SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog "Nafiri Sion"... blog yang berisi Pengajaran Kabar Penganten Kristus... hanya untuk berbagi informasi dan sharing tentang Kebenaran Firman Tuhan... Tuhan Yesus memberkati

Gereja Tuhan Akhir Zaman

GEREJA TUHAN AKHIR ZAMAN



Dalam pengungkapan rahasia kitab Syirul Asyar Solaiman (Kidung Agung) 4:1-2, kita menemukan tiga tipe gereja Tuhan di akhir zaman yang perlu kita perhatikan.

“Bahwa sesungguhnya amat eloklah engkau, hai adinda! amat eloklah engkau! matamu seperti burung merpati di belakang layahmu dan tokong-tokong rambutmu itu seperti sekawan kambing yang makan rumput di bukit Gilead”.
“Gigimu seperti sekawan anak domba yang baharu digunting bulunya, lalu naik dari dalam tempat pebasuhan, semuanya berkembar, tiada yang kurang timbalannya”.
Syirul Asyar Solaiman (Kidung Agung) 4:1-2


1.         GEREJA BAYI

Gereja bayi adalah bayangan gereja yang baru bertobat. Gereja yang baru mengalami kelahiran baru melalui baptisan air. Seorang bayi belum mempunyai gigi sehingga belum bisa menerima makanan yang keras, perhatikan Firman Tuhan dalam 1 Korintus 3:2-3, Ibrani 5:11-14.

1 Korintus 3:1-3 :
3:2  Maka susu kuberikan kamu, bukannya makanan; karena kamu belum tahan, bahkan, sampai sekarang ini kamu belum tahan,
3:3  sebab kamu lagi di dalam tabiat duniawi. Karena jikalau ada dengki dan pertengkaran di antara kamu, bukankah kamu di dalam tabiat duniawi serta melakukan cara orang dunia?

Ibrani 5:11-14 :
5:11   Adapun dari halnya itu banyak yang hendak kita katakan, tetapi susah akan menerangkan dia, sebab sudah berat pendengaranmu.
5:12  Jikalau ditimbang lamanya, patut kamu menjadi guru, tetapi wajib pula orang mengajarkan kepadamu segala perkara alif-ba-ta dari firman Allah; maka kamu telah menjadi seperti yang wajib mendapat air susu, dan bukannya makanan yang biasa.
5:13   Karena masing-masing yang menyusu itu, tiada paham akan perkataan dari hal hakekat, sebab ia kanak-kanak.
5:14  Tetapi makanan yang biasa itulah bagi orang akil balig, yaitu kepada orang yang oleh sebab biasa menggunakan akalnya, dapat membedakan baik dan jahat.

Inilah keadaan Gereja Bayi Rohani, hanya bisa diberikan makanan susu bukan makanan yang keras. Mereka belum memahami pengajaran tentang hakekat. Belum memahami tentang rahasia pernikahan dan belum bisa menikah.

Pekerjaan yang terbesar yang biasa dilakukan oleh seorang bayi adalah :
1.    Menangis
2.    Minum Susu / Makan Bubur
3.    Tidur

Seorang bayi belum dapat berkata-kata. Bahkan keadaanya sendiripun dia belum tahu. Pekerjaannya adalah menangis dan tertawa. Perhatikan jika dia lapar menangis, saat mengalami sakit menangis, jiwa kepanasan menangis dst. Seorang bayi belum bisa mandi sendiri, belum tahu tentang kebersihan, belum tahu berdandan.
Demikian juga dengan keadaan gereja akhir zaman ini ada yang seperti gereja bayi. Ini terlihat dalam kebaktian, suasananya ribut, menangis seperti bayi yang sedang berkumpul dan tidak teratur. Menyanyi menangis, berdoa menangis, ribut dan berteriak-teriak tidak menentu. Ada yang memukul-mukul kursi, terbanting-banting dan sebagainya. Suasananya seperti pasar. Tetapi Tuhan tidak hadir dalam ibadah. Apabila mengalami tantangan dalam kehidupan menangis, mengalami sakit menangis.

Apabila diberikan makanan yang sedikit keras akan mengerutu dan marah, apalagi kalau Firman Tuhan datang menempelak dengan keras, mereka akan protes dan melawan. Bahkan apabila sudah tidak suka akan meninggalkan perhimpunan.

Gereja seperti ini tidak mau dibawa kepada pendewasaan Rohani. Meskipun mempunyai kerinduan untuk menjadi penganten Tuhan. Tetapi seperti peribahasa bagaikan pungguk merindukan bulan. Gereja ini hanya mahir pada pelajaran mula-mula, tetapi tidak mengerti pelajaran tentang kesempurnaan. Perhatikan Firman Tuhan dalam Ibrani 6:1-2 :

6:1   Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
6:2   dan pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal.

Rasul Paulus menasehatkan supaya meningkatkan pada perkembangan yang penuh (langsungkan pada kesempurnaan). Jangan hanya berhenti pada pengajaran mula-mula. Tetapi harus ditingkatkan pada pelajaran kesempurnaan dan menjadi dewasa didalam Tuhan.

2.         GEREJA NENEK – GEREJA OMPONG

Seorang nenek atau perempuan yang sudah lanjut usianya, sudah tidak mampu untuk menikah. Keinginan untuk menikah sudah tidak ada lagi karena sudah lemah. Giginya suda ompong dan mukanya sudah mulai keriput. Makanannya adalah makanan yang lembek yaitu bubur dan minumannya susu. Tetapi satu hal yang harus diperhitungkan adalah seorang nenek pandai sekali memberikan nasehat. Terutama nasehat kepada orang-orang muda. Dengan alasan karena sudah berpengalaman. Perhatikan contoh dalam Firman Tuhan tentang Naomi dan Rut – Rut 3:1-14.

Dikisahkan tentang tiga orang perempuan, yaitu :
  1. Naomi yaitu mertua dari Rut yang ingin mencarikan perhentian untuk Rut. Naomi adalah bayangan gereja yang sudah ompong, bukan penganten lagi.
  2. Rut adalah menantu dari Naomi yang masih muda dan cantik. Adalah bayangan dari gereja penganten.
  3. Boaz adalah tuan tanah yang menebus Rus. Adalah bayangan dari Tuhan Yesus Kristus.
Naomi memberikan nasehat kepada Rut untuk mencari perhentian atau suami.
Boaz adalah bayangan Tuhan Yesus yang selalu menunggui tumpukan gandum dan seir (jelai). Boaz turun ketempat pengirikan gandum pada waktu malam. Ditempat pengirikan gandum ini terdapat alat penampi untuk memisahkan antara gandum dengan sekam. Gereja Tuhan yang senantiasa memakai Firman Tuhan yang benar untuk menempelak dosa dalam sidang jemaat (pemisahan) disitulah Tuhan menyatakan kehadiranNya. Penampihan terjadi pada malam hari. Malam adalah bayangan tetang kegelapan rohani dimana terjadi banyak kesukaran.

Kemudian Naomi memberikan nasehat kepada Rut supaya :
1.    Mandi
2.    Memakai pakaian yang indah
3.    Memakai minyak yang harum
4.    Turun ketempat pengirikan dimana Boaz berada

Nasehat yang diberikan oleh Naomi ini sangat baik. Tetapi Naomi sekarang hanya bisa menasehati saja, tetapi dia sendiri tidak bisa berbuat demikian. Naomi sudah tidak bisa menikah karena :
1.         Sudah sangat tua
2.         Giginya sudah ompong
3.         Tidak suka lagi memakai minyak yang harum (parfum)
4.         Sudah jarang mandi

Inilah sifat dari orang yang sudah tua. Ini menunjuk pada gereja Tuhan yang didalamnya hanya pandai menjual jamu. Gereja Tuhan yang sudah ompong, tidak suka akan makanan yang keras. Mereka tidak lagi berani menempelak dosa. Meskipun sudah tua tetapi keadaannya seperti kanak-kanak. Tuhan tidak akan menikah dengan orang yang sudah tua atau masih bayi (kanak-kanak).

Orang tua biasanya sudah jarang mandi karena takut dengan air dingin apalagi air panas. Tetapi suka dengan air hangat (suam suam kuku). Bandingkan dengan sidang jemaat yang ada di Laodekia dalam Wahyu 3:14-22.

Air adalah bayangan Firman Tuhan.
Banyak sekarang gereja yang sudah tua takut akan Firman Tuhan yang benar karena takut ditempelak oleh Firman Tuhan yang benar. Sehingga apabila ada hamba Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan yang benar akan disingkirkan.
Seorang nenek sudah jarang mandi dan tidak suka memakai wewangian (parfum). Ini adalah menunjuk pada gereja Tuhan yang sudah tidak mau membersihkan dirinya dengan Firman Tuhan yang benar. Anugerah-anugerah Roh Kudus (minyak yang harum) tidak lagi muncul dalam kebaktian.
Gereja seperti ini sangat mendukacitakan hati Tuhan, apalagi didalamnya penuh dengan nabi tua (azis tua) yang digambarkan dalam 1 Raja-raja 13.

Gereja seperti ini akan nampak diakhir zaman ini. Perhatikan sifat dari seorang nenek :
1.    Sukar mengomel kalau menerima makanan yang keras
2.    Suka melamun, tidak suka menyanyi kadangkala membisu dalam waktu yang lama
3.    Matanya kabur dan telinganya tidak tajam lagi
4.    Kaki tangannya gemetar, perasaan takut menjadi-jadi

Dalam pengertian Rohani :
  1. Cerewet kepada Gereja Penganten. Suka mengolok dan menghina, suka memuji diri sendiri karena merasa sudah  berpengalaman.
  2. Tidak suka memuji Tuhan. Berdoa kepada Tuhan seperti orang bisu. Sehingga Tuhan juga berdiam diri kepada gereja seperti ini. Suara Roh Tuhan tidak muncul dalam penyembahan dan tidak ada persekutuan dengan Tuhan.
  3. Mata rohani kabur dan telinga rohani tertutup. Tidak lagi mengalami persekutuan yang indah dengan Tuhan dalam doa dan penyembahan. Bagaimanapun indahnya pujian atau musik, seorang nenek sudah tidak dapat lagi menikmati. Berbeda dengan orang-orang muda.
  4. Pendirian percaya sudah lemah. Imanya lemah, pelayanannya lemah. Takut kepada manusia, takut kepada organisasi. Karena tidak memiliki Roh Kudus, perhatikan 2 Timotius 1:6-7.
Jarang sekali kita melihat seorang nenek menangis. Tetapi kalau menangis tentu ada sesuatu yang dialaminya. Gereja tipe nenek ini sewaktu-waktu menangis, tetapi bukan menangis karena penyesalan dosanya tetapi karena kesusahan, kesakitan dan kematian.

Gereja nenek ini dilukiskan dalam Pengkhotbah 12:2-6 :

12:2   Dahulu dari pada matahari dan terang dan bulan dan bintang-bintangpun digelapkan dan awan-awanpun datang kembali kemudian dari pada hujan.

Matahari, bulan dan bintang digelapkan, adalah berbicara tentang gereja yang tidak disempurnakan (Gereja yang bukan Penganten). Bertentangan dengan Gereja Penganten yang dilukiskan dalam Wahyu 12:1, dimana Gereja Penganten bersalut dengan Matahari, Bulan dan bermahkotakan 12 Bintang.

12:3   Pada hari apabila penunggu rumah akan gementar dan orang kuatpun melentur dan segala pengisar berhenti dari pada mengisar, dan yang menengok dari pada tingkappun menjadi kabur,

  1. Penunggu rumah adalah berbicara Hamba Tuhan.
  2. Gemetar dan orang kuat melentur. Ini menunjuk bahwa kekuatan sudah hilang, karena kurang makan Firman Tuhan yang sehat dan Roh Kudus tidak bekerja lagi dalam perhimpunan. Sehingga kekuatan Rohani dalam gereja sudah tidak ada, perhatikan Zakaria 4:6.
  3. Segala pengisar berhenti dari mengisar. Ini adalah bayangan dari orang tua yang sudah ompong. Dalam pengertian rohani menunjuk pada pekabarang yang tidak punya kuasa lagi, tidak mau lagi menerima pekabaran yang keras.
  4. Menengok dari tingkappun menjadi kabur. Ini menunjuk pada mata rohani mulai kabur. Tidak dapat lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Bermasa bodoh dan menganggap semua gereja sama saja, sama-sama menyembah Tuhan.
12:4    dan kedua papan pintu yang arah ke jalan akan terkatup, sehingga bunyi kisaran hampir-hampir tiada kedengaran, dan orang bangun juga pada ketika nyanyi burung, tetapi sayuplah bunyi suara segala anak penyanyi;
  1. Kedua papan pintu yang arah ke jalan akan terkatup. Telinga rohani hampir tuli (tidak bisa mendengar lagi). Ini berarti tidak lagi mendengar suara Roh Tuhan dalam ibadah.
  2. Bunyi kisaran hampir-hampir tidak kedengaran. Kuasa Tuhan dalam pelayanan (sidang) hampir tidak nampak lagi karena pengajaran yang salah. Kuasa kebangkitan rohani tidak nampak.
  3. Ketika nyanyi burung. Keagungan Tuhan tidak nampak lagi.
  4. Sayuplah bunyi suara segala anak penyanyi. Anugerah-anugerah Roh Kudus hampir tidak nampak lagi, tidak muncul lagi dalam perhimpunan. Tuhan seakan-akan menjauhkan diri.
12:5    apabila orang takut akan barang yang tinggi dan adalah kekejutan baginya pada jalan, apabila pohon badam akan berbunga dan belalangpun penat menanggung akan dirinya dan segala keinginan sudah hilang. Demikianlah peri hal manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan segala orang peratappun akan berkeliling pada lorong-lorong.

1.  Takut barang yang tinggi. Takut terjun dari tempat yang tinggi. Gereja yang takut kena pencobaan, kesusahan dll. Apabila hal ini terjadi, lari tinggalkan Tuhan.
2.   Kekejutan baginya di jalan. Gereja yang tidak punya kuasa lagi, selalu ditakut-takuti oleh iblis dalam perjalanan mengikut Tuhan. Karena tidak memiliki Firman yang benar, tidak suka berdoa dsb.
3.  Penat menanggung dirinya. Gereja yang sudah hilang kekuatan rohani, sehingga semangat bersaksi dan berjuang sudah pudar, hanya mau tinggal di rumah saja. Karena :
a.    Kakinya sudah tidak kuat lagi. Pendirian dalam Firman Tuhan sudah lemah.
b.    Nafasnya terputus-putus. Kehidupan doa sembahyang dan penyembahan tidak teratur lagi.
4.    Keinginan sudah hilang. Gereja ini selera rohaninya berhenti. Tidak ada lagi keinginan untuk berbakti dan berhimpun. Singkatnya sudah menuju pada kematian Rohani.

12:6  Maka dahulu dari pada rantai perak itu putus dan ceper keemasan terpecah-pecah dan timbapun hancur pada sisi mata air dan janterapun patah pada sisi perigi,

  1. Rantai perak itu putus. Rantai perak menunjuk pada tali kecintaan kepada Tuhan. Perak menunjuk pada ketebusan. Ini berarti tali kecintaan pada Tuhan sudah putus meskipun Tuhan sudah menebus kehidupan dengan darahNya.
  2. Ceper keemasan pecah. Ceper yang dimaksud disini adalah pinggan atau piring. Berarti tempat menaruh makanan tidak ada lagi. Piring keemasan adalah menunjuk piring hati yang telah disucikan oleh Firman Tuhan yang benar dan Roh Kudus. Jika sudah pecah berarti gereja ini sudah berhenti makan Firman Tuhan yang benar. Orang yang sudah tidak makan lama kelamaan akan merasa lapar, kemudian sakit akhirnya menuju kepada kematian dan dikurburkan. Demikianlah gereja yang sudah tidak lagi makan Firman Tuhan yang benar akibatnya akan mengalami kematian rohani. Piring emas yang dipakai bukan piring yang lain. Berarti Tuhan menghendaki gereja Tuhan diberikan makanan Firman yang benar, bukan pengajan yang diluar Firman Tuhan. Piring hati gerejapun harus seperti emas, harus suci dan kudus.
  3. Timbapun hancur pada sisi mata air.  Timba bayangan hati. Mata air bayangan Roh Kudus. Timba pada zaman Israel diperbuat dari kulit kayu. Kayu bayangan manusia. Untuk menimba air diperlukan timba. Timba harus memakai tali, ini berbicara tentang penyerahan. Tanpa penyerahan yang sungguh kepada Tuhan, tidak akan bisa dipenuhi dengan Roh Kudus. Timba yang hancur pada sisi mata air, ini berbicara hati yang hancur tetapi tidak ada penyerahan kepada Tuhan. Sebab tidak ada tali. Roh Kudus tidak dicurahkan. Contoh : seorang yang menangisi orang yang sudah meninggal dengan hati hancur, tetapi dia sendiri tidak menyerah pada maut.
  4. Jenterapun patah pada sisi perigi. Jentera adalah alat untuk menarik timba yang menimba air dalam sumur. Jentera patah, adalah gereja yang sudah patah dalam penyembahan untuk menimba anugerah-anugerah Roh Kudus.
Inilah model gereja yang sudah tua, gereja nenek yang sudah ompong. Gereja yang sudah kehilangan kuasa Allah. Seperti putri-putri Yerusalem.

3.         GEREJA DEWASA (PENGANTEN)

Gereja yang dewasa digambarkan seperti Sulamit yang cantik dan mendapat pujian dari Salomo. Gereja yang cantik rohani karena dipenuhi dengan anugerah-anugerah Roh Kudus.
  1. Matanya seperti burung merpati. Burung merpati apabila terbang ke satu tujuan, matanya terus diarahkan ke tujuan. Gereja Tuhan yang mata rohaninya selalu tertuju pada perkara Rohani dan hanya mengarahkan pandangannya kepada Tuhan, Kolose 3:1-2. Bukan mata yang suka menoleh dan memandang pada keindahan dan kemanisan dunia.
  2. Seperti sekawan kambing domba yang makan rumput di bukit Gilead. Gereja yang selalu mendaki bukit-bukit kesucian dan makan Firman Tuhan yang benar.
  3. Gigimu seperti sekawan anak domba yang baru digunting bulunya. Gigi berguna untuk memotong, menghancurkan dan mengunyah makanan yang keras. Gereja Penganten adalah gereja yang mempunyai gigi yang bersih dan indah yang kuat untuk mengunyah makanan yang keras, sanggup menerima pelajaran keras yang disampaikan dengan urapan Roh Kudus, sehingga bertumbuh dan menjadi kuat rohani.
  4. Naik dari dalam tempat pembasuhan. Gereja yang suka menyelam jauh ke dalam Firman Tuhan yang benar. Yang selalu rindu dibersihkan oleh Firman Tuhan.
Gereja yang sudah dipertunangkan dengan Tuhan Yesus Kristus, berdasarkan 2 Korintus 11:2. Dan suatu saat nanti disempurnakan dalam Kegerakan Besar menuju Wahyu 12:1, dan menikah secara rohani dengan Tuhan Yesus Kristus.

 
Sumber :
Buku Rahasia Kitab Syirul Asyar Solaiman
(Kidung Agung) -  Pasal 4:1-2
Oleh : Alm. Pdt. J.H Waworuntu, S.Th



3 komentar:

  1. amin diberkati Tuhan.terus buka lembaran demi lembaran rahasia penganten Kristrus untuk menjadi berkat bagi banyak orang.amin

    BalasHapus
  2. Sangat membangunkan dan Membuka Mata sy yang telah lama buta..Semoga sy punya kekuatan utk memakan nasi yg keras..

    BalasHapus
  3. Tq Tanta Ida.. saya copy paste dan share ya

    BalasHapus