SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog "Nafiri Sion"... blog yang berisi Pengajaran Kabar Penganten Kristus... hanya untuk berbagi informasi dan sharing tentang Kebenaran Firman Tuhan... Tuhan Yesus memberkati

Perumpamaan Seorang Penabur (4 Macam Penaburan)

"PERUMPAMAAN
SEORANG PENABUR"
Matius 13:1-23, Markus 4:1-20, Lukas 8:4-15

Maka dikatakannyalah kepada mereka itu banyak perkara dengan perumpamaan katanya: "Adalah seorang penabur keluar hendak menabur benih". ayat 3.

Penabur benih adalah menunjuk kepada Tuhan Yesus yang menabur Firman Allah.
  1. Separuh benih itu jatuh ditengah jalan, lalu datanglah burung-burung makan sehingga habis benih itu dimakannya, ayat 4.
  2. Separuh jatuh ditempat yang berbatu-batu yang tiada banyak tanahnya, maka dengan segeranya benih itu tumbuh, sebab tanahnya tidak dalam. Akan tetapi ketika matahari naik, layulah ia, sebab tiada berakar keringlah ia, ayat 5-6.
  3. Ada juga separuh jatuh disemak duri, maka duri itupun tumbuh serta membatutkan benih itu, ayat7.
  4. Dan adapula jatuh di tanah yang baik, sehingga mengeluarkan buah, ada yang  seratus, ada  yang enam puluh, ada tiga puluh kali ganda banyaknya, ayat 8.
 Siapa yang bertelinga hendaklah ia mendengar, ayat 9.
Maka datanglah murid-murid itu serta berkata kepadanya : Apa sebabnya Raabi berkata pada mereka itu dengan perumpaan ? ayat 10

Maka jawab Yesus sambil berkata kepada mereka itu: "Bahwa kepada kamu diberi karunia mengetahui segala rahasia kerajaan sorga, tetapi kepada mereka itu tidak dikaruniakan, ayat 10:11.

Perhatikan ayat 12-17.
a.    Kepada murid-murid Tuhan yang dipilih Tuhan dikaruniakan mengetahui rahasia kerajaan Sorga dan bertambah-tambah - ayat 11-12
b.    Kepada mereka yang tidak menerima Tuhan dan perkataannya yang dimaksud disini yakni ahli Taurat, orang Parisi dan kawan-kawannya, rahasia Firman tidak diungkapkannya kepada mereka, ayat 12b-17.

ARTI  ROHANI DARI PENABURAN BENIH - ayat 18
  
Keterangan Pertama
  1.  Separuh benih jatuh ditepi jalan. Ini berbicara, bahwa apabila orang mendengar perkataan kerajaan tiada ia mengerti, maka datanglah si jahat merebut barang yang tertabur didalam hatinya, inilah benih yang tertabur di tepi jalan, ayat 19.
  2. Separuh benih jatuh (tertabur) ditempat berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya. Benih yang tertabur ditempat berbatu-batu yang tidak banyak tanahnya ini, mereka itulah yang mendengar Firman Allah, lalu segera menyambutnya dengan suka citanya, tetapi tiadalah ia berakar didalam hatinya (dirinya) hanyalah bertahan seketika saja. Lalu apabila datang kesusahan dan aniaya oleh sebab perkataan itu, sebentar itu juga kecil hati mereka itu - ayat 20-21.Contoh Rasul Petrus sebelum dipenuhi Rohulkudus dimana dia  menyangkal Tuhan, tatkala dia digertak oleh dayang-dayang waktu Tuhan Yesus telah ditangkap berada dirumah Imam Besar. Matius 26:69-75.
  3. Separuh benih jatuh disemak duri. Maka yang tertabur ditengah semak duri itu ialah orang yang mendengar perkataan itu, tetapi bantutlah perkataan itu oleh sebab percintaan dunia ini serta segala tipu daya kekayaannya sehingga tiada berbuah - ayat 22. Contoh dalam Alkitab adalah Demas yang ingin akan dunia, 2 Timotius 4:10a hubungkan ini dengan Galatia 3:3 : “Adakah kamu sebegitu bodoh ? Sedang kamu sudah mulai dengan Roh, sekarang kamu hendak menyudahkan atas peri duniawi”?
  4. Separuh jatuh (tertabur) ditengah tanah yang baik. Maka yang tertabur ditanah yang baik itu, ialah orang-orang yang mendengar perkataan itu serta mengerti dia, lalu berbuahlah ia sungguh-sungguh, sehingga mengeluarkan buah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, ada yang tiga puluh kali ganda, --- ayat 23.  Contoh dalam Alkitab adalah Rasul-Rasul Tuhan kecuali Yudas Iskariot. Paulus sebagai salah satu contoh, dimana dia sendiri sudah melakukannya, perhatikan suratannya dalam 1 Kor 11:1 dan 2 Timotius 4:6-8.
Yang menabur benih ini ialah Tuhan Yesus sendiri. Benih itulah perkataan Allah (Firman Allah), perhatikan Lukas 8:11 : Maka inilah arti perumpamaan itu: Adapun benih itulah Perkataan Allah.
Dan perumpamaan tersebut diatas adalah Tuhan Yesus sendiri yang memberi perumpamaan. Dia mengumpamakan dirinya "PENABUR" itu dan "BENIH" itu adalah  perkataan Allah - Firmannya sendiri. Sesudah Tuhan Yesus mati di kayu salib, dan bangkit dalam kemenangan, sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, maka tugas "Penaburan" diserahkan kepada Rasul-Rasulnya perhatikan Yahya 20:21-23, 21:15-17, Matius 28:18-20, Markus 16:15-20. Kemudian tugas para Rasul ini telah selesai maka tugas itu diserahkan kepada murid-murid Tuhan, yang ditetapkan berdasarkan 1 Korintus 2:28-30, Epesus 4:11-12. (Masalah jawatan Tuhan akan diterangkan pada pembahasan "Karunia Jawatan Tuhan").

Tugas "Penabur" ini, berlaku sampai masuk Kegerakan Besar - Hujan Akhir.
Keterangan kedua
Empat cara penaburan benih dan penerimaan benih ini telah diterangkan, dalam bagian yang kedua ini, maka empat penabur ini akan dimasukkan dalam pelajaran 7 Tingkat Iman dan pelajaran Tabernakel.

1.    Separuh jatuh (tertabur) di tepih jalan.
       Dalam pelajaran 7 Tingkat Iman - benih yang jatuh di tengah jalan temasuk pada tingkat pertama yakni:mendengar Firman Allah, percaya dan terima Tuhan Yesus Kristus. Dalam pelajaran Tabernakel termasuk Pintu Gerbang, Pintu memasuki Halaman  menuju ke Medzbah Korban Bakaran. Tetapi rahasia dari kebenaran Allah dalam penyempurnaan dia tidak mengerti sehingga benih Firman yang dia telah terima dari Tuhan dicuri iblis.

      Hanya sampai pada mendengar Firman Allah, percaya dan dan terima Tuhan Yesus, dan dalam pandangannya dia telah "SELAMAT", karena berpegang kepada Firman Allah dalam Yahya 3:16 ini, dia sendiri tidak mengerti.

       Percaya kepada Yusus Kritus, berarti percaya kepada seluruh Firmannya, karena Kristus Tuhan adalah Firman juga, perhatikan Yahya 1:1 : "Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itulah juga Allah".

       Jadi kata percaya kepada Tuhan Yesus, berarti percaya kepada seluruh FirmanNya, jadi "PERCAYA" disini adalah tingkat yang pertama. Banyak orang yang keliru dalam memakai ayat Yahya 3:16, mereka katakan bahwa cukup percaya kepada "Tuhan Yesus” sudah "SELAMAT", tidak perlu yang lain-lain seperti baptis dengan Air, Baptisan Roh, Karunia-Karunia Roh dsbnya. Mereka mungkin mengambil contoh kepada Bapak segala orang beriman yaitu "IBRAHIM".  hanya dibenarkan oleh iman tanpa dibaptis.

       Tetapi sakramen Perjamuan Suci mereka lakukan. Sedangkan sebenarnya menurut pelajaran Tabernakel, orang yang sudah lahir baru dari Air dan Roh, baru dapat makan atau ikut "PERJAMUAN SUCI". Mereka berpegang bahwa orang yang percaya kepada Tuhan Yesus pasti "SELAMAT" walaupun tidak menurut kehendak Firman Allah. Tetapi lebih hebat lagi ialah menduakan Tuhan, yaitu  percaya juga pada berhala perhatikan 2 Korintus 6:14-15 dan hubungkan ini dengan surat Rasul Paulus dalam Rum 1:21-32 :
       " Karena sungguhpun mereka mengenal Allah, tetapi tiada memuliakan Dia seperti Allah, atau mengucap syukur kepadaNya, melainkan mereka sudah menjadi sia-sia didalam pikirannya, dan hati mereka itu yang bebal itu menjadi gelap ", ayat 21 dstnya.
       " Sebab mereka itu menukarkan kebenaran Allah dengan dusta, dan menyembah sambil beribadatkepada mahluk ganti kepada Chalik, yang dipuji selama-lamanya Amin ", ayat 25 dstnya.
       Meskipun mereka mengetahui Firman Allah, bahwa orang yang melakukan demikian itu padan dengan mati, tetapi bukannya mereka itu melakukan dengan sahaja, melainkan memperkenankan pula orang-porang yang berbuat demikian itu ", ayat 32 dstnya.

    Biasanya orang-orang seperi ini dinamakan "ORANG KRISTEN KULIT", karena kehidupan rohaninya tidak benar, kehidupannya dan perbuatannya seperti orang dunia yang belum mengenal Tuhan.

      Dalam pelajaran Tabernakel maka penaburan yang jatuh di tepi jalan ini, termasuk pada pelajaran Halaman. Di Halaman masih terdapat banyak kotoran, dan ini berbicara bahwa pertobatan Halaman ini adalah pertobatan secara lahiriah saja, masih suka berbuat dosa, oleh karena itu diancam oleh Firman Allah dalam Wahyu 11:2, dan termasuk pula kepada pelajaran perempuan mengandung dalam Matius 24:19a, dimana diancam "wai" artinya celaka, dan hubungkan ini dengan Rum 8:9 : ”Tetapi kamu ini bukannya didalam tabiat duniawi, melainkan didalam Roh, yaitu jikalau Roh Allah diam didalam dirimu. Jikalau barang seorang tiada menaruh Roh Kristus, bukannya ia milik Kristus”.

     Oleh karena itu, perhatikan ayat-ayat tersebut di atas, jelas iman pada penaburan yang pertama adalah permulaan dari menerima Tuhan Yesus, dan harus disempurnakan, sampai pada penaburan yang ke empat, perhatikan Ibrani 6:1-5.

2.    Separuh jatuh (tertabur) di tempat batu-batu yang tidak  banyak tanahnya.
       Pada pelajaran 7 Tingkat Iman, penaburan ini termasuk pada tingkat iman yang ke empat.

       Jadi susunannya adalah sebagai berikut :
       a.     Mendengar Firman Allah, percaya dan terima Tuhan Yesus.
       b.    Menyesal dan bertobat.
       c.     Mengeluarkan buah-buah berpadan dengan bertobat
       d.    Melakukan baptisan Air.

       Jadi penaburan ini termasuk sampai Baptisan Air. Dalam pelajaran Tabernakel termasuk pada pelajaran Halaman sampai pada Kolam Pembasuhan. Itu sebabnya dikatakan : itulah yang mendengar perkataan (Firman), lalu segera menyambut dia dengan sukacita saja, lalu apabila datang kesusahan atau aniaya sebab perkataan ini, sebentar itu juga kecil hati mereka itu, Matius 13:20-21.

       Sebagai contoh dalam Alkitab, adalah Rasul Petrus menyangkal Tuhan tatkala seorang dayang-dayang, berkata kepadanya "Engkau juga mengikut Dia (Tuhan Yesus), dan dia menyangkal Tuhan, perhatikan Matius 26:69-75. Ukuran iman dari Rasul Petrus ini, baru sampai pada baptisan Air, tingkat iman yang keempat, tetapi setelah ia dibaptis oleh Rohulkudus, bangkit keberaniannya, perhatikan dalam Kisah 2. Pada tingkat iman yang keempat ini, adalah satu keberanian yang patut dipuji, karena mereka melaksanakan perintah Tuhan Yesus dalam Matius 28:19-20 dan Markus 16:15-16 a.l. berbunyi sebagai berikut :  Barang siapa yang percaya dan dibaptiskan, ia akan diselamatkan, tetapi barang siapa yang tidak percaya ia akan "dihukumkan".

Mereka percaya bahwa kalau sampai melaksanakan Baptisan Air, seperti Tuhan Yesus dibaptis di kali Yarden dan juga Umat Israel Matius 3:1-17, mereka "SELAMAT". Hal itu benar tetapi ukurannya hanya sampai Tuhan Yesus berada di bumi, tetapi setelah Ia bangkit dari antara orang mati, lalu naik ke sorga, dan sejak hari itu Pantekosta mulai masuk Zaman Rohulkudus atau Zaman Gereja dimana keselamatan  diukur oleh kebenaran Firman Allah berdasarkan Kisah 2:38  sebagai berikut : Maka kata Petrus kepada mereka itu, "Hendaklah kamu bertobat dan berbaptis masing-masing kamu dengan nama Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu, lalu kamu akan beroleh anugerah Rohulkudus".

       Jadi pada Zaman Rohulkudus (Zaman Gereja), maka keselamatan itu dituntut 3 perkara seperti tersebut di atas yakni :
       1.    Hendaklah bertobat.
       2.    Berbaptis masing-masing dalam nama Tuhan Yesus Kristus, akan jalan keampunan dosa.
       3.    Beroleh Anugerah Rohulkudus.

       Perhatikan pembagian keselamatan dari Allah menurut zaman  :
  1. Zaman Bapa diselamatkan melalui Iman  ditambah dengan Sunat.
  2. Zaman Anak diselamatkan  melalui Hukum Taurat diakhiri dengan Baptisan Air.
  3. Zaman Rohulkudus diselamatkan melalui Anugerah dan kebenaran Yahya 3:15 dan Kissah 2:37-38 yakni:
  • Bertobat
  • Berbaptis dalam Tuhan Yesus jalan keampunan dosa.
  • Menerima Anugerah Rohulkudus.

       Demikianlah rencana ketetapan Firman Allah menyelamatkan umat manusia dari zaman ke zaman, seperti telah diterangkan di atas (lihat Peta Zaman).

       Jadi buah-buah pertobatan sampai kepada Baptisan Air termasuk pada penaburan di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya. Sedangkan untuk menjadi murid Tuhan Yesus, harus mengikuti kehendak FirmanNya, seperti pembagian tersebut di atas, dan berani memikul salib serta menyangkal diri setiap hari seperti apa yang diminta Firman Allah dalam  Matius 16:24-25 sebagai berikut :

16:24 Setelah itu berkata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jikalau barangsiapa hendak mengikut Aku, haruslah ia menyangkali dirinya serta menanggung salibnya, lalu mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; tetapi barangsiapa yang kehilangan nyawanya oleh karena Aku, ialah akan mendapat nyawa.
       Bahkan dikatakan Tuhan Yesus juga dalam Yahya  8:31 sebagai berikut : "Lalu kata Yesus kepada orang Yahudi yang percaya akan Dia, "Jikalau kamu ini berpegang teguh pada perkataan-Ku, baharulah dengan sesungguhnya kamu menjadi murid-Ku".

    Dalam pelajaran Tabernakel, ini termasuk pada pekabaran Halaman yakni pertobatan (pekabaran pertobatan) yang terbagi dua bagian :
       1.    Pekabaran pertobatan yang sungguh-sungguh berdiri atas kebenaran Firman Allah maka inilah yang disempurnakan dari pertobatan sampai kepada pekabaran Pengantin, Ibrani 6:1-5 dan Galatia 1:11-12.
       2.    Pekabaran dengan berpura-pura tidak dengan tulus iklas, tidak mau maju lagi, 2 Timotius 3:5-9.

       Hal ini termasuk pada rahasia pelajaran "Perempuan Mengandung", dalam Matius 24:19a yang diancam kata "WAI" atau Celaka. Sebab apabila tidak mau maju lagi, dan tiba masanya kesempatan Gereja Tuhan akan disiapkan untuk menikah dengan Tuhan Yesus Kristus sudah disempurnakan tubuh, jiwa, dan roh maka gereja yang mengandung ini akan tertinggal, dan mengalami siksaan Antikris selama 5 bulan lamanya seperti yang dimaksud dengan Wahyu 9:4-6. Penyiksaan tubuh jiwa dan roh suatu penyiksaan luar biasa dimana tidak akan mengalami kematian. Sesudah penyiksaan 5 bulan, akan mengalami lagi Perang Dunia III, kemudian mengalami masa jaya Antikris, dan barang siapa yang tidak bertanda 666 dilengan atau didahinya, dia tidak dapat berjual beli Wahyu 13:15-17.

3.    Separuh jatuh (tertabur) ditengah semak duri.
       Pada susunan pelajaran 7 Tingkat Iman maka penaburan yang ketiga ini termasuk pada tingkat yang ke-6 yakni :
       1.    Mendengar firman, percaya dan terima Tuhan Yesus.
       2.    Menyesal dan bertobat.
       3.    Mengeluarkanbuah-buahpertobatan.
       4.    Baptisan air.
       5.    Baptisan Rohulkudus.
       6.    Karunia Rohani :
a.    Karunia Rohulkudus.
b.    Karunia Jawatan Tuhan.
c.    Mengeluarkan Buah-Buah Rohulkudus.

       Karena tidak mengeluarkan Buah-Buah Rohulkudus, tidak disempurnakan hal ini karena tertarik pada kemanisan dunia, perhatikan 1 Yahya 1:16-17. Contoh seperti Demas pada 2 Timotius 4:10 sebagai berikut : "Karena Demas sudah meninggalkan aku sebab mengasihi dunia ini dan ia sudah pergi ke Tesalonika dan koroskos ke Galtia dan Titus ke Dalmatia.”

       Sebab apabila tiba kesempurnaan Gereja Tuhan mereka tidak mengeluarkan Buah-Buah Rohulkudus berarti tidak disempurnakan dan kembali menjadi Gereja Kanak-Kanak, seperti apa yang dimaksud dengan Matius 25:1-13, berbicara tentang 5 perempuan yang bodoh. Sehingga termasuk pada perempuan yang menyusui dalam Matius 24:19b. Merekalah yang dimaksud oleh rasul Paulus dalam Galatia 3:3 : “Adakah kamu sebegitu bodoh?  sedangkan kamu sudah mulai dengan roh, sekarang kamu hendak menyudahkan atas periduniawi ?”

Perhatikan sifat dari Kanak-Kanak Rohani (Gereja menyusui anaknya – Matius 24:19b):

       a.    1 Korintus 3:1-4

          Dalam 1 Korintus 3:1-4 nampak dari beberapa sifat dari Gereja kanak-kanak rohani sebagai berikut :

              1.    Susu kuberikan
                  Berbicara tidak suka menerima firman Allah yang keras, maunya supaya firman  Allah dibawakan secara lembut, apabila firman Allah dibawakan secara keras, apalagi menegur dosa, mereka mulai meninggalkan persekutuan.

               Memang dalam membawakan firman Allah adakalanya dibawa dengan lemah lembut, adakalanya harus dibawa dengan keras, terutama dalam menemplak dosa atau kesalahan, perhatikan firman Tuhan dalam Titus 1:13 : "Maka benarlah kesaksian itu, Sebab itu templakkanlah mereka dengan keras, supaya mereka itu menjadi sempurna dalam iman".

                Jadi nampak disini penempelakkan melalui firman Allah yang keras, asal dengan sungguh-sungguh disertai dengan urapan Rohulkudus, akan membawa Gereja Tuhan kepada kesempurnaan. Hindarkan diri dari penempelakkan firman Tuhan yang dibawa dengan hawa nafsu, atau emosi, karena akan membawa perceraian atau pertengkaran. Tetapi apabila sudah sampaikan dengan urapan Rohulkudus tetapi yang ditegur tetap melawan dan dia tidak menerimanya, maka Allah akan berbicara dengan dia.

              2.    Masih ada dengki atau cemburu dan dengki atau cemburu.
                     Ini adalah buah-buah hawa nafsu, perhatikan Galatia 5:19-21. Apabila ini dipraktekkan  dalam sidang akan terjadi hal-hal yang berbahaya antara lain :
  • Akan terjadi perceraian dalam tubuh Kristus, sedangkan Tuhan tidak menghendaki perceraian dalam tubuh Kristus, perhatikan 1 Korintus 12:25. Sebab orang yang suka mengadakan perceraian walaupun dia berisi Roh Kristus, firman Allah menuduh dia seperti orang yang tidak berisi Roh. Perhatikan firman Tuhan dalam Yehuda 19 dan dikatakan mereka yang suka mengadakan perceraian akan diancam oleh firman Tuhan dalam Yermia 23.
  • Akan terjadi pembunuhan, seperti Kain cemburu kepada adiknya Habil, yang akhirnya Kain membunuh Habil, perhatikan Kejadian 4.
  • Terjadi Pertengkaran. Pertengakaran mengakibatkan perkelahian, dan perkelahian mengakibatkan pembunuhan. Pertengakaran diakibatkan oleh karena dengki, dan semuanya buah-buah hawa nafsu perhatikan Galatia 5:19-21.
  • Pihak memihak. Ada yang berkata aku pihak Paulus, yang lain mengatakan aku pihak Petrus, suka memilih-milih hamba Tuhan, meskipun satu pelajaran dan satu Roh, dsb.
            Keempat perkara ini harus dihindarkan dari tubuh Gereja Tuhan, karena sifat ini adalah sifat dari kanak-kanak rohani, Rasul Paulus mengatakan "ORANG KRISTEN BERTABIAT DUNIAWI", karena hidup cara-cara orang duniawi.

       b.    Suka lapor melapor satu dengan yang lain. 1 Korintus 6:1-8

               Dalam bagian ini, sifat dari gereja Kanak-Kanak yakni suka lapor melapor satu dengan yang lain tidak mengeluarkan buah-buah Roh "PERDAMAIAN". Dalam 1 Korintus 6:1-8, nampak beberapa perkara sifat dari Gereja kanak rohani ini sebagai berikut :
  1. Pergi berhukum pada hakim kafir, dan tidak dihadapan orang suci. Sedangkan dunia ini akan dihakimkan oleh orang suci, tetapi untuk perkara yang kecil dari kalangan sendiri tak dapat.
  2. Menyelesaikan persoalan pada orang yang tidak terbilang kepada sidang jemaat. persoalan dalam Gereja tetapi minta orang luar turut menyelesaikan.
  3. Tidak ada orang yang bijaksana, meskipun disitu terdapat orang-orang yang menganggap dirinya berpengalaman, berpengetahuan dalam bidang rohani atau bidang duniawi, tetapi tidak dapat mendamaikan Sidang Jemaat. Bahkan para -hamba Tuhan jual menjual satu dengan yang lain, sedangkan firman Allah memintakan, bahwa apabila terjadi sesuatu dalam persoalan dalam sidang jemaat, harus diselesaikan secara intern (kedalam), perhatikan Matius 18:15-17. Selalu ada roh pengampunan perhatikan Lukas 17:3-5. Memang adakalanya terjadi persoalan luar biasa didalam pelayanan, yaitu ada yang berbuat dosa dan diperbuatnya berulang-ulang kali, maka serahkanlah dia kepada Tuhan, bukankah dalam jawatan yang diberikan Tuhan kepada kita, dikatakan : Kepada Kamu diberikan hak barang siapa yang kamu ikat dibumi, akan terikat disorga, dan apa yang kamu orakan dibumi akan terorak disurga, perhatikan Matius 18:18, Matius 16:19 dan Yahya 20:21-23.
  4. Tidak suka mengalah, bersifat egoistis (mau menang sendiri), tidak rela tertipu, mau benar sendiri kendatipun diri pribadi belum benar dihadapan Tuhan  karena Rum 3:10, 23.
              Empat perkara tersebut diatas ini adalah sifat-sifat dari Gereja Menyusui (kanak-kanak Rohani), tapi bisa juga terjadi bagi Gereja yang sudah dewasa. Seperti yang dimaksud dalam Matius 25:1-13, tentang 5 perempuan yang bodoh karena tidak mengeluarkan buah-buah Rohulkudus. Sebab Gereja ini nasih bersifat duniawi, karena masih suka lapor melapor, tidak ada roh perdamaian, tidak ada kerendahan, yang akibatnya pada pandangan masyarakat dan pemerintah tidak membawa berkat. Sebenarnya Gereja Tuhan harus membatu pemerintah dalam bidang mental dan spiritual, karena bagaimanapun juga pembangunan material begitu maju dan  megahnya, tanpa pembangunan mental dan spiritual itu menjadi sia-sia. Pada pemimpin-pemimpin agamalah tanggung jawab ini diberikan. Tetapi karena masih kanak-kanak Rohani, maka bukan menolong pemerintah tetapi menambah kesulitan pemerintah, karena masih harus menyelesaikan pertengkaran dalam Gereja. Sebab itu jadilah kita dewasa Rohani, supaya dapat menjadi berkat untuk semu orang.

       c.     Tidak mempunyai  pendirian dalam Firman Allah, Epesus 4:14

              "Supaya jangan lagi kita menjadi kanak-kanak, beralun-alun seperti gelombang, dan ditiup oleh segala jenis angin pengajaran, dengan semu daya manusia dan cerdiknya, yang membawa kepada segala akal yang sesat”.

              Nampak disini bahwa :
  1. Tidak mempunyai pendirian dalam Firman Allah yang benar, diombang-ambing seperti gelombang, yang ditiup oleh segala jenis angin pengajaran dengan semua daya manusia dan kecerdikannya, yang membawa kepada segala akal yang sesat.
  2. Belum dapat membedakan mana pelajaran langsung dari Tuhan, mana bukan dari Tuhan, pelajaran akal-akal manusia atau pelajaran setan, seperti yang dimaksud dalam Matius 15:8-14, 1 Timotius 4:1-5, bandingkan dengan Galatia 1:11-12, Epesus 3:3-4.
              Nampak disini bahwa Gereja kanak-kanak rohani dalam ayat ini, tidak mempunyai pendirian dalam Firman Allah, atau pengajaran yang benar, pengajaran apa saja yang datang diterimanya. Siapa saja hamba Tuhan yang datang membawa Firman Allah diterima dengan tangan terbuka. Motto mereka yakni : ”Asal Firman Tuhan yang dibawakan". Tetapi perlu diperhatikan bahwa Firman Allah sudah tentu tidak berubah tetapi yang dimaksud adalah pengajarannya atau cara mengartikan rahasia Firman Allah. Kalau sampai Firman Allah yang terbuka dalam Alkitab dirubah sudah  tentu pekabaran ini akan membawa pada lubang yang tak terduga dalamnya perhatikan Matius 15:13-14. Yang perlu diperhatikan adalah : cara menyampaikan pelajaran apakah itu dari Tuhan yang mengungkapkan, dengan memakai karunia perkataan hikmat, dan karunia perkataan Marifat, melalui berdasarkan Galatia 1:11-12, atau pelajaran itu disampaikan dengan akal-akal manusia atau hikmat manusia, Matius 15:9.

              Agama Kristen adalah agama Roh, oleh karena itu segala sesuatu harus dikerjakan oleh Roh, barang yang rohani dibandingkan dengan rohani perhatikan Firman Allah dalam 1 Korintus 2:13-16. Karena Rohulkudus akan menghantar kita dari kebenaran datang kepada kebenaran perhatikan Yahya 3:16.

       d.    Tak pernah maju lagi, tetap kanak-kanak rohani. Ibrani  5:11-14.
  1. Sudah berat pendengarannya. Dimana tidak pernah mau maju lagi terputar-putar jadi Kristus tak dapat perlu maju lagi dan berbangga dengan korbannya.
  2. Sudah lama hidup bersama dengan Tuhan, sudah lama bertobat dan sudah lahir baru dari air dan roh, tetapi belum meneria karunia-karunia Roh yang sebenarnya sudah harus menjadi guru, tetapi tetap kanak-kanak Rohani. Dikatakan bahwa wajib orang mengajarkan kepada segala perkara alif bata dari Firman Tuhan, yaitu hanya tetap pada pelajaran Yahya 3:5 yakni hanya sampai pada lahir baru dari air dan Roh, tetapi tidak maju lagi, perhatikan firman Allah dalam Kissah 2:38 : "Maka kata Petrus kepada mereka itu, "Hendaklah kamu bertobat dan berbaptis masing-masing kamu dengan nama Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu, lalu kamu akan beroleh anugerah Rohulkudus".
                     Dalam ayat ini dituntut 3 perkara :
                     1.    Bertobat
                     2.    Berbaptis
                     3.    Beroleh anugerah Rohkudus. Anugerah Rohkudus ini terdiri dari :
                            a.     Karunia-karunia Rohkudus, 1 Korintus 12:4, 8-11.
                            b.    Karunia Jawatan Tuhan, 1 Korintus 12:5, 28-30 dan Epesus 4:11-12.
                            c.     Karunia berbagai perbuatan ajaib Kasih atau buah-buahan Roh kudus 1 Korintus 12:6, 1 Korintus 13:1-13, Galatia 5:22-23.

              3.    Belum paham akan perkataan dari hal hakekat yakni tujuan dari kebenaran firman Allah dan pengungkapannya. Tidak mengerti dari maksud 7 Tingkat Iman yang dihubungkan / dibandingkan dengan Tabernakel. Tetapi selalu  berkata  sudah berpengalaman, sudah lama dalam ladang Tuhan, sudah banyak makan asam garam dalam  ladang Tuhan dsb. Tetapi dalam tindakan rohaninya, nyata sekali masih tetap kanak-kanak rohani, karena masih  mempunyai sifat-sifat tersebut diatas.
              4.    Belum dapat membedakan mana yang baik, mana yang  jahat, mana  yang  benar dan mana yang salah. Asal terima saja.

       Setelah  memperhatikan  semua  contoh-contoh  tersebut  diatas tentang  kanak-kanak  rohani  Rasul  Paulus  menganjurkan supaya  berusaha menuju kepada kesempurnaan Ibrani  6:1-5. Mereka  berpegang  pada  firman Tuhan dalam 2  Korintus  3:17 sebagai berikut : "Adapun Tuhan itu Roh, dan barang di mana ada Roh Tuhan, di situlah kebebasan".

       Mereka  yang  sudah  lahir  baru dari Air dan Roh  tetapi masih kanak-kanak Rohani, berpendapat  bahwa dimana ada Roh Tuhan disitu ada kebebasan untuk menafsirkan  Firman  Allah. Tanpa bertanya kepada Tuhan rahasia Firman Allah ini. Kebebasan yang salah dimengerti. Sebenarnya maksud dari ayat ini  adalah kebebasan bertanyakan rahasia Firman kepada Tuhan, bukan bebas menafsirkan Firman Allah. Mereka juga tidak  mengerti  rahasia  1 Yahya  2:27 dimana mereka menyangka kalau mereka telah  berisi Roh Tuhan dan sudah menjadi rumah Allah,  seperti  apa  yang dimaksud  dalam  1 Korintus 3:16, bahwa mereka sudah diajar oleh Rohulkudus. Kendatipun mereka tidak mengerti tentang Karunia-Karunia Rohulkudus dalam 1 Korintus 12:4, 8-11. Hanya  orang yang telah menerima Karunia Rohulkudus yang diajar atau dibukakan rahasia Firman Tuhan oleh Rohulkudus, karena dalam 1 Yahya 2:27 ini ditekankan bahwa karunia Rohulkuduslah yang mengajar. Sebab itu perhatikan pembagian dari 9  karunia Rohulkudus 1 Korintus 12:8-11 (dibahas secara lengkap dalam Pelajaran Roh Kudus Bab VI).

1 Yahya 2:27 (Terjemahan Lama) :
Adapun kamu ini, maka karunia Roh yang telah kamu peroleh daripada-Nya itu tinggal di dalam kamu, dan tak usah kamu diajar oleh seorang pun lagi; melainkan karunia-Nya itu memberi kamu pengajaran dari hal segala perkara, dan sungguhlah karunia itu bukannya palsu, dan seperti kamu sudah diajarnya, maka tinggallah kamu di dalam Dia.
       9  Karunia  Rohulkudus  terbagi dalam 3 kelompok :
       1.    Karunia Perkataan - Karunia Wahyu Perkataan yang  terdiri dari :
              a.    Karunia Perkataan Hikmat.
              b.    Karunia Perkataan Marifat
              c.    Karunia membedakan segala Roh

              Ketiga karunia ini disebut "KEHIDUPAN TUBUH PENGANTEN" biasanya  disebut Kelompok A dalam  pembagian  karunia Rohulkudus.

       2.    Karunia  Kuasa - Pergerakan Tubuh  Penganten yang terdiri dari :
              a.    Karunia Kuasa Iman
              b.    Karunia Kuasa Kesembuhan
              c.    Karunia  Kuasa  Mujisat  

              Ketiga karunia ini disebut "PERGERAKAN TUBUH PENGANTEN", biasanya disebut Kelompok B dalam pembagian karunia Rohulkudus.

       3.    Karunia  Kuasa Penyembahan – “PERNAFASAN  TUBUH  PENGANTEN”, yang terdiri dari :
              a.    Karunia Nubuatan
              b.    Karunia Lidah
              c.    Karunia Pengetahuan pengertian makna lidah.

              Dalam pembagian karunia Roh Kudus masuk pada Kelompok C.

              Jadi perhatikan pembagian dari 9 karunia Rohukkudus ini,  maka untuk  mengetahui rahasia firman Allah yang dalam-dalam, maka seorang hamba Tuhan harus mempergunakan Karunia  Kelompok  A. Karena  karunia kelompok A ini adalah berbicara Karunia Wahyu Perkataan  atau Kehidupan Tubuh Penganten. Dan karunia  ini tidak  dipelajari akan tetapi diilhamkan langsung oleh  Tuhan. Oleh  karena  itu  seorang hamba Tuhan,  yang  belum  mengerti jalannya karunia-karunia Rohulkudus ini, jangan cepat-cepat dahulu mengatakan bahwa kami diajar oleh Tuhan, walaupun sudah lahir baru  dari Air dan Roh menggenapi Yahya 3:5. Harus mengalami dahulu   Kisah Rasul 2:38, secara nyata tahu persis jalannya pekerjaan Rohulkudus (karunia-karunia Rohulkudus dan fungsinya), barulah kita yakin  bahwa  kita diajar oleh Tuhan. Seorang hamba Tuhan tidak bisa mengatakan bahwa ia  diajar  oleh   Tuhan, sementera dia menolak adanya karunia Kelompok C yang  terdiri dari :
              1.    Karunia Nubuatan.
              2.    Karunia Lidah.
              3.    Karunia pengetahuan pengertian makna lidah.

              Oleh karena itu perhatikan baik-baik setiap hamba Tuhan yang datang mengajar. Kalau seorang hamba Tuhan yang telah mengetahui jalannya karunia-karunia Rohulkudus, bahkan mengalami langsung karunia-karunia ini, barulah dia berkata bahwa dia diajar oleh Tuhan Yesus melalui karunia-karunia  ini, 1 Yahya 2:27. Pasti pelajaran yang diajarkan itu tidak akan salah dan akan bertahan terus, bahkan  makin  hari  makin disempurnakan  oleh  Tuhan,  walaupun dikoreksi, ditentang sekalipun, bahkan Allah akan membela dia, sehingga terbukanya pengwahyuan pelajaran melalui penglihatan perhatikan Galatia 1:11-12, Epesus 3:3-4, hubungkan ini dengan pengwahyuan kepada  Rasul Yahya. Pengwahyuan melalui penglihatan, baik  di bumi  lihat Wahyu 1:3 dan pengwahyuan Arasy, Wahyu 4:22.

       Contoh dalam penaburan yang ketiga :

       Perhatikan perjalanan Umat Israel dipadang belantara menuju ke Tanah Kanaan bahwa generasi pendahulu yang keluar dari Mesir, tidak masuk ke tanah Kanaan kecuali Yusak dan Kaleb dan generasi yang lahir di Padang Belantara. Perhatikan Yermia 2:2 (1-2) sebagai berikut :  "Pergilah engkau, berserulah sampai kedengaran kepada segala orang isi Yeruzalem, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan: Bahwa Aku lagi ingat akan rindumu tatkala engkau muda, akan kasihmu tatkala engkau penganten, tatkala engkau mengikut Aku di padang Tiah, yaitu di padang tekukur”.

       Jadi umat Israel yang keluar dari Tanah Mesir, menuju ke Tanah Kanaan, tatkala mereka berada di  padang gurun mereka dipimpin oleh tiang  awan  pada siang hari dan tiang api pada waktu malam, berbicara dipimpin oleh Roh Tuhan, mereka adalah "PENGANTEN TUHAN",  Keluaran 13:21-23.

       Mereka diberi makan Manna yang turun dari sorga dan  minum dari batu yang mengikuti mereka itu, Keluaran 16:4, 35 dan Ulangan 8:3, Keluaran 17:6. Tetapi mereka tidak masuk Kanaan, kecuali  Yusak dan  Kaleb,  dan generasi baru yang lahir di padang gurun, perhatikan Bilangan 14:22-24. Sehingga sebelum penyeberangan masuk ke Tanah Kanaan diadakan perhitungan kembali, dibandingkan banyaknya Umat yang keluar  dari  Mesir dan banyaknya Umat yang akan masuk ke Kanaan sebagai berikut :
       1.    Perhitungan waktu keluar dari negeri Mesir yang berumur 20 tahun keatas yang pahlawan (terdiri dari  laki-laki  saja) berdasarkan Bilangan 1:2-3 dan 46, adalah  603.550 jiwa.
       2.    Perhitungan waktu masuk ke tanah Kanaan yang lahir di padang Belantara dan  Yusak dan Kaleb adalah  601.730 jiwa. Berkurang1.820 jiwa. (Lihat pelajaran  Perhitungan  Umat Israel).

       Ternyata yang keluar  lebih  banyak dari pada yang masuk ke Tanah Kanaan  ini adalah  contoh yang baik bagi Gereja Akhir Zaman, perhatikan nasehat Rasul Paulus dalam 1 Korintus 10, (ayat 1-12). Dimana diungkapkan rahasia perjalanan Umat Israel keluar  dari negeri  Mesir, seharusnya mereka yang akan masuk ke Tanah Kanaan, tetapi mereka tidak masuk, disebabkan karena 4 perkara yang mereka lakukan yakni :
       1.    Menyembah berhala      Keluaran 32:6 ayat 7.
       2.    Mengerjakan zinah        Bilangan 25:1-9 ayat 8
       3.    Mencobai Tuhan           Bilangan 21:5-6 ayat 9
       4.    Bersungut-sungut         Bilangan 14:2 36 ayat 10.

       Empat perkara ini yang menyebabkan umat Israel yang sudah keluar dari  negeri  Mesir tetapi tidak masuk ke Tanah Kanaan, mereka tidak merasakan janji Allah, dimana di Tanah Kanaan ini penuh dengan air susu dan madu.

       Inilah yang disebutkan ditabur di semak duri, tidak mengeluarkan buah-buah Rohulkudus. Penjelasan selanjutnya akan kita temui dalam pelajaran buah-buah Rohulkudus. Ini merupakan nasehat dan teladan bagi Gereja Akhir zaman, perhatikan 1 Korintus 10:11. Dalam zaman Gereja merekalah yang  terpengaruh  kepada  kemanisan  dunia. Perhatikan 1 Yahya 2:16 17 yakni :
       1.    Keinginan tubuh.
       2.    Keinginan mata.
       3.    Hidup jemawa - kesombongan.

       Itu sebabnya Rasul Paulus memberikan nasehat kepada sidang jemaat Galatia, berjalanlah  kamu  dalam Roh, supaya tabiat duniawi tidak kamu genapkan, perhatikan Galatia  5:16,  bahkan  dalam Galatia  3:3 :  jangan  dimulai dengan Roh diakhiri dalam perihal  duniawi.

       Dalam pelajaran Tabernakel, ini  termasuk pelajaran  Kamar  Suci, tetapi sangat sayang kalau tidak mengeluarkan buah-buah Rohulkudus. Karena pelajaran Kamar Suci, jika kita mengikuti dengan sebenarnya, rahasia pelajaran Kaki Dian, Meja Roti Sajian dan Mezbah  Dupa, kita dibawa ke pertunangan dengan Tuhan Yesus Kristus berdasarkan  Epesus 5:22-33, Wahyu 12:1-2 (Yesaya 54:5 dan Yesaya 62:5). Apabila kita tidak memperhatikan ini, dan tidak mengeluarkan buah-buah Rohulkudus, kita tidak akan disempurnakan akhirnya kita menjadi 5 perempuan yang  bodoh dalam Matius 25:1-13 dihubungkan dengan 2 Korintus 11:3.

2.    SEPARUH JATUH (TERTABUR) DI TANAH YANG BAIK

       Dalam  pelajaran 7 Tingkat Iman adalah mereka  yang telah  mengamalkan dengan setia yakni :
       1.    Mendengar  Firman Allah, percaya dan terima Tuhan Yesus Kristus.
       2.    Menyesal dan bertobat.
       3.    Mengeluarkan buah-buah pertobatan.
       4.    Melaksanakan Baptisan Air.
       5.    Menerima Baptisan Roh / kepenuhan Rohulkudus.
       6.    Menerima karuni-karunia yang Rohani yang terdiri dari :
              a.    Karunia Rohulkudus.
              b.    Karunia  jawatan Tuhan bagi mereka  yang  terpanggil    jadi hamba Allah percaya Injil.
              c.    Berbagai perbuatan yang Ajaib - Kasih -  Buah-Buah Roh.
       7.    Gereja yang perpilih - Gereja Penganten.

      Dalam  pelajaran Tabernakel  termasuk kepada pelajaran Kamar Maha Suci. Sudah melalui pelajaran  Halaman, pelajaran Kamar Suci dan  masuk pada pelajaran Kamar Maha Suci.
     Dalam Kamar Maha Suci ini, terdapat PETI PERJANJIAN  berbicara GEREJA   "SEMPURNA" - PEKABARAN  SEMPURNA - PEKABARAN PENGANTEN, 1 Yahya 2:27, Galatia 1:11-12, Epesus  3:3-4,  1 Korintus  2:13-16.  Itu sebabnya dikatakan benih yang ditabur di tanah yang baik berbicara orang-orang yang berkemauan baik karena setelah mendengar perkataan itu serta mengerti  lalu berbuahlah ia sungguh-sungguh, ada yang seratus, ada yang enam puluh, ada yang enam puluh kali gandanya Matius 13:23.

      Inilah   kehendak  Allah  yang  memanggil  kita  supaya   kita mengeluarkan  buah, yang dimaksud dengan Firman Allah dalam Yahya 15:16 sebagai berikut : "Bukannya kamu ini yang memilih Aku, melainkan Aku inilah yang memilih kamu serta menetapkan kamu, supaya kamu ini pergi mengeluarkan buah, dan buahmu itu kekal adanya; supaya barang apa pun yang kamu pohonkan kepada Bapa dengan nama-Ku, Ia karuniakan kepada kamu.
Ingat !  ada  tiga macam buah yang dituntut oleh Tuhan Yesus  melalui FirmanNya yakni:
       1.    Buah-buah pertobatan - Matius 3:8, Lukas 3:8.
       2.    Buah-buah pelayanan - buah-buah bibir mulut - kesaksian - Yahya 15:16 dan Ibrani 13:15.
       3.    Buah-buah Rohulkudus - Galatia 5:22-23, 1 Korintus 13:1-13.

       Ketiga buah ini harus kita tanamkan kepada umum, barulah kita peroleh hasil 100 ganda, 60 ganda dan 30 ganda.

       Yang dimaksud dengan ini adalah :
       1.    Karena  kita  disiapkan kepada tanah yang baik,  maka  kita akan  berbuah 100 kali ganda - seratus ganda  ini  adalah berbicara  kepada hamba Tuhan yang bekerja 100%  di  ladang Tuhan  dan  disertai  dengan  Kabar  Penganten,  perhatikan Matius 19:29.
       2.    Akan berbuah  60 kali ganda, adalah  berbicara kepada hamba Tuhan yang bekerja 50% diladang Tuhan 50% dalam mencukupkan kebutuhan jasmaninya karena  keadaan, tetapi harus membawa Kabar Penganten.
       3.    Akan  berbuah 30 ganda, berbicara sidang jemaat yang melayani pekerjaan Allah melayani meja menurut Alkitab, dan rajin berbakti / beribadat kepada Tuhan dan menerima Kabar Penganten.

      Disamping peroleh pahala, 100 ganda, 60 ganda, dan 30 ganda juga menjadi tiang-tiang, baik tiang dibumi, baik tiang di Yerusalem Baru. Perhatikan baik hamba Tuhan baik sidang Jemaat disebut Tiang Tuhan, asalkan mereka melayani dan mempertahankan / mempraktekkan "Kabar Penganten".
       1.    Hamba  Tuhan disebutkan tiang-tiang  Tuhan,  perhatikan Mazmur 75:4 dan Galatia 2:9.
       2.    Sidang Jemaat  disebutkan tiang dan alas perhatikan 1 Timotius 3:15.

   Keduanya dipersatukan menjadi "TIANG DI YERUSALEM  BAHARU", asalkan  dapat  mempertahankan "KABAR PENGANTEN" ditengah-tengah dunia serta mengamalkannya, seperti suratan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 11:1 dan 2 Timotius 4:6-8, Matius 24:13, Matius 10:22 dan Wahyu 3:12. Hal ini  telah diungkapkan dalam Wahyu 2 dan 3.

       Kesimpulan dari empat penaburan adalah sebagai berikut :

1.    Penaburan  pertama  dan penaburan yang kedua termasuk pada pekabaran  Halamanberdasarkan, Pilipi 1:15-18 yang  terdiri dari :
1.        Mendengar  Firman  Allah, percaya  dan Terima Tuhan Yesus Kristus.
2.        Menyesal dan bertobat.
3.        Mengeluarkan buah-buah pertobatan.
4.        Melaksanakan  Baptisan Air

              Perhatikan dalam Tabernakel terdapat dua alat yakni :
              a.    Medzbah Korban Bakaran
              b.    Kolam Pembasuhan

              Pekabaran  Halaman (Pekabaran Pertobatan),  apabila  tidak maju  lagi,  dan apabila Gereja  Tuhan disempurnakan menjadi  Gereja  Penganten  pada  Hujan Akhir  ini - berdasarkan  Daniel 9:27, Yoel 2:23-24 dan Yakub 5:7,  maka Pekabaran Halaman ini didalamnya termasuk perempuan yang mengandung dalam Matius 24:19a apabila dihubungkan  dengan Wahyu  11:2 maka tidak  akan diukur dan akan dipijak-pijak oleh Antikris, termasuk pada benih Gereja yang tertinggal, Wahyu 12:17.

2.    Penaburan yang ketiga, termasuk pada Pekabaran penyempurnaan Ibrani 6:1-3. Termasuk pada Pekabaran "Kamar Suci", tetapi apabila Gereja Tuhan disempurnakan menjadi  Gereja  Penganten  pada Hujan  Akhir,  dan kalau tidak disempurnakan  karena  hanya tinggal  berpegang teguh kepada Yahya 3:5 yaitu cukup dilahirkan baru dari Air dan Roh, tetap kanak-kanak rohani, juga akan tertinggal seperti yang dimaksud dengan Matius 24:19b.

       Demikian  juga meskipun telah dibawa pada  pendewasaan Rohani  dan  telah  mendapat karunia-karunia Rohulkudus berdasarkan 1 Korintus 12:4 dan 8:11 dan menerima karunia Jawatan Tuhan berdasarkan 1 Kor. 12:5, 28-30 dan Epesus 4:11-12,  tetapi tidak mengeluarkan buah-buah Rohulkudus,  inilah  yang dimaksud  dengan lima perempuan bodoh (perawan yang  bodoh) dalam  Matius  25:1-13,  akan tertinggal sama  dengan kanak-kanak rohani. Oleh karena itu harus berhati-hati. Contoh  dalam  Alkitab  adalah Demas dalam 2  Timotius 4:10 , 2 Kor.11:2-3, Yahya 2:16-17
      
       Pengetian dari Yahya 3:5, dalam ayat 3 ini dikatakan bahwa hanya melalui diperanakkan  kembali kita dapat melihat Kerajaan Allah. Kerajaan Allah ialah Kerajaan Kristus dimana nampak berbagai-bagai mujizat tanda-tanda ajaib. Inilah pengertian pertama.

       Tetapi  dalam ayat ini belum dijelaskan oleh Tuhan, maksud dari diperanakkan kembali, hal ini nanti diterangkan dalam ayat 5. Oleh karena itu Nikodemus tidak mengerti,  maksud dari  ayat 3  ini, tidak mengerti  apa  yang disebut diperanakkan pula. Memang dalam Matius 13:11-15,  dikatakan kepada yang  lain dibukakan rahasia  Firman, tetapi  kepada yang lain tidak. Maka kata Nikodemus kepadanya : "Bagaimana orang dapat diperanakkan  pada masa tuanya? dapatkah ia  masuk  kembali kepada rahim ibunya, dan diperanakkan pula? ayat 4.
       Dalam ayat 4 ini, nampak bahwa Nikodemus,  meskipun dia adalan seorang Parisi yang mahir dalam Hukum Taurat dan istiadat orang tua (Kitab Talmud), tetapi tidak mengerti maksud dari ayat 3.

       Jadi pengertian dalam ayat 3, dinyatakan dalam ayat 4, disangkanya bahwa diperanakkan pula berarti masuk kembali ke rahim ibu lalu diperanakkan kembali, pengertiannya secara hurufiah saja, sedangkan pengertian ini, adalah pengertian rohani, karena harus  diselidiki  dengan perihal  rohani 1 Korintus 2:10-16.  

       Maka jawab Yesus : "Sesungguhnya  Aku  berkata  kepadamu  :  Jikalau   barang seorang tiada diperanakkan dari Air dan Roh, tiada boleh ia masuk  kedalam  Kerajaan  Allah, ayat 5.

       Dalam ayat ini menerangkan lebih jelas ayat 3 tersebut di atas, dimana diperanakkan kembali ini adalah berbicara :   
  • Diperanakkan dari pada air ini berbicara tentang Baptisan Air.
  • Baptisan Roh ini berbicara tentang Baptisan Roh. Ini yang dimaksud dengan diperanakkan dari air dan Roh, dan ini  nampak  bahwa Tuhan Yesus di Baptis  di  kali  Yarden, sebagai Teladan Matius 3:13-17. Tetapi  penggenapan  baptisan Roh  ini, berlaku  pada zaman Gereja yang dimulai pada hari Pentakosta, dalam Kisah 2 sebab  Tuhan  mati  dan bangkit  kemudian Rohulkudus dicurahkan secara nyata membaptiskan  kita. Pada zaman Tuhan Yesus Rohulkudus belum dinyatakan karena Tuhan Yesus belum dipermuliakan, perhatikan Yahya 7:37-39.
 Jadi Roh Tuhan ada di atas setiap orang yang menerima Tuhan dan melaksanakan Baptisan Air. Oleh karena itu setiap orang yang telah di Baptis Air di  Zaman Anak Selamat. Tetapi  di Zaman Gereja (Zaman Roh Kudus) harus dilahirkan baharu dari Air dan Roh secara nyata, bahkan dalam Kisah 2:38 Rasul Petrus menyampaikan kepada  orang-orang yang hadir pada hari Pentakosta sebagai berikut :
“Maka  kata  Petrus  kepada mereka  itu  :  "Hendaklah  kamu bertobat dan berpabtis masing-masing kamu dengan nama Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu lalu kamu akan  beroleh anugerah  Rohulkudus".

Dalam zaman Gereja kita nampak  tiga macam tuntutan Firman Allah yakni :
1.      Hendak bertobat.
2.      Berbaptis dalam Nama Tuhan Yesus.
3.      Beroleh anugerah Rohulkudus.

Jadi di Zaman Gereja harus memenuhi (tiga) persyaratan di atas baru beroleh SELAMAT, bahkan akan menjadi Penganten Kristus. Memang dalam ukuran keselamatan jika seseorang sudah lahir baru dari air dan Roh itu "Selamat". Perhatikan dalam RUM 8, antara lain :
  • Kita yang sudah lahir baru dari Air dan Roh, dikatakan tidak ada lagi penghukuman, ayat 1-2. Karena hukum Roh yang membangkitkan Tuhan Yesus, telah membebaskan kita dari hukuman dosa dan maut.
  • Kita yang memiliki Roh dan Kristus, disebutkan milik  Kristus  ayat 9. Tidak memiliki Roh  Kristus  bukan  milik Kristus.
  • Kalau kita dipimpin oleh Roh Allah (menjadi  rumah  Allah tempat  kediaman Roh Allah), kita disebut  anak-anak  Allah,  ayat 14-16, 1 Korintus 3:16.
  • Menjadi waris Allah dan sewaris dengan Allah,  ayat 17.
3.    Penaburan   yang  ke  empat  termasuk   pada   Pekabaran Penganten, pekabaran yang sempurna, Galatia 1:11-12, Epesus 3:3-4.

       Dalam  ukuran  Tabernakel termasuk Pekabaran  Kamar  Suci dan pelajaran  7 Tingkat Iman, sampai  tingkat yang ke-7. Dimana pada tingkat  ini telah mempraktekkan 7 Tingkat Iman dan telah mengeluarkan  buah-buah Rohulkudus. Salah satu dari buah-buah Roh  ialah Roh Setiawan (Buah Roh Kesetiaan), dan hubungkan ini  dengan Matius 24:13 dan Matius 10:22, dan bandingkan dengan Galatia 5:22-23, 1 Kor.13:1-13. Pada tingkat ini Gereja Tuhan dipertunangkan dengan Tuhan Yesus dan pada Hujan Akhir akan masuk pada pernikahan dengan Tuhan  Yesus, Epesus 5:22-33, Wahyu 12:1-2. Dan apabila hari keangkatan Gereja Tuhan, yang tertabur pada tanah yang baik ini, akan diangkat ke padang belantara (awan-awan) perhatikan Wahyu 12:6-14, 1 Tesalonika 4:13-17 dan Matius 24:27-31.

       Demikianlah penjelasan dari empat macam penaburan. Tuhan Yesus memberkati.



Sumber :
Pelajaran Roh Kudus Bab III
Oleh : Alm. Pdt. J. H Waworuntu, S.Th

2 komentar: