USAHA TANPA PENGETAHUAN
RUM
10:1-3
Rasul Paulus adalah seorang rasul
keturunan campuran Yahudi
dan kafir. Tuhan memanggil dan melantik
dia untuk menjadi rasul bagi orang kafir (diluar bangsa Israel), perhatikan Kisah Rasul 9:15 dan Kisah Rasul 13:2 :
“Tetapi sabda
Tuhan kepadanya, "Pergilah engkau, karena ialah suatu alat yang terpilih
bagi-Ku akan memasyhurkan nama-Ku kepada segala orang kafir dan raja-raja, dan
bani Israel pun”.
Kisah Rasul 9:15
“Sedang
mereka itu mengerjakan sembahyang kepada Tuhan serta puasa, maka kata
Rohulkudus asingkanlah bagiku Barnabas dan Saul supaya mereka itu melakukan
pekerjaan yang aku untukkan kepada mereka itu”. Kisah
Rasul 13:2
Dalam
Galatia 2:9 nampak adanya pembagian
tugas antara Rasul Paulus dan rasul-rasul yang lain. Rasul
Petrus, Yakub dan Yahya menjadi rasul untuk orang Yahudi (Israel), tetapi Rasul
Paulus dan Barnabas menjadi rasul bagi orang kafir. Namun Rasul Paulus tidak hanya terbeban akan
keselamatan
orang-orang kafir, tetapi juga mempunyai beban didalam hatinya untuk keselamatan orang-orang
Yahudi yang dianggap sebagai saudara dan keluarganya, perhatikan
Rum 9:1-4 :
“Maka
dengan nama Kristus aku mengatakan kebenaran, tiada aku berdusta, (perasaan
hatikupun menyaksikan berserta dengan aku didalam Rohulkudus)”. Ayat
1
“Bahwa
aku sangat berdukacita dan susah yang tiada berkeputusan didalam hatiku”. Ayat
2.
“Karena
aku sendiri rela terlaknat dijauhkan daripada Kristus karena saudara-saudaraku,
keluargaku yang sedaging sedarah”. Ayat 3.
“Yaitu
orang-orang Israel yang ada hak menjadi anak angkat, dan kemuliaan Allah dan
pakat setia dan torat, dan ibadat, dan segala perjanjian Allah”. Ayat 4.
Dalam Rum 11:11-24 Rasul Paulus mengatakan bahwa umat Israel adalah pohon
zaitun asli dan orang kafir adalah pohon zaitun hutan yang ditempelkan pada
pohon zaitun asli, karena patahnya beberapa cabang/tangkai daripada zaitun asli.
Bahkan Rasul Paulus mengatakan
dirinya sebagai orang Israel yang sejati artinya tidak bercampur darah kafir
karena sejak kecil ia bergaul dengan orang-orang Israel dan ia mendapat
pendidikan dari seorang guru besar orang Yahudi yang terkenal yaitu Gamaliel Kisah Rasul 22:3 :
“Aku ini orang Yahudi, lahir
di Tarsus, di tanah Kilikia, tetapi dididik di dalam negeri ini, berguru kepada
Gamaliel yang telah mengajarkan dengan tertibnya hukum nenek moyang kita, dan
dengan gairah pula aku beribadat kepada Allah sama seperti kamu sekalian pada
hari ini”.
Rasul Paulus adalah salah seorang
murid yang terpandai dan tiada ia bercela dalam hukum Torat perhatikan Galatia 1:14 :
“dan majulah aku di dalam agama Yahudi lebih daripada kebanyakan orang
yang sebaya dengan aku, sebab teramat sangat usaha atas segala adat-istiadat
nenek moyangku”.
Dalam Pilipi 3:1-8 Rasul Paulus mengatakan bahwa dia berasal dari keturunan Benyamin. Benyamin artinya tangan kanan Allah.
Rum 10:1 : “Hai
saudara-saudaraku, kehendak hatiku dan doaku kepada Allah yaitu karena orang
Israel supaya mereka itu beroleh selamat”.
Rasul Paulus dalam hatinya mempunyai kerinduan dan dalam
doanya kepada Tuhan berharap supaya orang-orang Israel memperoleh keselamatan. Perhatikan
kembali doa Rasul Paulus dalam Rum 9:1-4. Karena meskipun Rasul Paulus dipanggil dan ditugaskan untuk menjadi Rasul
bagi bangsa-bangsa lain, tetapi sebagai orang yang mempunyi darah keturunan
Yahudi Paulus sangat terbeban untuk keselamatan bangsa Israel.
Rum 10:2 :
“Karena aku menyaksikan bagi mereka itu,
bahwa mereka itu ada suatu usaha kepada Allah, tetapi tiada dengan
berpengetahuan”.
Tetapi dalam ayat 2 ini nampak penyesalannya untuk umat
Israel yang dikasihinya sebagai saudaranya dan bangsanya. Bahwa mereka ada suatu usaha kepada Allah, mereka giat dalam Tuhan tetapi tanpa disertai dengan
pengetahuan yang benar.
Bukan berarti bahwa umat Israel bodoh dalam pengetahuan dunia,
karena mereka adalah bangsa pilihan Allah dan mereka mempunyai pengetahuan yang
luar biasa dalam hukum Torat dan segala syaratnya, tetapi dalam hukum anugerah
dan kebenaran maka mereka menjadi bodoh sehingga mata rohani mereka tertutup,
karena menentang hukum Anugerah dan Kebenaran yang dibawakan oleh Tuhan Yesus perhatikan
Yahya 1:17 :
“Karena Torat sudah diberi
oleh Musa, tetapi anugerah dan kebenaran
sudah didatangkan oleh Yesus Kristus”.
Sehingga Tuhan Yesus Kristus menyampaikan kepada murid-muridnya, kepada kamu diberi karunia
mengetahui rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada mereka tiada diberi, karena
mereka tidak berpengetahuan didalam kebenaran Firman Allah, perhatikan Matius 13:11 : “Maka jawab Yesus
sambil berkata kepada mereka itu, "Bahwa kepada kamu diberi karunia
mengetahui segala rahasia kerajaan surga, tetapi kepada mereka itu tiada
dikaruniakan”.
Rum 10:3 “Karena sebab tiada mengenal
kebenaran Allah, dan sebab hendak mendirikan kebenarannya sendiri, maka
tiadalah mereka itu menaklukkan dirinya kepada kebenaran Allah”.
Oleh
karena itu mereka tetap menolak hukum Anugerah dan Kebenaran sedangkan hukum
Torat dan segala syaratnya sudah berakhir pada waktu Tuhan Yesus Kristus mati
dikayu salib perhatikan Epesus 2:15 : “sesudah
dilenyapkan-Nya hukum Taurat dengan segala syariatnya, supaya dijadikannya di
dalam diri-Nya kedua pihak itu satu manusia yang baharu dengan mengadakan
perdamaian”.
Hukum
Torat diganti dengan hukum Anugerah dan Kebenaran yang bertitik tolak pada Yahya 3:5 : “Maka
jawab Yesus, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau barang
seorang tiada diperanakkan daripada air dan Roh, tiada boleh ia masuk ke dalam
kerajaan Allah”.
Kemudian diteguhkan lagi oleh Rasul Petrus dalam Kisah Rasul 2:38 : “Maka kata Petrus kepada mereka itu,
"Hendaklah kamu bertobat dan berbaptis masing-masing kamu dengan nama
Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu, lalu kamu akan beroleh anugerah
Rohulkudus”.
Umat Israel menolah datangnya hukum Anugerah dan
Kebenaran karena berusaha mempertahankan hukum Torat dan segala syariatnya dengan
alasan bahwa mereka sudah dipilih oleh Allah menjadi bangsa yang kudus, bandingkan
dengan Keluaran 19:4-5.
19:4 Kamu telah melihat perkara yang
sudah Kubuat akan orang Mesir, maka Aku telah mendukung kamu serasa di atas
sayap burung nasar dan Aku telah mendatangkan kamu kepada-Ku.
19:5 Maka sekarang, jikalau selalu
kamu turut firman-Ku serta kamu memeliharakan perjanjian-Ku, maka dari pada
segala bangsa kamulah menjadi milik-Ku, karena segenap bumi juga Aku yang
empunya dia.
Bahkan mereka adalah satu-satunya bangsa yang Tuhan
kenal, perhatikan
Amos 3:2 : ”Dari pada segala bangsa yang di atas bumi hanya kamu
yang sudah Kukenal, maka sebab itu juga Aku akan membalas kepadamu segala
kejahatanmu”.
Sebab apabila mereka menerima hukum Anugerah
dan Kebenaran berarti rencana Tuhan bagi mereka akan berubah, karena
bangsa kafir yang dahulu menjadi musuh akan
menjadi milik Tuhan bersama dengan mereka perhatikan Epesus 2:14-16.
2:14 Karena Ia
sendiri menjadi perdamaian kita, yang menjadikan dua pihak itu satu dan
merobohkan dinding penyekat yang di tengah, yaitu perseteruan itu, dengan
menyerahkan tubuh-Nya,
2:15 sesudah
dilenyapkan-Nya hukum Taurat dengan segala syariatnya, supaya dijadikannya di
dalam diri-Nya kedua pihak itu satu manusia yang baharu dengan mengadakan
perdamaian,
2:16 supaya boleh
memperdamaikan keduanya itu menjadi satu tubuh kepada Allah oleh sebab salib
itu, dengan melenyapkan perseteruan di situ.
Karena
didalam hukum Anugerah dan Kebenaran melalui
pengorbanan Kristus, maka umat Israel dan umat kafir menjadi satu
bandingkan dengan Galatia
3:28 :
”Maka tiada lagi orang Yahudi atau orang
Gerika, tiada lagi abdi atau orang merdeka, tiada lagi laki-laki atau
perempuan; karena kamu ini sekalian menjadi satu di dalam Kristus Yesus”.
Bandingkan
dengan 1 Petrus
2:9-10 :
2:9 Tetapi kamu inilah suatu keluarga yang terpilih,
suatu imamat yang berkerajaan, suatu bangsa yang kudus, suatu kaum milik Allah
sendiri, supaya kamu memasyhurkan segala kebaikan Tuhan, yang telah memanggil
kamu keluar dari dalam gelap masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib itu;
2:10 yaitu kamu yang dahulunya "bukan umat",
tetapi sekarang ini menjadi "umat Allah"; yang dahulu belum beroleh
rahmat, tetapi sekarang ini telah beroleh rahmat.
Adapun
sifat daripada umat israel adalah sama dengan sifat Nabi Yunus yaitu tidak menghendaki
bangsa kafir itu selamat, berarti hanya mementingkan bangsa sendiri. Oleh
karena itu pandangan Rasul Paulus umat Israel itu ada usaha kepada Allah tetapi
tiada dengan berpengetahuan sebab tidak mau menerima hukum Anugerah dan
Kebenaran.
Memperhatikan Rum 10:1-3 dimana hal yang sama bagi gereja Tuhan akhir zaman ini
yaitu banyak hamba Tuhan dan anak Tuhan (Sidang Jemaat) yang ada usaha kepada
Allah tetapi tiada berpengetahuan kepada Allah, dimana mereka suka berkorban,
suka berbakti kepada Allah dan sebagainya, tetapi mereka buta didalam kebenaran
Firman Allah sehingga pelajaran mereka itu bukan dikendalikan oleh Tuhan tetapi
oleh akal-akal manusia yang dikatakan oleh Tuhan Yesus Kristus bahwa semuanya
itu akan sia-sia adanya Matius 15:8-14.
Jadi karena mereka tidak mengetahui rahasia Firman Allah sehingga ibadat mereka
itu tidak ada gunanya.
Karena hikmat dan pengetahuan dalam Firman Tuhan
menentukan keselamatan kita perhatikan
Yesaya 33:6 : “maka sebab itu hikmat dan pengetahuan akan
menjadi ketentuan hal selamatmu, suatu kelimpahan besar dari pada pelbagai
selamat, maka takut akan Tuhan itulah akan harta benda mereka itu!”
Dikatakan bahwa hikmat dan
pengetahuan menentukan selamat yang dalam hal ini yang terutama adalah hikmat
dan pengetahuan dalam Firman Allah.
Sebab kalau tidak mempunyai pengetahuan dalam Firman Allah maka kita akan tersesat. Sebab
itu perlu kita mengetahui rahasia Firman Allah dengan benar, dan Firman Allah juga yang memberi jalan kepada kita
untuk mengetahui rahasia-rahasia tersebut dengan memperhatikan Yermia 33:3 : “Berserulah olehmu kepada-Ku, maka Aku kelak
menyahut kepadamu dan Aku akan memberitahu kepadamu perkara yang besar-besar
dan perkara yang terlindung, yang tiada kauketahui”.
Dan Tuhan Yesus sampaikan dalam Matius 7:7-8 :
7:7
Pintalah, maka akan diberi kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah
pintu, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8
Karena tiap-tiap orang yang meminta, ialah menerima; dan yang mencari, ialah
mendapat; dan yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan.
Dalam zaman gereja ini untuk
mengetahui segala rahasia kebenaran Firman Allah atau pelajaran yang langsung
dari Tuhan, maka Tuhan menunjuk jalan yang terutama adalah setelah lahir baru
daripada air dan Roh harus berusaha untuk memperoleh
karunia-karunia Rohulkudus yang terdapat dalam 1
Korintus 12:8-11. Karena karunia-karunia Rohulkudus itulah yang akan
mengajarkan kepada kita tentang rahasia kebenaran Firman Allah perhatikan 1 Yahya 2:27 :
“Adapun kamu ini, maka karunia
Roh yang telah kamu peroleh daripada-Nya itu tinggal di dalam kamu, dan tak
usah kamu diajar oleh seorang pun lagi; melainkan karunia-Nya itu memberi kamu pengajaran dari hal segala perkara,
dan sungguhlah karunia itu bukannya palsu, dan seperti kamu sudah diajarnya,
maka tinggallah kamu di dalam Di”.
Sehingga
kita dipenuhi dengan hikmat dan pengetahuan dari Tuhan. Apabila belum puas
dengan cara 1 Yahya 2:27 maka ada
jalan yang utama lagi yaitu meminta pewahyuan pengajaran langsung daripada
Tuhan,
perhatikan Galatia 1:11-12 dan Efesus 3:3-4.
“Karena aku memaklumkan kepadamu, hai
saudara-saudaraku, bahwa Injil yang telah kuberitakan itu, bukanlah pendapatan
manusia”. Ayat 11
Karena bukannya aku ini
sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia itu kupelajari,
melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus”. Ayat 12
Epesus
3:3-4:
“Yaitu bahwa rahasia itu
sudah dinyatakan kepadaku dengan jalan wahyu seperti yang telah kusuratkan
dengan ringkasnya”. Ayat 3
“Dengan
itu, apabila kamu membaca, bolehlah kamu mengetahui pengertianku akan rahasia
Kristus”. Ayat
4
Rasul Paulus mendapat pewahyuan dari
Tuhan, bukan saja melalui karunia kelompok A (1 Yahya 2:27), tetapi juga melalui wahyu pengajaran (Galatia 1:11-12) dimana Tuhan langsung
berhadapan dengan dia dan mengajar. Demikian juga Rasul Yahya menerima pengwahyuan dari
Tuhan yang nampak dalam Kitab Wahyu dalam Wahyu 1-3, Tuhan menampakkan
diriNya dalam penglihatan dibumi, lalu Tuhan menampakkan kepada Rasul Yahya
tentang keadaan 7 sidang di Asia kecil, kemudian dalam Wahyu 4 dan seterusnya Tuhan menampakkan kepadanya tentang akhir
zaman yaitu tentang 7 meterai sampai pada dunia baru.
Adapun gereja Tuhan pada akhir zaman
ini bukan lagi menerima pewahyuan Firman tetapi pewahyuan pengajaran yaitu
rahasia Firman yang masih tersembunyi akan diungkapkan oleh Tuhan supaya
hamba Tuhan tidak akan salah mengajar atau berkhotbah sehingga gereja Tuhan
akan terhindar dari kebodohan tentang Firman Allah.
Karena ada Hamba Tuhan yang berdiri
teguh pada Firman Allah (66 Kitab) yaitu tidak menambah dan tidak mengurangi
Firman Allah akan tetapi dalam penguraian Firman Allah itu ia bodoh yang
mengakibatkan dia tersesat dan menyesatkan.
Contoh : Ada hamba Tuhan yang
mengatakan bahwa garam itu adalah Rohsuci,
sedangkan pengertian yang sesungguhnya adalah bahwa gereja Tuhan harus menjadi berkat ditengah-tengah
dunia.
Oleh karena itu perlu memiliki
hikmat dan pengetahuan karena jika bodoh dalam pengetahuan kebenaran Firman
Allah maka akan binasa perhatikan Hosea
4:6 : “Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada
berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak
akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat”.
Bahwa umat Israel binasa karena tidak
berpengetahuan,
hubungkan dengan perkataan
Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi sebagai tokoh agama di kalangan orang Yahudi,
dalam Matius 22:29 : “Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu,
"Kamu sesat, sebab tiada mengetahui isi Alkitab atau kuasa Allah”.
Semoga hikmat dan pengetahuan dari Tuhan melimpah dalam kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar