan, perhatikan Zakaria 4:6.
Sebagai contoh adalah Rasul Petrus sebelum dia menerima Roh Kudus. Pada waktu imannya ditampi Petrus gugur dan menyangkali Tuhan sampai 3 kali, Matius 26:69-75. Untunglah Petrus kemudian sadar dan kembali berserah kepada Tuhan, sehingga Tuhan kembali memulihkan Petrus dan memberikan tugas untuk menggembalan domba-domba dari Tuhan.
Dalam Kisah Rasul 2, setelah murid-murid Tuhan termasuk Rasul Petrus dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Menghadapi tantangan apapun dalam melayani Tuhan Petrus tetap kuat dan tetap setia sampai langkah yang terakhir.
Oleh karena itu hanya oleh pimpinan Roh Kudus saja kita dapat melewati pintu yang sempit itu. Dalam pelajaran Tabernakel untuk masuk ke dalam Kamar Maha Kudus harus melewati Tirai. Untuk memasuki Kegerakan Besar menuju Kesempurnaan Gereja Tuhan harus merobek Tirai kedagingan. Ini adalah suatu pertarungan yang besar, yang membutuhkan kekuatan dan kuasa Roh Kudus. Sekali lagi dengan kekuatan manusia pasti akan gagal. Seperti Sulamit yang ditarik oleh Raja Salomo kedalam mahligai raja. Tuhan sendiri yang menarik kehidupan kita dengan kuasaNya.
Banyak orang yang ingin masuk dan berusaha melewati pintu yang sempit ini tetapi tidak dapat. Karena mengandalkan kekuatannya dan tidak mau memikul salib yang Tuhan berikan. Perhatikan contoh dalam Kisah Rasul 3:1-11, tentang orang yang lumpuh dipintu Elok. Orang kristen yang berada didalam rumah Tuhan tetapi hanya mengharapkan perkara-perkara jasmani bukan kekayaan Rohani.
Ayat 25 “Apabila tuan rumah itu bangun menutup pintu, kemudian kamu datang berdiri diluar mengetuk pintu dengan kata–katanya, tuan bukakanlah kami pintu!" maka ia pun akan menjawab sambil berkata kepadamu” aku tiada tahu dari mana kamu datang”.
Tuan rumah bangun dan menutup pintu. Ini adalah menunjuk kepada Tuhan Yesus yang menutup pintu kemurahan Tuhan. Berakhirnya Kegerakan Besar dimana Gereja sudah menikah secara rohani dengan Tuhan Yesus Kristus. Telah bersatunya Kepala yaitu Tuhan Yesus Kristus dan Gereja Tuhan sebagai TubuhNya. Penginjilan sudah berhenti menggenapi Firman Tuhan dalam Amos 8:11-12, masuk pada Meterai V dan VI. Ini artinya bahwa selagi pintu kemurahan masih terbuka harus berusaha dan berjuang untuk bisa melewati pintu yang sempit, berusaha untuk mengerjakan keselamatan yang Tuhan berikan. Karena apabila sudah malam seorangpun sudah tidak bisa lagi berusaha dan berjuang, perhatikan Yahya 9:4.
Kemudian datang orang diluar dan mengetok pintu dengan berkata : Ya, tuan bukakanlah kami pintu. Maka tuan rumah itu menjawab : Aku tidak kenal darimana kamu datang.
Ini adalah orang-orang yang bermasa bodoh tidak dengar-dengaran kepada Tuhan, tidak mau memikul salib dan menolak masuk pada pesta pondok daun-daunan (Kegerakan Besar) sehingga tidak disempurnakan.
Inilah yang dimaksud perempuan yang mengandung dan menyusui dalam Matius 24:19 dan 5 anak dara yang bodoh dalam Matius 25:8–13. Mereka ingin menerima Kabar Penganten tetapi sudah terlambah, ini menunjuk kepada tuan rumah sudah menutup pintu rumah. Perhatihkan juga peristiwa pada zaman Nuh. Orang-orang tidak memperhatikan kesaksian dan penginjilan Nuh. Sampai pada akhirnya Nuh dan keluarganya masuk kedalam bahtera dan Tuhan sendiri yang menutup pintu bahtera, perhatikan Kejadian 6-7.
“Maka sekaliannya yang masuk itu masuklah jantan betina dari pada segala kejadian, setuju dengan firman Allah yang kepada Nuh itu. Setelah sudah masuk ia, maka ditutupkan Tuhan akan bahtera itu”. Kejadian 7:16
Orang banyak baru sadar dan mau berusaha tetapi sudah terlambat. Akhirnya binasa ditelan oleh air bah. Disinilah Tuhan berkata : Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Ayat 26 “Baharulah kamu akan mulai berkata–kata : Kami sudah makan minum dihadapan tuan, dan tuan mengajar dilorong–lorong negri kami”.
Ayat 27 “Maka ia akan berkata kepadamu : Aku tiada tahu dari mana kamu datang, undurlah dari padaku, kamu sekalian yang mengerjakan kejahatan”.
Ayat 28 “Disanalah kelak tangisan dan kertak gigi, ketika kamu memandang Ibrahim, dan Ishak, dan Yakub, dan segala Nabi didalam kerajaan Allah, tetapi kamu akan ditolakkan keluar”.
Peristiwa ini terjadi setelah pembukaan Meterai V dan VI. Ada 2 kelompok yang digambarkan dalam Matius 25:1-13, yaitu :
1. 5 Perempuan yang pandai (bijaksana)
2. 5 Perempuan yang bodoh.
5 Perempuan yang bodoh mempunyai Pelita tetapi tidak menyediakan Minyak. Mereka menyangka sebelum malam Penganten Laki-laki akan datang tetapi sampai malam hari ternyata belum datang. Pada waktu tengah malam barulah Penganten Laki-laki datang. Ini berarti harus melalui Meterai V dan VI dimana pada saat itu Firman Tuhan sudah tidak diberitakan dan penginjilan sudah berhenti. Roh Kudus sudah tidak lagi bekerja aktif karena Gereja Tuhan sudah dalam keadaan sempurna dan menikah dengan Tuhan Yesus Kristus.
5 Perempuan yang bodoh berusaha mencari karunia–karunia Roh Kudus sebagai pakaian Penganten, tetapi sia-sia karena sudah tidak dijual lagi. Semua pekabaran sudah tertutup dan berlaku Amos 8:11–12. Persiapan masuk Zaman Anti Kris.
Setelah Pintu Kemurahan ditutup, mereka memohon supaya dibuka kembali. Tetapi tuan rumah itu tidak mengijinkan lagi. Pada waktu pintu kemurahan masih terbuka, mereka bermasa bodoh. Tidak mau berusaha dan berjuang melewati pintu yang sempit. Merasa diri sudah benar dan merasa sudah memiliki keselamatan. Merasa sudah menjadi calon mempelai Kristus. Tetapi akhirnya tidak menjadi pengantin. Menjadi benih gereja yang tertinggal dalam Wahyu 12:17.
Sama seperti Umat Israel yang sudah dipimpin oleh tiang awan dan tiang api dan disebut “pengantin” dalam Yermia 2:2, tetapi tidak tembus sampai tanah Kanaan. Perhatikan juga rahasinya dalam 1 Korintus 10:1-11.
Mereka tidak mau memenuhi undangan yang ketiga yaitu Pesta Pondok Daun-daunan (Kegerakan Besar). Perhatikan Rahasia 5 Macam Undangan Pesta.
Mereka memberikan berbagai alasan diluar pintu katanya : Kami sudah makan minum dihadapan Tuhan dan Tuhan mengajar di lorong-lorong negeri kami. Ini artinya mereka sudah mendengar Firman Tuhan menerima pengajaran dari Tuhan. Mereka sudah melayani Tuhan seperti dalam Matius 7:22, yaitu sudah mengajar dengan nama Tuhan, sudah banyak mengadakan tanda mujizat dengan nama Tuhan, mengusir setan dengan nama Tuhan. Ini menunjuk kepada hamba-hamba Tuhan yang sudah dilantik oleh Tuhan sehingga dilengkapi dengan kuasa dalam pelayanan. Tetapi sayang tidak mengeluarkan Buah-Buah Roh Kudus dalam Galatia 5:22-23.
Tetap tinggal kanak–kanak Rohani seperti dalam 1 Korintus 3:1-4, 6:1–8. Meskipun disertai kuasa karena karena sudah memiliki Roh Kudus berdasarkan Kisah Rasul 1:8, Lukas 24:49. Tetapi karena tidak menjadi dewasa Rohani sehingga tidak mengetahui Rahasia Firman Allah yang membawa Gereja menuju pada pernikahan dengan Tuhan Yesus Kristus.
Menolak adanya pewahyuan Firman Tuhan berdasarkan Galatia 1:11–12, Epesus 3:3–4. Dengan alasan bahwa pewahyuan sudah berhenti dan hanya untuk Gerej Hujan Awal saja. Mereka tidak tahu rahasia dalam Hajai 2:10, Daniel 9:27, Yoel 2:23-24 dan Yakobus 5:7.
Berpegang pada 1 Yahya 2:27, bahwa orang yang berisi Roh tidak perlu diajar lagi, karena Roh Kudus yang akan memberikan pengajaran. Tetapi menolak adanya Karunia-Karunia Roh Kudus dalam 1 Korintus 12:8-11. Menolak adanya Wahyu Pengajaran berdasarkan Galatia 1:11-12.
Itu sebabnya tuan rumah tidak membukakan pintunya lagi. Disinilah ada penyesalan tetapi sudah terlambat karena pintu kemurahan Tuhan sudah tertutup.
Ayat 29 ”Maka ada orang yang datang kelak dari sebelah Timur dan Barat dari sebelah Utara dan Selatan akan dijamu dalam kerajaan Allah”.
Panggilan Tuhan pada awalnya ditujukan kepada umat Israel sebagai umat pilihan Tuhan. Tetapi karena mereka bermasa bodoh bahkan menolak kehadiran Tuhan Yesus Kristus, akhirnya panggilan Tuhan terbuka bagi segala bangsa.
Karena Umat Israel tidak mengeluarkan buah yang baik maka sudah dikerat oleh Tuhan seperti perumpamaan dalam Yahya 15:2-4. Dan dalam Rum 11:17 dikatakan bahwa beberapa cabang pohon zaitun asli yang sudah patah digantikan (disisipkan) dengan pohon Zaitun hutan.
Orang dari sebelah timur, barat, utara dan selatan ini adalah gambaran orang-orang kafir (diluar bangsa Israel) yang akan dijamu dalam Kerajaan Surga.
Perjalanan Umat Israel dari Mesir menuju Kanaan adalah bayangan perjalanan Gereja Tuhan menuju tanah Kanaan yang semawi. 1 Korintus 10:11. Yang menjadi teladan, nasehat dan peringatan bagi gereja Tuhan akhir zaman. Jangan sampai seperti yang terjadi pada Yudas Iskariot yang akhirnya digantikan oleh Rasul Paulus.
Itu sebabnya Rasul Paulus mengatakan dalam Pilipi 4:17 : “Bukannya pemberian yang kucari, melainkan aku mencari buah-buahan yang melimpah kepada perkiraanmu”.
Yang dimaksud buah-buahan dalam ayat ini adalah :
- Buah–buah pertobatan, Matius 3:8.
- Buah–buah pelayanan, Yahya 15:16 mencakup Yahya 15:1–8. Dituntut untuk mengeluarkan buah yang lebat. Dan meskipun sudah berbuah harus rela untuk dibersihkan oleh Tuhan. Karena sering kali Anak-anak Tuhan maupun Hamba-Hamba Tuhan yang sudah dipakai oleh Tuhan, tanpa disadari mulai timbul kesombongan dalam dirinya dan masih berbuat kesalahan. Perhatikan teguran Rasul Paulus kepada Rasul Petrus. Ini diterima oleh Rasul Petrus karena dia menyadari akan kesalahannya.
- Buah–Buah Roh, Galatia 5:22–23. Sebab apabila tidak mengeluarkan Buah–Buah Roh akan sama dengan yang di maksud dalam Matius 7:22–23.
Firman Tuhan ini juga menjadi peringatan bagi hamba-hamba Tuhan yang membawakan Kabar Penganten dan Semi Penganten. Itu sebabnya sebelum memasuki Kegerakan Besar maka Firman Tuhan ini diungkapkan.
Ayat 30 “Sesungguhnya ada orang yang terkemudian akan yang menjadi terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian”.
Ayat ini ditujukan terutama kepada Umat Israel yang dipanggil terlebih dahulu sebagai Penganten Tuhan berdasarkan Amos 3:2–4, kalau tidak mengindahkan panggilan ini maka kedudukannya ini akan diganti oleh orang kafir.
Demikian juga hal ini menjadi nasehat dan peringatan bagi Gereja Tuhan Akhir Zaman. Terutama Hamba-hamba Tuhan yang ditugaskan untuk membawakan Kabar Penganten untuk tetap setia mempertahankan panggilan Tuhan. Sebab apabila tidak menghargai tugas dan panggilan ini maka akan Tuhan gantikan dengan orang lain.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar